Cegah KDRT, Pemkab Bantul Layanan Konseling Gratis
Ini menjadi salah satu upaya Pemkab Bantul untuk mengatasi kasus KDRT
28 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemkab Bantul luncurkan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai upaya mengatasi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terus meningkat di Indonesia. Kasus KDRT selama periode 2021 hingga 2022 jumlahnya terus naik hingga ratusan.
Data dari Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) menyebut kasus KDRT pada tahun 2021 mencapai 94 kasus. Kemudian pada tahun 2022 menurun 74 kasus, namun kekerasan yang menimpa anak mencapai 144 kasus.
Jika Mama ingin mengetahui lebih detail mengenai upaya dari Pemkab Bantul mengenai layanan konseling gratis, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Penduduk di Bantul masih banyak yang mengalami kasus KDRT
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan masih ada keluarga di Bantul yang menghadapi berbagai masalah, baik itu ekonomi, kesehatan, maupun masalah psikologis. Berbagai masalah tersebut berdampak pada ketidakharmonisan rumah tangga. Hal inilah yang melatarbelakangi perilisan layanan konseling Puspaga.
"Kami serius mewujudkan Bantul sebagai kabupaten ramah perempuan, layak anak dan ketahanan keluarga melalui Puspaga," ujar Bupati Bantul, Jumat (27/1/2023).
2. Penyebab terjadinya KDRT dan kasus kekerasan pada anak
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul, Ninik Istitarini, mengatakan mayoritas bentuk kasus KDRT yang terjadi berupa kekerasan fisik dan kekerasan psikis.
Faktor penyebab juga bermacam-macam mulai dari masalah ekonomi, keharmonisan rumah tangga yang terganggu akibat kehadiran orang ketiga, hingga perencanaan jumlah anak.