6 Fakta Pernikahan Putri Mako dari Jepang yang Menikahi Warga Biasa
Putri Mako rela melepas status kerajaannya demi menikah dengan teman kuliahnya, Kei Komuro
27 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah bertahun-tahun menghadapi berbagai kontroversi dan dikecam sebagian warga Jepang, akhirnya kini Putri Mako menikah dengan kekasihnya, Kei Komuro, yang merupakan rakyat biasa. Pasangan ini melangsungkan pernikahan pada hari Selasa (26/10/2021) secara sederhana tanpa ritual adat pernikahan mewah layaknya kerajaan.
Dikarenakan keputusannya menikah dengan warga biasa, maka Putri Mako rela kehilangan status kerajaannya. Tak hanya itu, ia juga menolak sejumlah uang tunjangan sebesar 150 juta yen (Rp 19,5 miliar) yang diberikan kepada seorang perempuan setelah keluar dari kerajaan dan menikahi orang biasa.
Sebagai informasi, Putri Mako merupakan perempuan pertama dari keluarga kerajaan yang melewatkan ritual dan menolak tunjangan.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siapkan ulasannya terkait fakta pernikahan Putri Mako dari Jepang dengan Kei Komuro.
1. Berawal dari teman kuliah hingga kini menjadi teman hidup Putri Mako
Putri Mako yang merupakan anak Putra Mahkota Jepang, Fumihito, ini bertahun-tahun telah dikecam sebagian masyarakat Jepang karena dianggap merusak kekaisaran Jepang dengan menikahi warga biasa. Dengan ini, Putri Mako mengikuti jejak bibinya, Putri Sayako, karena menikah dengan laki-laki dari kalangan non bangsawan.
Kei Komuro merupakan lelaki dari kalangan rakyat biasa yang pernah membintangi sebuah iklan promosi wisata pantai di Japang. Mako dan Komuro bertemu pada tahun 2012, keduanya dapat saling mengenal karena sama-sama berkuliah di International Christian University, Tokyo.
2. Putri Mako rela kehilangan status kerajaannya demi menikah dengan Kei Komuro
Putri Mako kehilangan status kerajaannya karena Hukum Rumah Kekaisaran menetapkan bahwa seorang anggota kekaisaran perempuan Jepang harus meninggalkan gelarnya jika menikahi orang biasa.
Dilansir dari Kyodo News, agensi akan mendaftarkan kepergiannya pada catatan garis keturunan kekaisaran pada hari Rabu. Orangtua Putri Mako, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernikahan putri sulung mereka belum pernah terjadi sebelumnya dalam keluarga kekaisaran.
Keduanya menghargai keputusan yang dibuat Putri Mako dan berharap agar anaknya dapat membuat keluarga bahagia dengan sang Suami.