Ada beberapa hal manis yang bisa dilakukan selama masa PDKT, bahkan saat masa-masa awal ketika suami menyatakan keseriusannya agar Mama menjadi pasangan hidupnya.
Beberapa upaya pasti dilakukan oleh setiap pasangan agar hubungannya lebih baik, namun setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada juga yang bisa romantis dan justru cuek dengan pasangannya.
Jika dikaitkan dengan hal romantis, Mama pun pasti menginginkan hal tersebut. Hanya saja, sebagian laki-laki tidak bisa melakukan atau kurang mahir menciptakan sebuah keromantisan.
Komunikasi memang menjadi kunci dalam setiap hubungan yang sehat, terlebih lagi situasi di mana pasangan kita tidak romantis.
Jika Mama tidak membicarakannya, mungkin saja suami tidak tahu bahwa menjadi romantis merupakan satu hal yang diinginkan olehmu. Maka dari itu, Mama perlu berkomunikasi secara baik dengan pasangan dan mengungkapkan segala isi hati.
Sama sekali tidak ada yang salah dengan itu. Justru, komunikasi bisa membantu menjaga keharmonisan rumah tangga dan saling memahami keinginan satu sama lain.
Ingat, pasangan bukanlah paranormal. Jadi, sebisa mungkin bantu dia untuk mendapatkan pengalaman romansa yang lebih menyenangkan.
2. Berusaha untuk mengelola ekspektasi
Freepik/cookie_studio
Jika suami Mama tidak romantis, mungkin itu berarti dia bukan tipe laki-laki yang senang menciptakan keromantisan.
Namun, beberapa orang bisa saja berubah. Apalagi setelah dia memahami manfaat dari setiap hubungan romantis dalam menjalani rumah tangga.
Hal inilah yang menjadi alasan bahwa Mama perlu realistis dan menyesuaikan ekspektasi. Fakta bahwa Mama telah melakukan segala kemungkinannya, bukan berarti dia akan berubah dalam semalam karena semua hal butuh proses.
Perlu diingat bahwa perubahan memang sebuah proses. Beberapa orang merespons lebih cepat daripada yang lain.
Jadi ya, Mama mungkin akan kecewa dan frustrasi saat mengetahui bahwa pasangan tidak romantis. Namun, usahakan untuk tidak putus asa.
Bersikaplah realistis tentang apa yang Mama harapkan dari pasangan.
Editors' Pick
3. Hargai usaha pasangan
Pexels/Migs Reyes
Terkadang, keromantisan yang diperlihatkan oleh pasangan mungkin kurang terlihat jelas. Meskipun begitu, pahamilah bahwa dia juga telah melakukan yang terbaik untuk menciptakan sebuah romansa dalam hubungan.
Untuk memotivasi pasangan, maka Mama perlu menghargai setiap usaha yang sudah ia lakukan. Biarkan dia tahu betapa Mama menghargai semua upayanya, sehingga pasangan akan meningkatkan level keromantisannya secara perlahan-lahan.
4. Jangan membandingkan pasangan dengan orang lain
Freepik/KamranAydinov
Jangan menciptakan ruang untuk sebuah persaingan yang tidak dirasa kurang penting. Hubungan rumah tangga tentu hanya akan dijalani Mama dan pasangan saja.
Cobalah untuk berhenti membandingkan pasangan dengan orang lain, termasuk memperlihatkan raut muka atau perasaan kecewa ketika suami dirasa kurang romantis.
Terus-menerus membuat perbandingan tentu akan menimbulkan dampak buruk untuk kehidupan rumah tangga, apalagi jika Mama terus menyinggung kekurangan pasangan.
Meskipun niat awalnya mungkin hanya bermaksud untuk menghidupkan hubungan kembali, namun membuat perbandingan antara suami dengan laki-laki lain hanya akan memperburuk keadaan.
5. Ketahui bahasa cintanya
Freepik/gpointstudio
Setiap orang punya bahasa cintanya masing-masing, mulai dari sentuhan fisik, kata-kata secara verbal, pemberian hadiah hingga waktu berkualitas yang dihabiskan bersama.
Suami mungkin akan menunjukkan cinta dengan cara yang tidak terlalu jelas bagi Mama. Namun, karena terbiasa dengan ide romansa Mama sendiri, alhasil bisa melupakan bahasa cintanya.
Kenali bahasa cinta dan lihat gerak-gerik pasangan untuk membuat Mama tetap nyaman.
6. Kompromi menjadi hal sederhana, namun penting
Pexels/Gustavo Fring
Semua hubungan jangka panjang membutuhkan kompromi. Jadi, meskipun Mama tidak menyukai olahraga futsal dan dia ingin Mama pergi bersamanya untuk pertandingan, maka sebaiknya pergilah dengannya.
Mama mungkin bosan, tetapi dia akan melihat bahwa Mama sedang berusaha. Pasangan pun akan berterima kasih untuk hal sederhana itu, lalu ketika Mama memintanya melakukan sesuatu. Terutama jika ada hubungan asmara, dia tidak akan berpikir dua kali untuk mengatakan bahwa ia setuju.
Jadi, sudah mengetahui belum bahasa cintanya pasangan nih, Ma? Tidak menjadi romantis tidak buruk bukan?
Bahasa cinta setiap orang akan berbeda-beda, jika Mama menurunkan ekspektasi dan kompromi akan hal tersebut, maka jelas akan membantu kehidupan percintaan menjadi lebih harmonis.