Bolehkah Istri Memanggil Suami dengan Nama? Begini Menurut Islam
Diharapkan pasangan suami istri bisa saling menghormati satu sama lain
12 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, mungkin panggilan di antara pasangan suami istri akan berbeda. Misalnya yang awal hanya memanggil nama, sekarang memanggil dengan panggilan sayang, baby, si cinta dan lain-lain.
Memiliki panggilan sayang juga bisa membantu keduanya sebagai pasangan saling menghargai satu sama lain, sekaligus sebagai ungkapan sayang.
Namun, pernahkah Mama mendengar pasangan lain yang menyebut suaminya dengan nama asli? Misalnya menyebut ‘hai Dadang atau hai Burhan’
Nah, ternyata ada nih beberapa penjelasan singkatnya menurut Islam. Kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya secara lebih detail sebagai sebuah pengetahuan baru.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
Hukum Memanggil Suami dengan Sebutan Nama Aslinya
Ketika sudah berumah tangga, suami dan istri mesti menghargai satu sama lain dalam berbagai hal, termasuk ketika memanggil pasangan.
Seperti dikutip dari Bincang Syariah, dalam Islam sendiri, istri makruh memanggil suaminya dengan nama aslinya.
Lalu mengganti dengan panggilan yang lebih mulia. Hal ini sesuai dengan pandangan ulama Hanafi dalam sebuah kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Ulama Hanafiyah menyebutkan makruh seorang istri memanggil suaminya dengan nama asli. Sebaliknya, harus memanggil dengan panggilan yang menunjukkan pemuliaan.
Apakah Memanggil Mama dan Papa Diperbolehkan?
Dilansir dari Majalah Suara Muhammadiyah, memanggil istri dengan sebutan Mama atau suami dengan sebutan Papa pada prinsipnya dibolehkan oleh agama Islam.
Hal ini dikarenakan ucapan tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat di Indonesia dan tidak ada konotasi hubungan zhihar.
Perlu diketahui sebelumnya zhihar ialah istilah menyerupakan istrinya atau anggota tubuhnya dengan perempuan yang diharamkan untuk dinikahi Misalnya, berucap “Kamu seperti ibuku,” atau juga membandingkan anggota tubuh apapun dengan orangtuanya.
Bahkan, sebutan Mama dan Papa ini di samping sebagai perbuatan baik, juga mengandung nilai pendidikan kepada anak-anak kelak.
Supaya, mereka sebagai anak membiasakan diri untuk menyebut nama orangtuanya dengan sebutan yang baik. Jangan sampai, anak-anak justru memakai istilah yang tidak baik ketika memanggil orangtuanya.