Tayang saat Lebaran, Ini Pelajaran Cinta dari Sosok Buya Hamka
Film biopik Buya Hamka ini hasil karya dari dua rumah produksi terkenal
16 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film biografi tokoh Indonesia kembali menyapa penonton lewat judul Buya Hamka. Semakin mencuri perhatian. Tak cuma menerangkan tentang kisah dari salah satu ulama besar di Indonesia, tetapi ada cerita romansa dan perjuangan di dalamnya.
Film biopik Buya Hamka merupakan produksi dari kerja sama Starvision dan Falcon Pictures bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Disutradarai oleh Fajar Bustomi, film ini akan kembali mengenang sosok ulama yang karyanya sangat dicintai di abad ke-21.
Uniknya, film Buya Hamka ini memiliki tiga volume alias trilogi. Di mana akan ada sekuel dari kisah Buya Hamka pada perjalanan hidupnya. Mulai dari sisi romantis bersama Siti Raham sebagai istri tercinta hingga bagaimana dia menua di penjara.
Berikut Popmama.com merangkum tentang pelajaran cinta dari film Buya Hamka yang akan tayang pada hari Lebaran nanti.
Keep scrolling!
1. Istri Buya yang suportif
Film Buya Hamka volume 1 menjelaskan tentang kehidupan di masa Hamka sewaktu muda dengan anak-anak yang masih kecil.
Hamka (Vino G. Bastian) menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena ia diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya.
Namun, saat berada di situasi sulit tersebut, Siti Raham istri Hamka selalu berada di sisinya dengan selalu mendukung. Istrinya juga kerap memberi masukan serta perhatian kecil kepada suaminya seperti membuatkan kopi setiap Hamka bekerja.
Editors' Pick
2. Sebagai istri, Siti Raham termasuk sosok yang tabah dan sabar
Diperankan dengan baik oleh Laudya Chintya Bella, Siti Raham menjadi karakter yang sangat dikagumi sepanjang film. Melalui rasa cintanya terhadap suami dan keluarga, Siti Raham seolah menjadi panutan untuk perempuan masa kini yang berjuang dalam jalannya masing-masing.
Selain dihadapkan pada situasi berbenturan dengan pihak Jepang, Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit.
Pada saat anaknya sakit keras, Hamka sedang berada di Medan yang sedang berusaha mempertahankan majalah yang ia pimpin. Sehingga dirinya tak bisa menjenguk anaknya yang sudah tiada.
Namun, Siti Raham menjadi sosok yang tegar dan kuat menghadapi situasi tersebut. Ia menunggu sampai Hamka menyelesaikan tugasnya.