Sering Mengumbar Kemesraan di Media Sosial, Bagaimana menurut Islam?
Jangan sampai mengumbar syahwat dan nafsu ya, Ma!
29 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah seseorang resmi menikah atau khitbah, maka ada rasa senang tak bisa ditutup-tutupi. Tak jarang, pada akhirnya membagikan momen kebahagiaan tersebut ke media sosial agar bisa dilihat orang lain.
Media sosial rupanya bukan hanya berfungsi berbagi kebahagiaan, melainkan berbagi kemesraan bersama pasangan juga.
Namun, bagaimana pandangan Islam terkait pasangan yang selalu memperlihatkan kemesraan di media sosial?
Untuk menjawab hal tersebut, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya. Mama dan pasangan pun bisa lebih bijak dalam mengelola media sosial.
1. Kemesraan dengan pasangan bisa tergantung alasan dan niat
Dikutip dari Bincang Syariah, bentuk kemesraan yang diperlihatkan pasangan di media sosial bahkan tidak tergolong dua hal.
Pertama, yakni kemesraan yang menunjukkan keakraban serta kasih sayang. Lalu yang kedua, yakni kemesraan yang menunjukkan hasrat seksual dan nafsu.
Jka diambil sebuah contoh dari kemesraan yang menunjukkan keakraban serta kasih sayang pasangan seperti cium tangan dan berpegangan tangan.
Kedua contoh tadi tidak apa-apa untuk diperlihatkan bahkan di unggah di media sosial, dikarenakan hal ini termasuk perbuatan yang mengajarkan kasih sayang terhadap pasangan atau keluarga.
Bahkan, menunjukkan kasih sayang dengan perbuatan yang benar dan pantas tertuang dalam firman Allah di surat AN-Nisa ayat 19 sebagai berikut:
… wa 'asyiruhunna bil-ma'ruf…
Artinya: “Dan bergaullah dengan istri-istri kalian secara pantas.”
Editors' Pick
2. Kemesraan yang dilarang adalah yang mengundang syahwat
Kebalikan dari menunjukkan keakraban dan kasih sayang dengan pasangan berlandaskan hasrat seksual dan nafsu belaka.
Hal tersebut tidak boleh dilakukan. Dikarenakan ada unsur sesuatu yang membangkitkan hasrat seksual dan tidak perlu untuk diumbar di media sosial.
Oleh sebab itu, hal tersebut tidaklah pantas jika diperlihatkan kepada khalayak umum. Contohnya seperti mengumbar kemesraan di tempat tidur dengan keduanya selepas berhubungan intim.
Bahkan, ada alasan tersendiri saat pasangan tidak boleh memperlihatkan kemesraan yang membangkitkan hasrat.