7 Fakta Pin Harris Orangtua Ryan Harris, Dulunya Bos AirAsia Indonesia
Selain bisnis penerbangan, keluarga Pin Harris juga memiliki gurita bisnis termasuk bidang tambang
22 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pin Harris merupakan papa dari Ryan Harris, sosok pengusaha yang namanya viral usai menggelar pernikahan mewah bersama Gwen Ashley pada Sabtu (18/11/2023) lalu.
Terlepas dari itu, Pin Harris memang dikenal sebagai miliuner yang keluarganya sudah lama memiliki berbagai usaha ternama. Salah satu bidang bisnis yang digelutinya ialah bidang penerbangan, tepatnya AirAsia Indonesia.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas fakta Pin Harris orangtua Ryan Harris secara lebih detail.
1. Mengundurkan diri sebagai Komisaris AirAsia Indonesia sejak 2021
Pin Harris adalah seorang pengusaha yang dulunya menjabat sebagai petinggi perusahaan penerbangan asal Malaysia dan berujung melebarkan sayapnya ke dalam negeri, AirAsia Indonesia.
Berdasarkan buku Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan PT AirAsia Indonesia, Pin Harris resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komisaris perusahaan AirAsia Indonesia. Pengunduran diri tersebut diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa tanggal 25 Mei 2021.
2. Menjabat sebagai komisaris AirAsia Indonesia selama tiga tahun
Pin Harris merupakan warga asli Indonesia. Dulunya ia mengenyam pendidikan sarjana di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Surabaya (UBAYA), Surabaya, Jawa Timur.
Pin Harris resmi menjabat sebagai komisaris PT AirAsia Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan keputusan RUPS Tahunan per tanggal 24 Mei 2018. Belum genap lima tahun menjabat, Pin Harris memutuskan untuk meninggalkan posisinya tersebut di pertengahan tahun 2021.
Editors' Pick
3. Mempunyai perusahaan keluarga yang didirikan oleh papanya
Sejak tahun 2003 hingga saat ini, Pin Harris menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) di PT Matra Unikatama. Jauh sebelum itu, Pin Harris juga pernah menduduki posisi sebagai Marketing Assistant di PT Unichem Candi Indonesia pada 1997-1999.
Perusahaan tersebut merupakan milik keluarga yang didirikan oleh papanya. Barulah setelah itu, Pin Harris dipercaya menjadi Wakil Presiden Keuangan perusahaan pada periode 1999-2003.
4. Perusahaan keluarga didominasi dengan bidang pertambangan
Pin Harris tercatat pernah menjadi Komisaris PT AwAir International pada tahun 2000-2004. Lalu, juga sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Pemasaran di PT Unichem Candi Indonesia selama lebih dari satu dekade, yakni pada 2003-2014.
Perusahaan yang dikelola keluarga Pin Harris bergerak di bidang pertambahan, seperti PT NNT (Newmont Nusa Tenggara), PT Pertamina (Persero), PT Chevron Pacific Indonesia, hingga PT Freeport Indonesia.
5. Pin Harris meneruskan bisnis orangtuanya
Sebagai seorang konglomerat berpengaruh di Indonesia, Pin Harris terbilang cukup tertutup. Data-data pribadi mengenai dirinya maupun keluarga tak banyak ditemukan, termasuk mengenai istrinya.
Namun, diketahui Pin Harris memiliki seorang putra tunggalnya bernama Ryan Harris. Tak heran jika Ryan Harris digadang-gadang menjadi pewaris gurita bisnis yang dimiliki papanya.
Sedangkan, Eng Harris dan Unn Harris selaku kedua orangtua Pin Harris merupakan pasangan pengusaha sukses yang bisnisnya masih eksis hingga saat ini. Pin Harris pun memilih untuk melanjutkan bisnis kedua orangtuanya.
6. Pertama kali berkecimpung di bisnis penerbangan pada tahun 1999
Pin Harris pertama kali berkecimpung ke dunia bisnis penerbangan pada tahun 1999 dengan mengakuisisi seluruh saham maskapai Air Wagon International (Awair).
Namun, setelah 18 bulan mengudara, Awair tidak lagi beroperasi lantaran adanya deregulasi penerbangan. Akibat mengalami kebangkrutan, pesawat dikembalikan ke Singapura dan 90 persen karyawan terpaksa harus di PHK.
Demi menyelamatkan bisnisnya, Pin Harris memilih untuk bekerja sama dengan Tony Fernandes, CEO Group AirAsia Bhd. Kesepakatan jual beli saham Awair akhirnya ditandatangani pada Agustus 2004, yang mana Pin Haris memperoleh 20 persen saham.
Awair kemudian dapat kembali beroperasi pada 8 Desember 2004 menggunakan Boeing 737-300. Setelah itu, Pin Harris mengubah nama PT Awair International menjadi PT Indonesia AirAsia, mengikuti kesuksesan PT Thai AirAsia di Thailand.
7. Kecelakaan pesawat AirAsia Indonesia 2014 menjadi tragedi bagi bisnis keluarga Harris
Bisnis yang dijalani Pin Harris kembali mengalami cobaan saat pesawat AirAsia Indonesia mengalami kecelakaan pada 28 Desember 2014. Ia pun harus berjuang keras demi mengembalikan kepercayaan publik pasca tragedi tersebut.
Beruntung, AirAsia bisa kembali dipercaya publik dan bahkan menjadi salah satu maskapai favorit di Indonesia.
Jadi itu dia fakta Pin Harris orangtua Ryan Harris. Dengan gurita bisnis yang dimiliki, tak heran jika Pin Harris sempat menjadi pengusaha yang memiliki pengaruh besar di Asia, khususnya Indonesia.
Baca juga:
- 7 Fakta Keluarga Ryan Harris, Putra Tunggal Bos AirAsia Indonesia
- 5 Fakta Ryan Harris Putra Bos AirAsia Indonesia, Pernikahannya Viral
- 7 Fakta Pernikahan Ryan Harris dan Gwen, Ada Artis Internasional