Penyebab Vagina Mengeluarkan Pelumas Alami saat Berhubungan Seks
Sudah tahu belum mengapa perempuan mengeluarkan cairan pelumas alami?
25 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah utama dalam kepuasan perempuan saat berhubungan seks, yakni vagina tidak mudah basah atau mengeluarkan cairan pelumas alami.
Padahal, saat vagina yang basah itu bisa menandakan kenikmatan saat sedang berhubungan seks. Hal ini tentu akan semakin mempermudah penis masuk ketika penetrasi terjadi.
Hanya saja, kebanyakan laki-laki terkadang menyepelekan hal tersebut. Mereka pun bisa saja melupakan sesi foreplay atau pemanasan yang seharusnya penting untuk dilakukan, sebelum pada akhirnya bercinta lebih jauh.
Demi keintiman di atas ranjang, pasangan suami istri pun perlu memahami proses serta penyebab vagina bisa basah. Kali ini Popmama.com sudah merangkumnya agar bisa menciptakan kehidupan seks yang menyenangkan.
Editors' Pick
1. Apa yang membuat vagina bisa basah atau mengeluarkan pelumas alami?
Hal tersebut pun dijelaskan oleh seorang ginekolog dan asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan kedokteran reproduksi dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Rebecca C. Brightman.
Menurutnya, kelembapan vagina menjadi proses yang sepenuhnya normal terjadi. Hal ini disebabkan oleh cairan yang diproduksi oleh sel-sel di dalam dinding vagina.
Lendir serviks menambah kelembapan, bahkan terjadi peningkatan aliran darah ke vagina selama gairah seksual yang terus meningkat. Hal inilah yang jadi salah satu faktor vagina menjadi basah.
Senada dengan Rebecca, dokter profesional seputar kehamilan dan kesehatan perempuan, Angela Jones pun angkat bicara mengenai hal tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa keadaan gairah yang meningkat bisa membuat vagina menjadi lebih membesar. Hal ini bisa terjadi karena peningkatan suplai darah ke daerah tersebut, sehingga akan menghasilkan peningkatan pelumasan secara alami.
“Terapi penggantian estrogen sering digunakan untuk mengobati kekeringan pada vagina yang berkaitan dengan keadaan menopause, juga dapat meningkatkan kelembapan vagina,” tuturnya.
2. Kelembapan vagina setiap perempuan bervariasi
Pada dasarnya, setiap kelembapan vagina bervariasi dari satu orang ke orang lain. Selain itu, perlu diketahui bahwa tidak ada vagina yang terlalu basah.
Rebecca melanjutkan bahwa seberapa basah dan lembapnya vagina tergantung pada beberapa hal, khususnya fluktuasi hormon.
“Perempuan yang menopause memiliki vagina yang kurang dilumasi atau lembap karena keadaan estrogen yang rendah,” jelasnya.
Ini pun tergantung di mana seseorang berada dalam siklus menstruasi mereka, sehingga akan memengaruhi seberapa lembap atau basahnya vagina.
Konon, jika Mama mengalami perubahan ekstrem pada kelembapan dasar pada diri sendiri, maka itu bisa menjadi tanda kondisi lain, seperti infeksi vagina.
Perubahan mendadak pada kelembapan atau keputihan ekstra yang berlangsung selama beberapa hari, tampaknya tidak terkait dengan siklus menstruasi.