Bolehkah Menceritakan Aib Diri Sendiri kepada Pasangan?
Ketahui hukumnya di dalam ajaran agama Islam!
30 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia memang tak luput dari yang namanya salah, bahkan dalam menjalani hubungan rumah tangga pun pasti akan dipenuhi dengan konflik.
Salah satu kunci dalam keharmonisan hubungan, yakni bisa saling terbuka satu sama lain. Namun, apakah kita harus bersikap jujur tentang aib kita di masa lalu dengan pasangan?
Mungkin beberapa dari Mama harus selalu menceritakan aib masa lalu yang pernah dilakukan masing-masing, padahal dalam Islam itu tidak diperbolehkan menceritakannya, lho!
Kenapa tidak boleh diceritakan, walau kepada pasangan sendiri? Mari simak beberapa penjelasan yang sudah Popmama.com rangkum berdasarkan hadis nabi.
Editors' Pick
1. Bersikap terbuka, namun tidak terbuka seluruhnya
Dikutip dari Bincang Syariah, menceritakan aib di masa lalu hukumnya tidak boleh dalam ajaran agama Islam. Walau memang tujuannya agar bisa saling terbuka satu sama lain.
Suami tidak boleh menceritakan aib buruknya dahulu kepada sang Istri, begitu juga sebaliknya. Dikarenakan aib tersebut bersifat buruk, bahkan jika ada yang mengarah ke dalam perbuatan-perbuatan maksiat.
Alangkah baiknya untuk disimpan sebagai bahan renungan pribadi saja. Selain itu, sebaiknya bisa menjadikan kesalahan di masa lalu sebagai pelajaran untuk bertaubat di kemudian hari.
2. Orang yang sudah melakukan maksiat diwajibkan menutupinya
Agama Islam juga melarang orang yang pernah melakukan maksiat menceritakannya kepada orang lain, termasuk pasangan kita sendiri.
Hal tersebut harus ditutupi oleh masing-masing, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab I’anatut Thalibin yang artinya:
“Ketahuilah bahwa disunnahkan bagi pelaku zina dan setiap orang melakukan kemaksiatan untuk menutupinya atas dirinya. Ini berdasarkan hadis: Barangsiapa yang melakukan satu perbuatan keji, maka hendaknya ia menutupinya.”