Tak Hanya ke Venna Melinda, Ferry Irawan Pernah KDRT Mantan Istri
Venna Melinda melaporkan suaminya, Ferry Irawan atas kasus dugaan KDRT
10 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada hari Senin (9/1/2023), Ferry Irawan diperiksa di Polda Jawa Timur untuk memenuhi panggilan terkait pelaporan dirinya dalam dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atas istrinya, Venna Melinda.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Hendra Eko Triyulianto menjelaskan bahwa motif perkara tersebut ialah kesalahpahaman yang berakhir cekcok antara keduanya.
“Untuk motif ada kesalahpahaman keluarga, suami istri. Cekcok,” ujar Hendra.
Terkait hal ini, mantan istri Ferry Irawan, Anggia Novita sempat menjelaskan bahwa dirinya juga mengalami kekerasan saat masih menikah dengan Ferry ketika diwawancari oleh Maia Estianty di kanal YouTube, MAIA ALELDUL TV yang tayang pada Agustus 2021 silam.
Berikut rangkuman Popmama.com terkait penjelasan mantan istri Ferry Irawan yang mengalami kasus KDRT serupa.
1. Ferry sering berlaku kasar hingga mengancam
Anggia menjelaskan kalau Ferry memiliki sifat yang mudah marah. Saat marah, Ferry sering berlaku kasar seperti membanting pintu, memukul, hingga mengancam Anggia untuk mengakhiri hidup mereka bersama.
“Dia kan punya pisau Army, gitu ya. Dia arahin pisau itu di leher saya sambil bilang “kita mati bareng sekarang, ya,” ujar Anggia pada Maia.
Editors' Pick
2. Anggia berkali-kali meminta berpisah, namun Ferry tidak mau
Anggia sering meminta berpisah dengan Ferry karena sudah lelah dengan sikapnya yang mudah cemburu. Tak hanya itu, Ferry dianggap pemarah, tidak bisa mengurus diri sendiri, dan terlalu kekanakan.
Anggia lama-kelamaan semakin merasa tidak tenang serumah dengan Ferry, bahkan berkali-kali meminta untuk pisah tetapi Ferry selalu menolak dengan bertindak kasar. Tak jarang, ia mengancam akan mengakhiri hidupnya.
3. Ferry sering pergi dari rumah bahkan saat Anggia sakit struk
Anggia juga menjelaskan bahwa Ferry sering pergi dari rumah ketika sedang marah. Namun, karena Anggia sudah terbiasa dengan sikap Ferry tersebut, ia tidak melakukan apa-apa saat Ferry pergi. Apalagi pada akhirnya, Ferry tetap kembali ke rumah.
Puncaknya adalah ketika Ferry meninggalkan Anggia yang sedang sakit struk saat menjelang Lebaran 2020 lalu.
“Seminggu sebelum Lebaran, dia pergi meninggalkan saya karena dia nggak kuat lihat saya sakit dan udah nggak mau urusin saya lagi. Saya kaget dan agak takut juga karena saat itu pembantu semua sudah pada pulang. Tinggal office boy dan hanya saya berdua dengan anak. Tapi saya biarin aja dia pergi,” ucap Anggia.
4. Saat Anggia sakit, ia sempat dipisahkan dengan anaknya
Saat Anggia menjalani terapi untuk sakitnya, Ferry sempat membatasi Anggia untuk berkomunikasi dengan anaknya.
Ferry beralasan bahwa sinar radiasi dari telepon itu membahayakan dirinya yang menjalani terapi hingga Anggia menolak untuk melakukan terapi agar tetap bisa berbicara via telepon dengan anaknya.
Namun, dokter yang menangani Anggia menjelaskan bahwa sinar radiasi tersebut tidak ada hubungannya dengan terapi yang dijalani dan meyakinkan dirinya untuk tetap ingin diterapi.
5. Anggia merasa trauma dengan pernikahan yang dijalani dengan Ferry
Setelah menjalani pernikahan selama 12 tahun dengan Ferry, Anggia akhirnya memutuskan untuk berpisah di tahun 2021. Ia merasa sudah lelah dan merasa cukup dengan pernikahan tersebut.
Anggia merasa trauma dengan pernikahannya namun tetap berusaha ikhlas dan memilih hidup bahagia dengan anaknya.
“Traumatik sih ada, ya. Sudah nggak mau memikirkan kawin lagi, lah. Sudah cukup,” jelas Anggia pada Maia Estianty.
Itulah sedikit informasi tentang pengalaman Anggia Novita yang pernah mengalami kekerasan saat menjalani pernikahan dengan mantan suaminya yang kini menjadi suami Venna Melinda, Ferry Irawan. Kita doakan agar prosesnya berjalan baik, ya.
Baca juga:
- 10 Perjalanan Cinta Venna Melinda dan Ferry Irawan, Kini Diduga KDRT
- 11 Artis Perempuan Ini Pilih Cerai karena KDRT, Ada Thalita Latief
- Bagaimana Cara agar Tidak Jadi Korban KDRT? Begini Kata Psikolog