Tips Penggunaan Pelumas yang Aman saat Berhubungan Seks
Penggunaan pelumas menjadi salah satu cara mengatasi vagina kering saat berhubungan seks
28 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap pasangan tentu ingin menikmati hubungan seksual yang menggairahkan. Namun, harus diakui ada beberapa kondisi yang menyebabkan sesi bercinta tidak berjalan lancar, salah satunya karena vagina kering. Kondisi vagina kering menyebabkan vagina tidak mengeluarkan cairan lubrikan yang cukup.
Salah satu cara mengatasi vagina kering, yakni menggunakan cairan lubrikasi atau pelumas agar hubungan seks semakin menggairahkan. Apabila Mama perlu memakai lubrikan atau pelumas, maka Mama perlu menggunakannya secara bijak dan membaca petunjuk dalam label kemasan.
Sebab, apabila Mama menggunakannya secara sembarangan, hal itu justru menyebabkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual. Kali ini Popmama.com merangkum tips menggunakan pelumas saat berhubungan seks.
Yuk, disimak penjelasan mengenai penggunaan pelumas!
Jenis-Jenis Pelumas
Ada empat jenis pelumas vagina untuk perempuan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mama bisa memilih pelumas yang disesuaikan dengan preferensi maupun kebutuhan masing-masing.
- Pelumas berbahan dasar air atau water-based lubricant
Pelumas jenis ini memiliki tekstur tidak lengket dan mudah digunakan. Saat digunakan pun, Mama tidak merasakan perbedaan yang mencolok, sehingga hubungan seks bisa berjalan nyaman.
Namun, pelumas berbahan dasar air tidak dapat bertahan di kulit dalam waktu lama. Oleh karena itu, Mama perlu menggunakannya berulang kali apabila hubungan seks dilakukan dalam beberapa sesi.
- Pelumas berbahan dasar minyak atau oil-based lubricant
Pelumas jenis ini dikenal karena daya tahannya yang cukup kuat dan lama dibanding pelumas jenis lainnya. Penggunaan pelumas berbahan dasar minyak pun tidak boleh digunakan bersamaan dengan kondom lateks.
Salah satu kekurangan pelumas berbahan dasar minyak, yakni bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau vagina. Oleh karena itu, penggunaan pelumas berbahan minyak perlu dihentikan apabila muncul keluhan-keluhan di area vagina.
- Pelumas berbahan silikon atau silicone-based lubricant
Pelumas jenis ini mampu bertahan lebih lama dibanding pelumas berbahan minyak, namun lebih sulit untuk dicuci maupun dibersihkan. Itulah sebabnya, pelumas berbahan silikon tidak cocok dengan mainan seks berbahan silikon juga.
- Pelumas berbahan alami atau natural-based lubricant
Pelumas jenis ini tidak mengandung bahan kimia. Pelumas berbahan alami cocok digunakan oleh perempuan yang memiliki kulit sensitif agar tidak menyebabkan iritasi. Namun, pelumas berbahan alami masih jarang digunakan saat berhubungan seks.
Editors' Pick
1. Pilih bahan pelumas yang tepat
Setelah mengetahui jenis-jenis pelumas, Mama sebaiknya memilih pelumas dengan kadar pH lubrikan sekitar 3,5-4,5 yang mirip dengan kadar pH cairan vagina. Selanjutnya, sesuaikan bahan dasar pelumas dengan kondisi kulit.
Untuk menghindari iritasi, Mama sebaiknya memilih pelumas yang tidak mengandung pengharum atau rasa tertentu karena hal itu bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, hindari juga pelumas yang mengandung glycerin, nonoxynol-9, chlorhexidine gluconate apabila memiliki kulit sensitif.
2. Pilih pelumas yang melembapkan
Apabila kondisi vagina memang cukup kering, maka pilihlah pelumas berbahan dasar silikon karena mampu melembapkan dalam waktu lama. Meski begitu, tetap hindari pelumas dengan pelembap gliserin.
Pasalnya, gliserin bisa membuat vagina cepat kering dan memicu infeksi jamur. Bahan gliserin dalam pelumas juga membuat hubungan seksual tidak menyenangkan. Mama perlu menggunakan pelumas berulang kali karena vagina cepat kering.
3. Pastikan kebersihan tangan
Sebelum menggunakan pelumas, pastikan kedua tangan mama sudah bersih dan steril. Oleskan pelumas pada bibir bagian dalam vagina atau kepala penis menggunakan tangan.
Jangan sampai bakteri yang menempel di tangan akan masuk ke vagina atau penis dan menyebabkan iritasi maupun infeksi.
4. Gunakan sesuai kebutuhan
Gunakan pelumas sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak. Sebab, penggunaan pelumas yang berlebihan dapat membuat hubungan seksual tidak menyenangkan.
Usahakan untuk mengoleskan pelumas satu tetes saja, terutama ketika pasangan menggunakan kondom. Apabila dirasa kurang, maka tambahkan sedikit pelumas sebelum melanjutkan sesi hubungan seksual.
Itulah beberapa tips penggunaan pelumas yang aman dan mampu membuat pasangan terangsang. Setelah berhubungan seksual, bersihkan tubuh mama hingga bersih agar tidak ada sisa pelumas di tubuh.
Baca juga:
- 6 Jenis Hubungan Seks yang Berpotensi Tularkan HIV
- Apakah Sering Berhubungan Seks Bisa Memengaruhi Peluang Kehamilan?
- Berapa Lama Durasi Ideal Berhubungan Seks? Cek Faktanya!