Umay dan Iqbaal Ramadhan Dapat Perspektif Baru di Perayaan Mati Rasa

Umay dan Iqbaal cerita dapat perpektif baru tentang saudara di film tema keluarga ini

30 Januari 2025

Umay Iqbaal Ramadhan Dapat Perspektif Baru Perayaan Mati Rasa
Popmama.com/Richard Mich Stevan

Film Perayaan Mati Rasa menghadirkan kisah yang menggali kedalaman emosi dan dinamika hubungan keluarga, terinspirasi dari lagu populer yang dinyanyikan oleh Umay Shahab. Cerita ini mengajak penonton merasakan perjalanan emosional para karakter dalam menghadapi ketakutan, kehilangan, dan harapan.

Dalam konferensi pers film Perayaan Mati Rasa di Epicentrum XXI pada Kamis (23/1/2025), Prilly Latuconsina selaku Produser Eksekutif, Umay Shahab selaku Produser, Sutradara, sekaligus pemeran Uta, dan Iqbaal Ramadhan sebagai Produser Eksekutif sekaligus pemeran Ian. Keduanya mengungkap asal usul hingga perspektif baru yang mereka dapat terkait film tersebut.

Dibalut dengan nuansa hangat dan menyentuh, film Perayaan Mati Rasa melibatkan kolaborasi Prilly Latuconsina, Umay Shahab, dan Iqbaal Ramadhan yang membawa pengalaman unik ke dalam peran mereka. Dengan alur yang kuat, film ini menekankan pentingnya kekuatan keluarga sebagai sumber dukungan dan penyembuhan.

Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum beberapa pernyataan mereka terkait Umay dan Iqbaal Ramadhan dapat perspektif baru di Perayaan Mati Rasa secara lebih detail.

Yuk, disimak ceritanya!

Sempat Viral di Media Sosial, Prilly Latuconsina Cerita Kalau Film Perayaan Mati Rasa Tercipta dari Lagu Umay Berjudul 'Perayaan Mati Rasa'

Sempat Viral Media Sosial, Prilly Latuconsina Cerita Kalau Film Perayaan Mati Rasa Tercipta dari Lagu Umay Berjudul 'Perayaan Mati Rasa'
Popmama.com/Richard Mich Stevan

Film Perayaan Mati Rasa diadaptasi dari lagu populer Umay Shahab yang sempat viral di berbagai media sosial, mengangkat tema keluarga sebagai fondasi utama. Diskusi antara Prilly Latuconsina, Umay Shahab, dan Iqbaal Ramadhan melahirkan ide untuk menyampaikan pesan penting tentang hubungan keluarga sebelum menjalin relasi dengan orang lain.

"Sesuai dengan judulnya, film ini diambil dari judul lagunya Umay 'Perayaan Mati Rasa', yang pada saat itu banyak yang dengerin, banyak yang suka juga, dan banyak yang bikin konten soal lagu tersebut," ucap Prilly.

Proses kreatif ini menggambarkan keluarga sebagai sistem pendukung dalam menghadapi duka dan kehilangan. Dengan latar industri musik, film Perayaan Mati Rasa menawarkan cerita penuh emosi tentang rekonsiliasi yang mempererat ikatan keluarga.

"Terus akhirnya kita diskusi soal film Perayaan Mati Rasa ini, saya, Umay, seluruh tim creative, dan bahkan ada Iqbaal juga," jelas Prilly.

Editors' Pick

Film Perayaan Mati Rasa Jadi Tempat Curhat Umay Shahab tentang Ketakutan Kehilangan Keluarga

Film Perayaan Mati Rasa Jadi Tempat Curhat Umay Shahab tentang Ketakutan Kehilangan Keluarga
Popmama.com/Richard Mich Stevan

"Gue penuh dengan ketakutan akan kehilangan orangtua gue, akhirnya film ini tuh jadi jurnal gue untuk menceritakan itu, untuk nyembuhin apa yang menjadi ketakutan gue," ucap Umay.

Bagi Umay Shahab, film Perayaan Mati Rasa adalah terapi untuk mengatasi ketakutannya kehilangan orangtua, yang ia wujudkan lewat karakter Uta. Awalnya, ia ragu menerima peran tersebut, tetapi kemudian menyadari kesempatan ini adalah cara untuk tumbuh sebagai sutradara dan aktor.

