Keutamaan Saling Memaafkan dan Silaturahmi di Lebaran
Saling memaafkan dan bersilaturami, termasuk sifat dari Rasulullah
10 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usai menunaikan ibadah puasa selama satu bulan, umat muslim tentu sangat menantikan dan menyambut momen Idulfitri. Momen ini memang menjadi hari raya besar untuk umat Muslim di seluruh dunia, apalagi bisa saling bertemu satu sama lain dan bersilaturahmi.
Momen Lebaran pun mengingatkan kita dengan momen sungkeman atau tradisi jawa, yakni bersalaman dengan cara duduk di lantai dan orangtua duduk di kursi.
Beberapa orang mungkin tidak bisa melangsungkan mudik karena terhalang satu dna lain hal, namun keutamaan silaturahmi dan memaafkan antar keluarga menjadi sangat penting apapun caranya.
Berikut beberapa keutamaan saling memaafkan kepada keluarga, teman maupun tetangga pada momen Lebaran, Popmama.com telah merangkum informasinya dari berbagai sumber.
Sikap Memaafkan Adalah Sikap Paling Terpuji
Setelah selama 30 hari penuh berpuasa dengan menahan godaan, menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, maka ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik sebagai umat Muslim.
Saat Lebaran, ini menjadi momen untuk menyadarkan kita tentang sebuah pelajaran penting bahwa memaafkan dan saling mengunjungi merupakan tradisi yang indah.
Pada hari biasa mungkin kita kesulitan memaafkan kesalahan orang lain, tetapi pada momen Lebaran, kita cenderung menebar maaf seluas-luasnya kepada semua orang.
Seperti dikutip dari Bincang Syariah ternyata sikap memaafkan adalah sikap paling terpuji, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 134 yang artinya:
“… orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Editors' Pick
Lebaran Menjadi Momen untuk Menyambung Silaturahmi
Pada momen Lebaran, kita pun diajarkan untuk menyambung tali silaturahmi. Ini pun seperti kisah Rasulullah, setelah ia salat Idulfitri, saat pulang ia mengambil jalan yang berbeda.
Hal tersebut dimaksudkan untuk bertemu dengan orang banyak dan memanjangkan tali silaturahmi karena sesama muslim adalah saudara bagi muslim lainnya.
Silaturahmi juga memanjangkan rezeki juga menambah usia, Rasulullah pun mengatakan bahwa muslim terbaik adalah yang menyambung tali silaturahmi.