5 Tujuan Pernikahan dalam Ajaran Islam, Bisa Jadi Pedoman Hidup
Menikah seharusnya bertujuan untuk beribadah kepada Allah
25 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah memutuskan menikah, Mama dan pasangan mungkin akan mempersiapkan semuanya, termasuk mental sebagai salah satu bekal berumah tangga.
Menikah memang sebuah seni tersendiri, apalagi harus menyatukan dua karakter yang berbeda sekaligus keluarga masing-masing. Lalu, apakah Mama ingat dulu apa tujuan menikah dengan pasangan?
Jika lupa, mari kita buka kembali ingatan lama tentang tujuan menikah menurut Islam. Menurut Rasulullah, jika melaksanakan menikah, dia sudah membentengi setengah agamanya dan bertakwalah kepada Allah dari separuh lainnya.
Berikut beberapa tujuan menikah menurut ajaran agama Islam yang sudah Popmama.com rangkum. Tujuannya agar senantiasa mengingatkan kita agar tetap terus bertakwa kepada Allah.
Yuk, disimak!
1. Menjalankan perintah Allah
Tujuan yang pertama selaras dengan bacaan pada surat An-Nur ayat 32 tentang keutamaan menjalankan perintah Allah.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.”
Jika sesorang ingin menikah dengan tujuan atas perintah Allah dan beribadah, maka Allah akan mencukupi rezekinya. Lalu, jangan lupa tetap berusaha sebaik mungkin untuk membahagiakan pasangan.
Editors' Pick
2. Memperoleh ketenangan hati dan meningkatkan ibadah kepada Allah
Menikah membuat seseorang akan lebih tenang, nyaman dan diselimuti kebahagiaan. Ini juga telah tertuang dalam firman Allah di surat Ar-Rum ayat 21.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasannya ialah dia menciptakan istri-istri dan jenismu sendiri supaya kamu cenderung tentram kepadanya.”
Saat sudah menikah pun kita senantiasa mesti terus meningkatkan ibadah kita kepada Allah. Sama seperti hadis dari Bukhari dan Muslim saat Rasul mengatakan, “Seseorang diantara kalian bersetubuh dengan istinya adalah sedekah!”
Sontak para sahabat bertanya kepada Rasulullah, lalu ia menjawab “Bagaimana menurut kalian jika ia (seorang suami) bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah ia berdosa? Begitu pula jika ia bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), dia akan memperoleh pahala."