5 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Berbisnis dengan Pasangan
Berbisnis dengan pasangan dapat membuat hubungan pribadi renggang atau bisnis gulung tikar
6 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama ingin mulai berbisnis dengan pasangan? Tentu saja berbisnis dengan pasangan sah-sah saja dilakukan selama bisa saling mengetahui aturan main dan memahami segala risikonya.
Berbisnis dengan pasangan bisa memperkuat komunikasi antara Mama dan pasangan. Pasalnya, Mama akan memiliki lebih banyak waktu bersama pasangan dan memiliki variasi topik untuk dibicarakan. Tak hanya itu, Mama juga bisa mengetahui karakter asli pasangan ketika sedang menghadapi masalah.
Di sisi lain, berbisnis dengan pasangan dapat membuat hubungan pribadi renggang. Risiko paling buruk, yakni bisnis yang dibangun akan bangkrut karena Mama dan pasangan sering terlibat cekcok.
Itulah sebabnya, untuk membangun bisnis yang sukses bersama pasangan, Mama sebaiknya memahami kesalahan-kesalahan yang umum terjadi.
Berikut Popmama.com telah merangkum lima kesalahan yang sering terjadi ketika berbisnis dengan pasangan. Semoga informasi di bawah ini bisa dijadikan pelajaran agar tidak dilakukan ketika berbisnis bersama pasangan ya, Ma!
1. Tidak bisa memisahkan masalah pribadi dan masalah bisnis
Kesalahan pertama yang paling sering terjadi, yakni Mama atau pasangan tidak dapat memisahkan masalah pribadi dan masalah bisnis. Akibatnya, apabila hubungan pribadi dicampur dengan bisnis, ada risiko percekcokan bisnis yang masuk ke area pribadi, begitu juga sebaliknya.
Mama dan pasangan akan dipengaruhi oleh ego masing-masing, sehingga tidak dapat fokus pada bisnis yang sedang dirintis. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen untuk menetapkan batasan kapan harus bekerja sebagai rekan bisnis dan bermanja-manja sebagai pasangan.
Editors' Pick
2. Pembagian kerja yang tidak jelas
Dalam bisnis, dibutuhkan pembagian kerja yang jelas antara satu pihak dan pihak lainnya. Jangan sampai salah satu pihak merasa terbebani dengan waktu kerja atau beban kerja yang diberikan.
Apabila Mama atau pasangan merasa pembagian kerja tidak adil, maka jangan ragu untuk mendiskusikannya. Jangan sampai Mama merasa tidak enak untuk menyampaikan hal tersebut karena menjaga perasaan pasangan. Apabila hal tersebut terus dibiarkan, maka bisnis yang sedang dirintis akan terganggu.