Demi Seks Berkualitas, 5 Cara Antisipasi Stres Pasangan saat Bercinta
Stres bisa datang dan pergi, tapi bisa diantisipasi dengan cara ini
2 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah melihat suami menjadi lebih pemurung dan mudah tersinggung jika di rumah? Jika iya, mungkin suami sedang dilanda stres dan sedang mengalami masalah yang belum sempat diceritakan.
Stres yang tidak kunjung ditangani dengan baik bisa berimbas pada semua aspek kehidupan. Ini dapat berdampak buruk terhadap hubungan di rumah, pekerjaan dan kehidupan seks.
Padahal, jika sedang stres, maka tingkat keintiman seks menjadi kurang. Kehidupan seks pun akan bermasalah, bahkan menjadi sulit memuaskan satu sama lainnya di atas ranjang.
Sebagai seorang istri, adakalanya suami perlu dibantu untuk mengatasi dan mengantisipasi stres ini.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi stres pasangan, sehingga tidak berpengaruh pada hasrat dan kualitas seks saat sesi bercinta.
1. Prioritaskan tidur lebih cepat
Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang merupakan salah satu penyebab terjadinya stres, sehingga bisa menggangu keseimbangan hormonal.
Hormon ini yang berpengaruh jika kualitas tidur yang rendah, sehingga akan berdampak pada mengurangi kadar testosteron. Selain itu, mampu mengacaukan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Perlu diketahui bahwa orang yang secara konsisten tidur kurang dari enam jam setiap malamnya, maka lebih rentan terhadap keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat tinggi.
Bagi laki-laki, hal ini juga bisa mengarah dan berdampak mengacaukan kadar testosteron. Maka dari itu, diusahakan tidur lebih cepat dan mengurangi begadang apalagi untuk hal-hal yang dirasa kurang penting.
Sebelum mulai stres karena kurang tidur, penting sekali untuk mempriotitaskan tidur cepat. Ini dilakukan demi menjaga kadar testosteron dan kualitas seks yang baik.
Editors' Pick
2. Berhenti bekerja, setidaknya dua jam sebelum tidur
Faktor stres bisa juga timbul dari pekerjaan yang mungkin belum selesai, padahal sudah waktunya istirahat. Ini juga termasuk seringnya bekerja di rumah atau work from home yang berpotensi mengacaukan waktu istirahat.
Dikarenakan waktu bekerja di rumah terkesan fleksibel, sehingga kebanyakan orang mengerjakannya pada malam hari. Padahal itu tidak baik untuk dilakukan, lho!
Jam di malam hari merupakan waktu yang tepat untuk istirahat. Cobalah untuk membuat komitmen bahwa malam sebaiknya tidak terlalu sering dipakai untuk bekerja.
Daripada terus berada di depan laptop, lebih baik tidur teratur di waktu yang tepat. Demi kebiasaan positif ini terlaksana dengan baik, maka usahakan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai dengan waktunya.