Viral Istri Gerebek Suami dan Pelakor, Begini Tanggapan Psikolog
Aksi gerebek hingga memviralkan aib pasangan di media sosial tentu bisa berdampak buruk pada anak
23 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Munculnya isu dan konflik dalam rumah tangga mungkin sudah menjadi permasalahan umum di dalam hubungan suami istri.
Ini mulai dari konflik kecil hingga besar sekalipun dapat terjadi dalam setiap rumah tangga. Salah satu pemicu terjadinya konflik dalam rumah tangga, yakni perselingkuhan dengan perempuan atau laki-laki lain di belakang.
Baru-baru ini, dunia maya juga dihebohkan dengan sebuah video yang membongkar perselingkuhan. Seorang istri yang sedang hamil sengaja merekam dan mendatangi sang Suami beserta dengan pelakor yang sedang berselingkuh. Video ini pun menjadi viral di media sosial dan menuai banyak komentar.
Kali ini Popmama.com telah mewawancarai Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt sebagai seorang psikolog untuk membahas mengenai fenomena gerebek hingga memviralkan aib pasangan yang selingkuh di media sosial.
Jika Mama penasaran terkait pandangan psikolog mengenai kasus serta fenomena ini, berikut beberapa pandangan yang bisa dijadikan sebuah pembelajaran.
Yuk Ma, disimak!
1. Usahakan tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi
Menurut Alexandra sebagai seorang psikolog, pengambilan keputusan pada saat emosi tidaklah sehat untuk konflik apapun dalam sebuah hubungan.
Memang, sebuah perseingkuhan yang menyangkut hubungan dalam pernikahan memang sangat tidak dibenarkan. Mengingat perilaku tersebut pun bisa berdampak pada kondisi rumah tangga, bahkan anak sebagai korban.
Sebagai manusia yang sedang tersakiti, terkadang kita bisa melakukan apa saja untuk membalaskan dendam terhadap apa yang sudah terjadi. Dalam hal ini, seseorang sebagai korban bisa saja memutuskan untuk menyebarkan video perselingkuhan pasangannya dan membuatnya viral di media sosial.
“Karena ketika seseorang tersakiti, manusiawi sekali bila mereka ingin membalas dendam dengan cara apapun yang mana mungkin hal ini adalah "mempermalukan" orang yang telah menyakitinya. Padahal, balas dendam itu tidak akan bisa memulihkan kondisi mental dan emosional kita. Hal tersebut hanya memberikan kepuasan sementara,” jelas Alexa.
Editors' Pick
2. Selalu ada motif ketika sedang melakukan sebuah tindakan
Setiap aksi yang dilakukan pasti ada motif serta dipicu oleh sesuatu, bahkan perasaan sendiri.
Motif inilah yang mendorong siapapun untuk melaksanakan aksinya. Jika dikaitkan dengan fenomena mengenai aksi gerebek hingga memviralkan aib pasangan yang selingkuh di media sosial. Mama bisa menemukan beberapa kemungkinan motif di baliknya.
"Dengan dia merekam dan menyebarkan sendiri videonya ke publik, maka menunjukkan bahwa ia mungkin mencari dari pandangan sosial. Namun, bisa saja pelaku bermaksud untuk mencari keadilan atas perbuatan yang telah diterimanya." ucap Alexa.
Mungkin juga ia bermaksud untuk mencari dukungan publik, yaitu dari netizen yang menyaksikannya. Di sisi lain, kemungkinan yang terakhir dari motif tersebut karena ingin memberikan efek jera pada setiap pelaku.
Beberapa kemungkinan inilah yang akhirnya mendorong korban berniat merekam dan memviralkan video perilaku pasangannya.