Perselingkuhan menjadi salah satu kerikil dalam kehidupan rumah tangga atau hubungan percintaan bersama pasangan. Ada banyak tipe perselingkuhan, mulai dari perselingkuhan pesan singkat, perselingkuhan secara online, hingga selingkuh untuk balas dendam.
Persamaan dari seluruh tipe perselingkuhan, yakni pelaku selalu mengelabui pasangannya untuk menutupi aksi saat sedang berselingkuh. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk menutupi kebohongannya, mulai dari melarang pasangan mengecek ponsel hingga memiliki waktu favorit untuk saling bertukar pesan dengan selingkuhannya.
Meski begitu, perselingkuhan suatu saat tetap bisa terbongkar. Mama bisa mengamati perubahan perilaku pasangan atau menemukan bukti perselingkuhan secara tidak sengaja. Bukti perselingkuhan bisa berupa pesan singkat, foto atau video.
Nah, apabila Mama menemukan bukti perselingkuhan, sebaiknya simpan setiap detail bukti tersebut. Mengapa demikian? Simak alasan bukti perselingkuhan perlu disimpan yang telah dirangkum Popmama.com secara detail, yuk!
Alasan Perlu Menyimpan Bukti Perselingkuhan Pasangan
1. Bukti jika pasangan menyangkal
Pexels/Mart-production
Ketika Mama mulai curiga tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan, cobalah untuk mengajaknya berbicara, lalu tunjukkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan. Saat itu, pasangan mungkin akan menyangkalnya.
Dia akan mengeluarkan kata-kata manis untuk meyakinkan Mama bahwa tidak ada perselingkuhan. Bahkan, pasangan bisa menyalahkan Mama karena menuduh dirinya selingkuh.
Itulah sebabnya, Mama perlu menyimpan bukti-bukti untuk ditunjukkan ke pasangan yang kerap menyangkal.
Editors' Pick
2. Bukti jika pasangan ingkar janji
Pexels/Cottonbro
Dalam beberapa kasus, pasangan mungkin akan mengakui perselingkuhannya. Kemudian, ia akan berjanji akan berhenti menghubungi selingkuhannya dan memperbaiki hubungan denganmu.
Namun, tidak semua orang bisa menepati janjinya. Pasangan mama bisa saja bertemu kekasih rahasianya lagi dan terus berselingkuh. Saat itulah, Mama bisa menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan, sehingga dapat membuat pasangan mengakui kesalahannya dan menuntut permintaan maaf.
3. Bukti dalam persidangan
Pexels/Keira-burton
Ketika Mama memutuskan bercerai dengan pasangan yang sudah berselingkuh, bukti-bukti perselingkuhan bisa menguatkan posisimu di persidangan. Jangan ragu untuk mengekspos bukti-bukti tersebut.
Sebab, bukti perselingkuhan bisa membuat Mama mendapatkan hak sebagai istri sekaligus hak asuh anak. Dalam beberapa kasus, pelaku perselingkuhan justru bisa menjatuhkan posisimu selama persidangan berlangsung.
Oleh karena itu, bukti perselingkuhan dibutuhkan untuk mempertahankan argumen dan posisimu.
4. Bukti untuk meyakinkan diri sendiri
Unsplash/Kellysikkema
Meski sudah memiliki bukti-bukti perselingkuhan pasangan, ada kalanya Mama masih berusaha menyangkal kenyataan tersebut. Mama bisa berusaha membohongi diri sendiri dengan mempercayai pasangan.
Tidak ada yang salah dari kepercayaan pada pasangan. Namun, cobalah untuk menganalisa bukti-bukti perselingkuhan yang telah ditemukan. Jangan selalu membohongi diri sendiri dan menyangkal fakta yang telah ada.
Sebab, hal itu bisa menyiksa batin mama dan membuat hubungan bersama pasangan semakin tidak sehat.
5. Bukti untuk dibagikan ke orang lain
Pexels/Budgeron-bach
Terakhir, jangan simpan bukti perselingkuhan untuk diri sendiri. Cobalah beritahu orang terdekat tentang perselingkuhan pasangan dengan menunjukkan bukti-bukti yang ada. Namun, pastikan orang tersebut dapat dipercaya dan tidak menyebarkan bukti perselingkuhan itu.
Mama perlu memberikan bukti perselingkuhan ke orang lain karena pelaku bisa menghapus atau menghilangkan barang bukti jika posisinya semakin mengkhawatirkan. Dengan kata lain, membagikan bukti ke orang terdekat menjadi salah satu menduplikat dan mengamankan bukti perselingkuhan.
Nah Ma, itulah beberapa alasan untuk meyakinkan Mama betapa pentingnya menyimpan bukti perselingkuhan pasangan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya, namun barang bukti bisa mengungkap kenyataan perselingkuhan pasangan dan melindungimu dari kesalahpahaman.