Baik untuk Suami Istri, 5 Cara Mengasah Komunikasi dalam Pernikahan
Komunikasi adalah kunci hubungan harmonis ya, Ma!
10 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memutuskan untuk menikah memang perkara yang tidak mudah, apalagi jika banyak perbedaan dan kita mesti berkompromi dengan hal tersebut. Pasangan suami istri pun membutuhkan waktu untuk saling beradaptasi dan mengenal satu sama lain.
Menyatukan dua pikiran, memang berat di awal-awal. Hanya saja jika dibicarakan dengan baik, maka akan membuat hubungan lebih berkualitas dari waktu ke waktu.
Jelas ini tidak bisa berhasil apabila hanya dengan satu kali pembicaraan saja. Demi menjaga hubungan, maka butuh waktu yang lama untuk menerapkannya agar semakin terbiasa.
Kali ini Popmama.com sudah merangkumnya terkait beberapa cara untuk mengasah kemampuan komunikasi dengan pasangan, sehingga kehidupan pernikahan semakin intim.
1. Jujur dengan keinginan sendiri
Apakah Mama benar-benar ingin pasangan lebih aktif bicara atau banyak mendengarkan?
Komunikasi yang baik dan efektif dalam menjalani hubungan rumah tangga memang timbal balik yang sehat dari keduanya. Jadi memang sebaiknya tidak ada yang mendominasi salah satu.
Tetapi jika merasa Mama buruk dalam hal berkomunikasi, maka penting sekali untuk jujur tentang kebutuhan dan pengertian pasangan untuk mengubahnya secara perlahan-lahan.
Saat sedang bertengkar, terkadang salah satunya tidak ingin mendengarkan. Tak jarang juga, ada salah satu pihak yang terus berbicara seperti masuk ke kuping kanan, keluar kuping kiri.
Alangkah baiknya untuk bisa mendengarkan satu sama lain dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih, sehingga masalah pun bisa diselesaikan dengan baik.
Editors' Pick
2. Jadilah tempat yang aman bagi pasangan
Saat memiliki masalah, beberapa orang enggan mengatakannya ke pasangan. Lantaran takut pasangannya marah dengan tindakan yang sudah ia lakukan.
Imbasnya, hubungan yang dijalin pun tidak sepenuhnya terbuka. Tak jarang, kedua belah pihak tidak bisa saling menjadi tempat sharing dan bercerita yang baik saat ada masalah.
Sebelum ini terus terjadi dan berakibat buruk pada hubungan. Cobalah untuk belajar menjadi tempat yang aman bagi pasangan untuk cerita apapun. Selain itu, jaga baik-baik hati pasangan ketika mengutarakan kalimat kasar atau tidak mengenakan.
3. Saling merangkul perbedaan satu sama lain
Ya, seperti sudah dijelaskan di awal tadi bahwa karakter pasangan suami istri tidak selalu sama. Maka dari itu, penting sekali untuk berkompromi mengenai perbedaan satu sama lain.
Dalam hal komunikasi, suami dan istri tidak hanya memiliki gaya yang berbeda tetapi juga kebutuhan yang berbeda. Istri mendambakan empati, suami mendambakan rasa hormat. Selain itu, gaya komunikasi pasangan suami istri pun terkadang mencerminkan sebuah perbedaan.
Para istri, mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk mempertahankan kontak mata selama percakapan.
Hanya saja percakapan berlangsung, suami terkadang tumpang tindih atau menyela dengan cara yang kooperatif.
Jika seperti itu, cobalah untuk duduk berhadap-hadapan agar dapat menimbulkan ketenangan. Kemudian berbicaralah bergiliran dalam percakapan mungkin lebih nyaman untuk keduanya.
Hal yang terpenting, yakni kedua belah pihak harus berusaha untuk memahami satu sama lain. Pelajari juga bahasa cinta pasangan agar ia merasa dimengerti dan dihargai.
4. Dengarkan dengan sepenuh hati
Jelas bagi pasangan suami istri menjadi pendengar yang baik menjadi hal wajib, bahkan harus diusahakan. Dengan begitu, segala informasi akan membantu mengenal dan mencintai satu sama lain.
Cobalah untuk mendengarkan pasangan dengan tenang. Dengarkan dengan penuh kasih sayang dan tanpa menghakimi. Jangan mencela, menyela obrolan atau bahkan menyudutkan ketika pasangan sedang bercerita.
Jika Mama tidak tahu bagaimana membuat pasangan berkomunikasi dengan baik, maka berusahalah menjadi pendengar yang baik. Hanya dengan mendengarkan, maka akan membuat pasangan merasa dihargai.
5. Ajukan pertanyaan terbuka dan jangan pura-pura membaca pikirannya
Jika Mama bertanya "Kamu nggak apa-apa kan?"
Kemungkinan pasangan memberi jawaban "Ya, nggak apa-apa kok". Sering sekali sangat sulit mengetahui perasaan pasangan, bukan?
Cobalah untuk mengajukan beberapa pertanyaan dan membuka ruang diskusi yang menyenangkan. Dengan mengajukan pertanyaan terbuka, maka kemungkinan besar akan mengetahui seberapa besar keinginan pasangan untuk berbagi satu sama lain.
Jangan menjadi sosok peramal yang tahu keinginan pasangan dan perasaannya. Cobalah pikirkan apa yang disukainya, lalu jangan berkutat dengan asumsi pribadi yang tidak-tidak.
Nah, itu tadi beberapa cara mengasah komunikasi di dalam pernikahan agar lebih intim. Jangan ragu untuk mendiskusikan apapun dengan pasangan, maka lambat laun keahlian tersebut juga akan terbiasa.
Baca juga:
- 7 Alasan Komunikasi sebelum Bercinta Bisa Menciptakan Keintiman
- 10 Tips Berkomunikasi dengan Jelas Bersama Pasangan
- 3 Peran Penting Komunikasi untuk Keintiman Hubungan Suami Istri