5 Tanda Hubungan Anak dan Orangtua Tidak Sehat
Hubungan anak dan orangtua memang berubah lebih rumit ketika anak tumbuh dewasa
15 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan anak dan orangtua memang tidak selalu baik. Anak pada dasarnya ingin bermanja-manja dengan orangtua dan selalu mendapat dukungan ketika melakukan sesuatu. Sedangkan, orangtua selalu ingin berada di samping anak dan melihat anak tumbuh dengan baik.
Seiring waktu, hubungan anak dan orangtua bisa bermasalah apabila orangtua masih menganggap anak seperti anak kecil. Padahal anak sudah berubah menjadi lebih mandiri dan dewasa. Begitu juga sebaliknya, anak tetap ingin mendapat dukungan dari orangtua, namun keputusannya terkadang ditentang oleh orangtua.
Apabila anak dan orangtua tidak dapat memahami batasan masing-masing, maka hubungan akan digambarkan sebagai hubungan yang tidak sehat.
Untuk membantu Mama lebih memahami hubungan dengan anak, kali ini Popmama.com merangkum lima hal yang menandakan hubungan anak dan orangtua tidak sehat.
1. Orangtua terlalu banyak menuntut
Setiap orangtua tentu ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun, cara-cara yang dilakukan biasanya salah dan tidak sesuai dengan keinginan anak. Akibatnya, orangtua akan banyak menuntut dan meminta anak untuk melakukan hal-hal sesuai keinginannya.
Sedangkan, anak merasa tuntutan orangtua terlalu berat dan tidak sesuai kemampuannya. Apabila situasi tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka hubungan anak dan orangtua menjadi tidak sehat.
Anak dan orangtua sebaiknya saling toleransi serta memahami keinginan satu sama lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan komunikasi yang kuat antara anak dan orangtua, sehingga kedua belah pihak bisa saling terbuka terhadap keinginan satu sama lain.
Editors' Pick
2. Anak sering berbohong
Hubungan tidak sehat antara anak dan orangtua juga bisa disebabkan oleh sikap anak yang sering berbohong. Anak melakukan kebohongan karena takut dimarahi orangtua atas perbuatannya yang tidak sesuai dengan standar norma keluarga.
Padahal kebohongan bukan hanya menunjukkan rasa takut pada orangtua, melainkan juga menandakan anak tidak akrab dengan orangtua. Anak merasa orangtua tidak menerima dirinya apa adanya sehingga ia rela berbohong demi mendapat persetujuan orangtua.
Anak memang sebaiknya bersikap lebih jujur kepada orangtua. Ungkapkan keinginan-keinginan yang ingin diraih kepada orangtua untuk membuat mereka lebih mengerti. Anak harus belajar bertanggung jawab atas keputusannya dibanding terus menutupi keinginannya dengan kebohongan.