Kehidupan setiap manusia akan terasa hampa dan tidak tenang jika mengalami kesepian, bahkan tidak punya teman di sekitar kita.
Agama Islam pun mengajarkan umatnya untuk mencari teman yang baik, sehingga sama-sama mendekatkan diri pada Allah. Teman yang baik pun akan membawa kita ke jalan positif, sehingga tidak tersesat dalam pergaulan.
Tetapi apakah Mama tahu bahwa ada beberapa sifat teman yang mesti kita hindari?
Berikut Popmama.com sudah merangkum informasi terkait beberapa sifat teman yang harus kita waspadai menurut ajaran agama Islam.
1. Malas beribadah
Popmama.com/Novy Agrina
Beribadah kepada Allah sebagai ritual mendekatkan diri jelas sebuah kewajiban setiap Muslim. Namun jika teman malas beribadah, maka kita jangan sampai ikut-ikutan.
Dalam firman Allah pada surat An-Nisa ayat 142, orang yang malas beribadah bisa termasuk ciri orang munafik.
Innal-munafiqina yukhadi’ụnallaha wa huwa khadi’ụhum, wa iza qama ilaṣ-ṣalati qamụ kusala yura’ụnan-nasa wa la yazkurụnallaha illa qalila
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Editors' Pick
2. Teman yang suka berbohong
Pixabay/Schwerdhoefer
Bagaimana kita mau saling percaya terhadap teman jika mereka selalu berbohong ya, Ma? Pertemanan sehat pada dasarnya selalu mengutamakan kejujuran dan tidak membohongi satu sama lain.
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119 tentang berkata jujur dan jangan berbohong, karena itu termasuk orang yang bertaqwa.
Ya ayyuhallazina amanu ittaqullaha wa kụnụ ma’aṣ-ṣadiqin.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).”
3. Sering memutus tali silaturahmi
Freepik/rawpixel.com
Memanjangkan tali silaturahmi antar sesama manusia, jelas akan memperpanjang rezeki kita juga ke depannya. Sebagai umat Muslim, kita harus saling terikat dalam menjaga tali persaudaraan.
Banyak juga hadis yang mengatakan bahwa kita perlu sekali terus menjaga tali silaturahmi. Seperti hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari.
“Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berkata, “Orang yang paling dibenci oleh Allah ialah orang yang suka bermusuhan.”
Belum lagi Nabi SAW melarang kita untuk bermusuhan dalam waktu yang terlalu lama. “Tidak dibenarkan bagi seorang Muslim untuk meninggalkan saudaranya (tidak mengajak berbicara karena benci) lebih dari tiga hari.”
Padahal, manfaat menyambung tali silaturahmi bisa memperluas rezeki kita dan dipanjangkan umurnya. Hal tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Melalui Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Barang siapa yang ingin diperluas rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan.”
4. Perilaku sombong atau riya
Freepik/Racool_studio
Sebagai manusia, kita hanyalah makhluk kecil di dalam tatanan tata surya yang megah ini. Maka dari itu, kita jangan menyombongkan apa yang kita punya sebagai makhluk ciptaan Allah.
Seharusnya, kita sebagai seorang manusia harus merasa lemah serta rendah diri di hadapan Allah SWT sebagai penguasa alam semesta.
Hal tersebut tertuang dalam surat Luqman ayat 18 yang berbunyi:
Wa la tuṣa’ir khaddaka lin-nasi wa la tamsyi fil-arḍi maraḥa, innallaha la yuḥibbu kulla mukhtalin fakhụr
Artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
5. Bersifat iri dengki
Pixabay/RobinHiggins
Kita hidup di dunia harus selalu bersyukur atas semua pemberian Allah. Hanya saja perlu diimbangi dengan ikhtiar atau usaha, sehingga jalan kita akan selalu dipermudah.
Sebagai teman, kita jangan selalu bersikap iri dengki dengan apa yang didapat orang lain. Percayalah pintu rezeki Allah ada di mana saja dan lewat cara apa pun.
Hal tersebut tertuang dalam surat Al-Imran ayat 120 berikut ini:
In tamsaskum ḥasanatun tasuhum wa in tuṣibkum sayyi’atuy yafraḥụ biha, wa in taṣbirụ wa tattaqụ la yaḍurrukum kaiduhum syai’a, innallaha bima ya’malụna muḥiṭ
Artinya:
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”
Nah, itu tadi beberapa sifat seorang teman yang perlu kita hindari. Ini dilakukan agar kita senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.