Saat memilih untuk menikah muda, memang kebahagiaan meliputi tiap pasangan dan memilih menikah di usia muda adalah tanggung jawab yang perlu diemban bersama.
Terlepas dari kesepakatan bersama untuk menikah di usia muda, setiap pasangan perlu memperhatikan kondisi dan penuh persiapan.
Tak ada yang menginginkan hubungan kandas di tengah jalan bukan, oleh karena itu perlu mengetahui konsekuensi yang akan terjadi di masa depan.
Berikut ini adalah beberapa konsekuensi dalam memutuskan menikah muda, Popmama.com sudah merangkum informasinya dari berbagai sumber.
1. Rentan gangguan psikologis
Pexels/Pixabay
Menikah tidak semata-mata beres satu hari pesta pernikahan, jauh dar itu, kita akan mengahadapi setiap tantangan selama berumah tangga.
Jika tidak mempersiapkan dengan baik, tiap pasangan rentan terhadap gangguan psikologis, seperti stress, cemas berlebih dan depresi.
Kodisi ini terjadi imbas ketidaksiapan dalam menjalani beban dan tanggung jawab menjadi suami istri, perlunya kesiapan mental dan psikis untuk memutuskan untuk menikah.
Editors' Pick
2. Rentan kekerasan dalam rumah tangga
Unsplash/Anthony Tran
Memutuskan bersama berarti sudah siap akan segala risiko dan kejadian yang akan menimpa di kemudian hari.
Pentingnya juga kestabilan emosi dan ego masing-masing mempengaruhi, jika tidak makan akan rentan kekerasan dalam rumah tangga.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh International Council of Research on Women (ICRW), perempuan yang tidak teredukasi dengan baik saat memutuskan nikah muda, lebih rentan mengalami kekerasan.
Kekerasan disini bisa fisik, verbal atau pun yang mengarah ke arah seksual, seperti dipaksa berhubungan seks dengan pasangan saat istri sedang sakit atau lain-lain.
3. Rentan komplikasi dalam kehamilan
Freepik/frimufilms
Jika sang ibu belum siap untuk mengandung karena umurnya masih muda, akan berakibat pada komplikasi selama kehamilan.
Karena masa kehamilan adalah waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk menghidarikomplikasi.
Bayi pun ketika lahir beratnya akan lebih rendah menjadi faktor komplikasi ini, belum lagi bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi kepada sang ibu saat mengandung.
Tekanan darah tinggi akan mengakibatkan bayi prematur, dan akan menyebabkan gangguan pernapasan, sang ibu pun berisiko juga depresi pasca melahirkan.
4. Masalah finansial
Pixabay/EmAji
Jika memutuskan menikah muda namun tidak siap secara finansial, ini akan berdampak pada kehidupan berumah tangga kelak.
Sesudah berkeluarga, kita sudah tidak memikirkan diri sendiri lagi, melainkan memikirkan istri dan anak untuk diberi nafkah yang ckukup.
Hal ini berakibat pada belum cukupnya kesiapan mental dalam menanggung nafkah dan berperan menjadi ayah.
Sebelum menikah, alangkah baiknya untuk terbuka masalah finansial, mengetahui gaji masing-masing dan membagi kebutuhan primer keluarga bersama-sama.
5. Perceraian
Freepik/drobotdean
Perceraian adalah momok dari setiap orang menjalani hubungan, karena pernikahan adalah proses dan seni dalam rumah tangga, perceraian jelas sesuatu yang akan dihindari.
Jika tidak memiliki kesiapan mental dan emosional, sebuah studi menunjukkan bahwa kemungkinan untuk bercerai pada pasangan yang menikah di usia kurang dari 20 tahun adalah 50 persen lebih tinggi dibandingkan pasangan yang menikah di usia 25 tahun ke atas.
Risiko ini biasanya terjadi pada pasangan muda yang tidak sanggup untuk menjalani berbagai masalah dan beban hidup, terutama masalah keuangan.
Memang memutuskan menikah adalah baik, jika dibarengi dengan niat dan kesiapan dalam menjalani bahtera rumah tangga di kemudian hari.
Agar dampak tersebut tidak dirasakan, perlunya komunikasi dan kesiapan secara mental terutama finansial di tiap pasangan, dan rumah tangga yang dijalani lebih bahagia dan sesuai harapan bersama.