Dosa Besar, Kenali 5 Bentuk Perilaku Durhaka Anak kepada Orangtua
Pahami beberapa perilaku durhaka ini dan perlu dihindari!
19 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Agama Islam selalu mengajarkan umatnya untuk berlaku baik dan memuliakan orangtua.
Apalagi melarang berbagai perilaku yang mencerminkan perbuatan durhaka seorang anak kepada kedua orangtua. Bahkan, Islam melabelkan perilaku ini sebagai salah satu dosa besar yang perlu dihindari.
Rasulullah pernah bersabda:
الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه
“Kedua orangtua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orangtua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orangtua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah No.914).
Berbuat baik kepada orangtua menjadi salah satu seorang anak menjadi penghuni surga. Namun sebaliknya, bila seorang anak berbuat durhaka kepada orang maka bisa menuntun anak tersebut ke pintu neraka.
Untuk mengajarkan anak agar menghindari perbuatan ini, kini Popmama.com telah merangkum ulasannya dilansir dari berbagai sumber mengenai beberapa bentuk perilaku durhaka kepada orangtua.
Bentuk Perilaku Durhaka Anak kepada Orangtua
1. Mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan hal buruk kepada orangtua
Ketika masih kecil, orangtua pasti selalu memberikan doa-doa positif untuk menuntun anak mereka kepada kebaikan. Kebaikan yang telah diperbuat seharusnya dibalas dengan perbuatan baik sekaligus mendoakan hal-hal baik kepada orangtua.
Rasulullah SAW bersabda:
ولعَن اللهُ مَنْ لعَن والديهِ
“Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya."
Dalam hadis ini tertulis bahwa setiap anak yang berani mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan keburukan kepada orangtua, maka anak tersebut akan dilaknat besar oleh Allah.
Ketika Allah telah melaknat seseorang, maka hidupnya di dunia maupun akhirat akan penuh dengan kegelapan dan kesulitan.
Editors' Pick
2. Membentak, mengeluarkan kalimat kasar, dan melakukan perbuatan yang membuat orangtua menangis
Agama Islam selalu mengajarkan seorang anak menjaga perkataan dan perbuatan kita agar tidak menyakiti hati orangtua, apalagi sampai membuatnya menangis.
Abdullah bin Umar bersabda:
بكاء الوالدين من العقوق
"Membuat tangisnya kedua orangtua adalah termasuk durhaka kepadanya.” (HR Bukhari).
Perlu diingat, tangisan orangtua yang disebabkan rasa sakit mereka terhadap perkataan atau perbuatan anaknya jelas berbeda dengan tangisan haru yang disebabkan olah rasa bangga.
Air mata orangtua yang disebabkan karena perilaku buruk anaknya termasuk bentuk kedurhakaan yang dilarang oleh Allah.
3. Berperilaku buruk yang membuat orangtua marah
Ajaran agama Islam selalu menjunjung tinggi melakukan perbuatan baik kepada orangtua.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
مَن أصْبحَ مُطيعًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ مِن الجنَّة، وإنْ أمسى فمِثْل ذلك، ومَن أصْبحَ عاصيًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ إلى النَّار، وإنْ أمْسى فمِثْل ذلك، وإنْ كان واحدًا فواحدٌ، قال رجل: وإنْ ظَلَماه؟ قال: وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه
"... Dan, barangsiapa pagi-pagi membuat marah kedua orangtuanya maka baginya dua pintu yang terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orangtua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya." - (HR Baihaqi)
Hadis ini menegaskan bahwa sebaiknya sebagai seorang anak, kita dilarang melakukan hal-hal buruk yang dapat memancing kemarahan orangtua.
Setiap orangtua pasti tidak mau melihat anak mereka melakukan perbuatan buruk, apalagi perbuatan yang dilarang keras oleh agama Islam, seperti maksiat, berjudi, minum minuman keras, dan banyak lagi.
4. Mengeluarkan kalimat hinaan kepada orangtua
Baik di kondisi apapun, tidak ada alasan bagi seorang anak untuk mengolok-olok orangtua sendiri.
Apalagi sampai menjelekkan orangtua di hadapan orang lain. Perlu diingat bahwa mencela orangtua, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk dosa besar dalam ajaran Islam.
Perbuatan ini tertulis dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ
"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orangtuanya."
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orangtuanya?"
Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." - (HR al-Bukhari-Muslim)
5. Lebih memperioritaskan pasangan dibanding orangtua
Dalam agama Islam, Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk memprioritaskan orangtua di atas kepentingan pasangan.
Maka dari itu, apabila seorang anak lebih mementingkan pasangannya daripada orangtuanya sendiri, sehingga hal tersebut membuat orangtua sakit hati. Maka anak itu telah melakukan perbuatan durhaka yang dilarang Allah.
Contoh bentuk durhaka ini dapat dilihat dari kisah Alqamah dari kitab al-Kabair karya Syamsuddin Abu ‘Abdillah Adz-Dzahab. Saat sakaratul maut, Alqamah mengalami kesulitan mengucapkan kalimat syahadat padahal ia termasuk seseorang yang rajin shalat, puasa, dan bahkan suka bersedekah.
Hanya ternyata dibalik semua amal baik yang telah dilakukannya, terdapat sosok Mama Alqamah yang tidak rida karena selama hidup Alqamah hanya mementingkan istrinya dan selalu durhaka kepada Mamanya.
Mendengar itu, Rasulullah langsung memerintahkan Bilal untuk membakar Alqamah dengan kayu bakar. Hal tersebut membuat hati Mama Alqamah tidak rela hingga akhirnya telah memaafkan dan meridai perbuatan Alqamah.
Berkat keridaannya, Alqamah dapat mengucap syahadat sebelum menghembuskan napas terakhir.
Dalam kisah ini, Rasulullah sempat berpidato:
“Allah tidak akan menerima kebaikan dan keadilannya kecuali ia bertobat kepada Allah, memperbaiki sikapnya kepada ibu, dan berusaha mengejar ridanya. Sesungguhnya rida Allah berada pada rida ibu. Murka Allah juga berada pada murka ibu.”
Jadi itulah beberapa bentuk perilaku durhaka anak kepada orangtua yang perlu dihindari. Semoga informasi ini bisa menjadi ilmu baru untuk menghindari perbuatan durhaka ini, ya.
Baca juga:
- 5 Sikap Mencurigakan Suami yang Selingkuh dari Istrinya
- Bagaimana Sikap Orangtua Ketika Anak Mulai Menyukai Lawan Jenis?
- Bisa Jadi Teladan, Ini 7 Sikap Romantis Rasulullah kepada Aisyah