"Awalnya gue tolak untuk jadi Uta 'Gue jadi adiknya Iqbaal, emang mirip?', walaupun akhirnya gue terima juga. Ini juga jadi pengalaman pertama gue jadi sutradara sekaligus pemain dan gue berusaha memberikan yang terbaik," jelas Umay.

Pengalaman menjadi sutradara sekaligus aktor memperkaya pemahamannya tentang komunikasi emosi di layar. Karakter Uta menjadi cerminan perjuangan pribadinya, menjadikan proyek ini lebih dari sekadar pekerjaan.

Berbeda dengan Kehidupan Nyata, Iqbaal Ramadhan Mengaku Dapat Perspektif Baru dari Perannya sebagai Anak Sulung

Berbeda Kehidupan Nyata, Iqbaal Ramadhan Mengaku Dapat Perspektif Baru dari Peran sebagai Anak Sulung
Popmama.com/Richard Mich Stevan

Iqbaal Ramadhan dengan karakternya sebagai Ian memiliki perbedaan dalam posisinya sebagai saudara di keluarga. Memerankan Ian, Iqbaal Ramadhan belajar memahami tanggung jawab besar seorang anak sulung dalam keluarga. Meski awalnya sulit, ia akhirnya mendalami karakter Ian sebagai sosok penuh semangat tetapi tertekan oleh ekspektasi tinggi.

Peran ini membuka mata Iqbaal tentang beban emosional yang sering dirasakan anak sulung, sebuah pandangan yang tidak ia lihat sebelumnya di kehidupan nyatanya sebagai seorang adik. Ia berharap karakternya dapat merepresentasikan kompleksitas peran tersebut dengan jujur kepada penonton.

"Ini pengalaman baru juga buat saya, nggak pernah tau apa yang ada di pikiran anak pertama. Jujur waktu pertama baca skripnya, saya sebel banget sama karakter Ian 'Kenapa dia gini ya?', karena saya nggak pernah tau rasanya jadi kakak, ada pemilihan keputusan dan konsekuensi yang ditunjukkan oleh Ian tuh saya nggak ngerti sebagai Iqbaal. Tapi saat dibaca lebih teliti baru masuk akal dan ngerti posisi seorang kakak," ucap Iqbal.

Umay Shahab Cerita tentang Dirinya yang Jadi Lebih Mengerti Posisi Seorang Adik dari Perannya sebagai Anak Bungsu di Perayaan Mati Rasa

Umay Shahab Cerita tentang Diri Jadi Lebih Mengerti Posisi Seorang Adik dari Peran sebagai Anak Bungsu Perayaan Mati Rasa
Popmama.com/Richard Mich Stevan

"Kerjain Perayaan Mati Rasa ini waktu adik gue baru masuk kuliah dan ngejauh dari rumah karena dia emang harus ngekos dan di rumah itu tinggal gue, mama, dan papa, biasanya kita berempat," jelas Umay.

Di kehidupan nyata, Umay Shahab adalah seorang kakak yang terbiasa memikul tanggung jawab terhadap adik-adiknya. Namun, dalam Perayaan Mati Rasa, ia justru memerankan Uta, seorang anak bungsu yang mencari dukungan dari keluarganya.

"Setelah main karakter Uta, ternyata adik tuh sebenarnya bergantungan juga sama kakaknya, butuh banget sama validasinya, dan banyak hal lainnya, jadi gue dapat banyak insight baru yang buat gue jadi lebih ngerti gimana caranya berkomunikasi dengan adik sendiri," ucap Umay Shahab.

Pengalaman ini memberikan tantangan baru bagi Umay, yang harus keluar dari zona nyamannya untuk memahami dinamika sebagai anak terakhir. Ia menyadari bahwa menjadi anak bungsu juga memiliki tantangan emosional tersendiri, terutama dalam menghadapi rasa kehilangan dan membangun hubungan yang lebih erat dengan saudara-saudara mereka.

Itulah rangkuman terkait Umay dan Iqbaal Ramadhan dapat perspektif baru di Perayaan Mati Rasa. Semoga informasi di atas dapat membantu serta menjadi inspirasi juga ya, Ma.

Baca juga:

The Latest