Penelitian Ungkap Suara Orang Tercinta Bisa Meredakan Stres
Studi Proceedings of the Royal Society (2010) menemukan bahwa suara orang tercinta bisa bikin tenang
4 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society (2010) mengungkapkan bahwa suara orang terkasih, khususnya suara mama, memiliki dampak luar biasa dalam menciptakan rasa tenang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa suara tersebut dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin, sehingga dapat membantu mengurangi stres.
Temuan ini menekankan pentingnya vokalisasi sosial dalam memberikan rasa aman. Suara yang akrab dan penuh kasih memainkan peran besar dalam membangun hubungan yang lebih erat serta mendukung perkembangan emosional.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum terkait penelitian ungkap suara orang tercinta bisa meredakan stres secara lebih detail.
Yuk, disimak fakta menariknya!
Editors' Pick
Pengujian Hipotesis yang Melibatkan Mama dan Anak sebagai Subjek Eksperimen
Penelitian ini datang dari hipotesis bahwa suara memiliki efek menenangkan yang setara dengan sentuhan fisik. Untuk menguji gagasan ini, para peneliti melibatkan mama dan anak sebagai subjek eksperimen.
Dalam eksperimen tersebut, anak-anak ditempatkan dalam situasi penuh tekanan dan dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mendapat dukungan berupa sentuhan dan suara, kelompok lain hanya mendengar suara mama, sementara kelompok terakhir tidak menerima dukungan sama sekali.
Suara Orang Tercinta Menghasilkan Hormon Cinta yang Menenangkan
Hasil penelitian ini dari subjek mama dan anak, menunjukkan bahwa vokalisasi sosial telah berevolusi sebagai cara untuk membangun hubungan emosional tanpa harus bergantung pada sentuhan fisik.
Oksitosin, yang muncul dari suara orang terkasih, dikenal sebagai "hormon cinta". Hormon ini berperan penting dalam memperkuat ikatan emosional dan meredakan stres.
Selama situasi stres, penelitian juga mengungkap bahwa perempuan lebih cenderung menggunakan hubungan sosial untuk mengatasi tantangan. Hal tersebut mempertegas bahwa manusia memiliki kemampuan unik memanfaatkan suara sebagai alat pendukung emosional, sehingga membedakannya dari spesies lain.