5 Cara Menolak secara Halus Fantasi Seks Suami
Jika suami memiliki fantasi yang tidak kamu sukai, cobalah berkata jujur
30 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demi membumbui percintaan di atas ranjang, penting bagi setiap pasangan untuk berfantasi terlebih dahulu sebelum berhubungan intim.
Membayangkan atau berfantasi terhadap pasangan sah-sah saja, asalkan kedua pasangan sepakat melakukannya.
Namun banyak juga pasangan yang tidak tega atau bahkan menuruti fantasi pasangan padahal ia terpaksa melakukannya.
Jika sudah begitu, bagaimana cara menolaknya ya? Nah, kali ini Popmama.com akan merangkum cara agar pasangan paham dan tidak marah jika Mama menolak melakukan sesuai fantasinya.
1. Cobalah jujur kepada pasangan
Ketika pasangan mempunyai permintaan yang aneh untuk dijadikan fantasi seksnya, walaupun sudah memberikan penolakan, jangan lupa untuk katakan dengan lembut tanpa menyinggung perasaannya.
Perlu diingat kembali bahwa wajar sekali kalau setiap orang memiliki fantasi seks yang berbeda-beda. Setiap orang termasuk pasangan kita pun menginginkan pengalaman seksual tersendiri.
Jangan sampai jika pasangan punya ide aneh, Mama malah menuduhnya atau bahkan menghakimi fantasi orang lain.
Cobalah membicarakan hal tersebut dengan nada yang lembut dan tidak menyudutkan salah satu pihak, ya.
Editors' Pick
2. Walau tidak ingin dilakukan, setidaknya terbuka untuk dibicarakan
Mungkin satu waktu Mama merasa aneh bahkan merasa heran mengapa pasangan memiliki fantasi seks yang begitu liar atau mungkin tidak masuk akal.
Jika suami meminta istri agar seperti apa yang ia bayangkan, Mama bisa menolaknya secara halus apabila merasa kurang nyaman. Walaupun tidak dilakukan, namun tak ada salahnya untuk saling terbuka mengenai fantasi seksual.
Cobalah tanyakan mengapa ia punya fantasi seks seperti itu, awal mulanya seperti apa dan jika tidak dilakukan apakah bisa dimaklumi atau tidak.
Fantasi boleh-boleh saja diterapkan di kehidupan seksual bersama pasangan, namun perlu persetujuan kedua belah pihak. Tujuannya agar tidak ada yang merasa terpaksa atau mungkin kurang nyaman.