5 Reaksi yang Terjadi pada Tubuh saat Berhubungan Seks
Saat berhubungan seks, ada beberapa bagian tubuh sensitif dari manusia yang berubah
16 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin saat sedang mencoba pertama kali berhubungan seks, apa yang ada dibenakmu pada saat itu? Takutkah? Tegang atau mungkin tidak sabar untuk melakukannya?
Saat sedang berhubungan seks pertama kali atau mungkin sudah berkali-kali, tubuh kita ternyata akan berubah. Dalam artian ada banyak hal yang akan berkembang.
Hal tersebut pun telah ditegaskan oleh Mary Jane Minkin seorang professor klinis di Departemen Obs Obstetri, Ginekologi dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale.
Menurutnya, pada perempuan saat berhubungan seks bisa membuat bagian vagina meregang sedikit demi sedikit. Vagina yang tadinya meregang pun pada akhirnya bisa kembali ke semula.
Wah, menarik untuk disimak lebih lanjut nih, Ma! Jika tertarik untuk mengetahui lebih dalam, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya.
1. Puting dan payudara akan berubah
Saat berhubungan seks payudara akan lebih membesar. Ukuran tersebut akan membesar secara perlahan, bahkan bisa naik turun sesuai gairah seksual.
Puting pun menjadi ereksi dengan beberapa hormon yang terlibat dalam rangsangan seksual. Tetapi ketika seks selesai, dan tidak lagi terangsang, perubahan ini tidak akan bertahan dan akan kembali ke ukuran normalnya.
Tubuh juga akan mulai mengalami banyak reaksi baru, termasuk peningkatan aliran darah dan ketegangan otot di tempat-tempat yang belum pernah alami sebelumnya, seperti areola dan puting.
Proses tersebut secara teknis disebut "vasokongesti". Pada dasarnya, saat terangsang akan mulai merinding. Areola akan membengkak, puting menjadi keras dan semua ini dapat berkontribusi untuk mencapai orgasme.
Namun, yang menarik adalah respons fisik baru ini telah memprogram ulang puting menjadi lebih sensitif secara umum, bahkan saat tidak sedang melakukan hubungan seks.
Editors' Pick
2. Otot dibanjiri hormon baru yang membuat bahagia
Orgasme melepaskan banyak oksitosin, hormon yang membuat merasa bahagia, puas dan sangat terhubung dengan pasangan setelah berhubungan seks.
Pada saat yang sama, mungkin juga menemukan bahwa hubungan seksual mampu melepaskan dopamin. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong perilaku sosial, bahkan testosteron yang mendorong hasrat seksual itu bisa timbul.
Jangan kaget jika campuran hormon baru ini membuat merasa sedikit berbeda. Mungkin akan merasa sangat ceria setelah mulai berhubungan seks, bahkan setidaknya sebelum mulai bercinta.
Jelas ini perilaku normal. Jika semakin banyak orgasme yang dialami dalam hidup, maka semakin sering dapat kembali ke keadaan bahagia tersebut.
3. Klitoris bisa berubah
Sungguh menakjubkan apa yang bisa dilakukan vagina. Sebelum mulai berhubungan seks atau masturbasi, klitoris sangat tidak aktif.
Namun, setelah mulai berhubungan seks, maka ceritanya akan sama sekali berbeda. Sebelum dan selama sesi bercinta, klitoris akan mengembang dalam beberapa menit. Setelah hubungan seksual berakhir akan kembali ke ukuran normal.
Klitoris membengkak dengan aliran darah karena salah satu hal yang terjadi saat aktivitas seksual, yakni peningkatan aliran darah panggul.
Aliran darah ekstra membantu lebih banyak kelembapan untuk pelumasan. Ukuran itu akan hilang setelah selesai berhubungan seks dan ini tidak akan membesar lagi.
Namun, area vagina akan kembali berulang-ulang dalam situasi yang membangkitkan gairah.
4. Perubahan elastis pada vagina
Vagina dapat menyesuaikan diri dengan kegiatan barunya dengan menjadi sedikit lebih fleksibel, apalagi karena efek berhubungan seks.
Ketika cukup terangsang, dinding dan bibir vagina perlahan terbuka untuk menyambut apa saja yang ditawarkan pasangan saat sesi bercinta. Vagina dengan cepat akan meresponnya baik-baik, mulai dari sentuhan jari pasangan atau gesekan penis.
Saat pertama kali melakukan hubungan seks dan penetrasi, maka secara bertahap akan mengikis selaput dara dan jaringan di sekitar bagian dalam vagina.
"Ketika seseorang belum aktif secara seksual, mungkin masih ada sisa-sisa cincin selaput dara yang ada sejak orang itu lahir," kata Mink.
Sekarang, tentu saja banyak perempuan akan mengeluarkan sisa-sisa selaput dara dari olahraga atau dari hal-hal semacam itu. Namun, kadang-kadang seks juga bisa melakukannya dan mungkin akan sedikit tidak nyaman pada bagian awalnya.
Dengan aktivitas seksual yang berulang, kemungkinan penetrasi mulai terasa kurang nyaman. Dengan kata lain, vagina akan meregangkan sedikit. Vagina dimaksudkan untuk mengembang dan membuat posisinya siap saat melakukan hubungan intim.
5. Aliran darah ke panggul, sehingga terasa nyaman saat berhubungan seks
Seperti yang disebutkan Mink bahwa akan ada pergeseran di area sekitar panggul karena peningkatan aliran darah. Hal ini dapat memiliki efek yang bertahan lama, bahkan setelah selesai berhubungan seks.
Aktivitas seksual memang membantu aliran darah panggul dalam jangka panjang. Jadi secara keseluruhan, jika orang tetap aktif secara seksual, maka mereka akan mendapatkan lebih banyak aliran darah ke panggul.
Akibatnya, aktivitas seksual mungkin lebih nyaman karena tubuh secara teratur melumasi area di sekitar vulva.
Mink juga mencatat bahwa ini membantu perempuan pasca menopause yang dapat mengalami kekeringan pada vagina. Apalagi bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Wah, banyak sekali manfaat dan perubahan ke arah yang lebih positif saat berhubungan seks ya, Ma.
Untuk mendapatkan seks yang lebih baik dan nyaman, diharapkan untuk berkomunikasi dengan pasangan agar kehidupan seks di ranjang menjadi lebih menyenangkan.
Baca juga:
- Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Kamu Berpelukan dengan Pasanganmu
- Apa yang Terjadi Jika Laki-Laki Berhenti Masturbasi Selama Sebulan?
- Lebih Nyaman, 5 Posisi Seks Ini Membantu Meredakan Nyeri saat Bercinta