Apa Itu Fenomena Resesi Seks?
Fenomena resesi seks telah terjadi di Jepang, Korea Selatan, dan Singapura
21 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan seks menjadi salah satu bagian terpenting dalam sebuah hubungan pernikahan. Sebab, hubungan seks dipercaya bisa menjaga keharmonisan pasangan sekaligus memenuhi kebutuhan biologis pasangan.
Akan tetapi, sebuah penelitian menunjukkan gairah pasangan di beberapa negara untuk berhubungan seks mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya suasana hati pasangan untuk berhubungan seks, kesibukan bekerja, menikah, hingga memiliki anak.
Fenomena tersebut biasa disebut dengan istilah resesi seks. Bagi Mama yang belum mengenal istilah resesi seks, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasi seputar resesi seks yang perlu diketahui.
Editors' Pick
1. Penyebab resesi seks
Ada banyak faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya gairah seksual pasangan, mulai dari perubahan suasana hati, kesibukan pasangan, hingga memiliki anak.
Namun, beberapa peneliti menilai bahwa pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada perubahan suasana hati yang berujung pada menurunnya gairah seksual.
Selain itu, perubahan iklim juga disebut memperburuk fenomena resesi seks. Kedua faktor tersebut semakin membuat banyak orang menunda kehamilan dan jarang berhubungan seks.
2. Milenial alami resesi seks
Resesi seks nyatanya bukan dialami oleh orang-orang berusia lanjut, melainkan dialami oleh kalangan milenial yang berusia 20-40 tahun. Penurunan gairah seksual disebabkan keinginan menunda kehamilan atau mempertimbangkan faktor ekonomi ketika memiliki anak.
Berdasarkan data Survei Sosial Umum Amerika Serikat, sekitar 23 persen pasangan dewasa mengaku tidak melakukan hubungan seks dalam setahun terakhir. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.