Review Film Tulang Belulang Tulang, Singgung Komunikasi dalam Keluarga

Film bergenre komedi ini menyuguhkan semangat kekeluargaan dan latar belakang daerah Sumatra Utara

25 September 2024

Review Film Tulang Belulang Tulang, Singgung Komunikasi dalam Keluarga
Dok. Tulang Belulang Tulang

Film drama bertema road trip bertajuk Tulang Belulang Tulang karya sutradara Sammaria Sari Simanjuntak akan tayang di bioskop mulai 26 September 2024 mendatang. 

Film bertema kekeluargaan ini berfokus pada budaya Batak. Tulang Belulang Tulang dibintangi oleh Atiqah Hasiholan (Mami Laterina), Tasha Siahaan (Cian), Tanta Ginting (Tulang Ucok), David Saragih (Papi Mondo), Cornel Nadeak (Alon), Lina ‘Mak Gondut’ Marpaung (Opung Tiolin), dan Landung Simatupang (Tulang Tua). 

Seluruh pemeran film memiliki darah keturunan Sumatera Utara. Buat yang penasaran dengan film keluarga satu ini, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait review film Tulang Belulang Tulang. 

Artikel ini mengandung spoiler mengenai film Tulang Belulang Tulang, ya. 

Review Film Tulang Belulang Tulang

Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang

Sinopsis Film Tulang Belulang Tulang
Dok. Tulang Belulang Tulang

Tulang Belulang Tulang bercerita tentang sebuah keluarga yang hendak melaksanakan upacara Mangongkal Holi (pemindahan tulang belulang leluhur.) Upacara tersebut menjadi kebangaan bagi keluarga Batak yang mampu melaksanakannya. 

Sayangnya, koper berisi tulang belulang Tulang Tua (kakek buyut) hilang. Mereka harus segera menemukan tulang kalau tidak mau dikutuk Opung (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu siap berpesta di tepi Danau Toba.

Perjalanan mencari tulang memaksa mereka bersatu mengarungi banyak cobaan: mulai dari ngebut-ngebutan di jalanan berliku di tepian Danau Toba, kejar-kejaran dengan anjing pemakan tulang, sampai melintasi hutan ber harimau menggunakan high heels.

Kehormatan keluarga menjadi taruhannya. Perjalanan tersebut membuat Cian dan Keluarganya mempertanyakan kembali apa arti harga diri bagi keluarga mereka.

Editors' Pick

1. Mengajarkan penonton tentang kebudayaan Batak

1. Mengajarkan penonton tentang kebudayaan Batak
Dok. Tulang Belulang Tulang

Film Tulang Belulang Tulang sangat lekat akan kebudayaan Batak. Sehingga, penonton yang memiliki darah Batak pasti akan langsung dibuat relate dengan para tokoh serta budaya di dalam film. 

Bagi yang tidak memiliki darah Batak, film ini akan menambah ilmu pengetahuan kamu seputar kehidupan keluarga Batak. Salah satu upacara adat yang ditekankan dalam film ini adalah Mangongkal Holi

Tak hanya menceritakan upacara khas Batak, penonton juga diberikan ilmu baru mengenai bahasa serta panggilan sehari-hari keluarga Batak. 

2. Menyinggung soal masalah komunikasi dalam keluarga

2. Menyinggung soal masalah komunikasi dalam keluarga
Dok. Tulang Belulang Tulang

Hubungan keluarga menjadi fokus utama yang disuguhkan dalam film Tulang Belulang Tulang. Menariknya, film tidak hanya menceritakan masalah dalam keluarga Cian saja, tetapi juga keluarga besar Cian secara keseluruhan. 

Konflik yang disuguhkan kemungkinan besar relate karena dapat ditemukan di kehidupan keluarga Indonesia. Salah satu masalah sepele namun membekas di film ini adalah soal komunikasi antara Tulang Tua dan anaknya. 

Anaknya (Opung) diceritakan sebagai sosok anak yang enggan mendengarkan perkataan orangtuanya. Setelah diselidiki, rupanya hal itu bisa terjadi lantaran Tulang Tua tidak mau mendengarkan perkataan Opung. 

3. Membahas gaya parenting toxic yang menurun kepada anaknya

3. Membahas gaya parenting toxic menurun kepada anaknya
Dok. Tulang Belulang Tulang

Cian diceritakan sebagai sosok anak perempuan pertama yang sangat mencintai keluarganya. Sayangnya, ia terjebak dalam pola pengasuhan toxic yang dilakukan oleh sang Mama. 

Selama hidupnya, Cian selalu menjadi anak perempuan penurut, sehingga hidup yang dijalaninya pun tidak sesuai keinginannya. Bukan tanpa alasan, Mami Late ternyata melakukan itu kepada putrinya karena mendapat perlakuan serupa dari Mamanya di masa lalu.

Atiqah Hasiholan yang berperan sebagai Mami Late pun mengakui jika perannya ini sangat bertolak belakang dengan gaya parenting-nya di dunia nyata. 

“Aku sama Mami Late beda banget. Aku harus membawa karakter Mami Late yang sangat dominan, mencintai anaknya, cuma cara mencintai anaknya itu memang pakai caranya sendiri. Tapi, bukan berarti cara yang dilihat orang lain salah itu beneran salah,” ujar Atiqah Hasiholan saat acara ‘Press Conference film Tulang Belulang Tulang, Kamis (19/9/2024). 

4. Mengeksplorasi keindahan Danau Toba lewat tema road trip

4. Mengeksplorasi keindahan Danau Toba lewat tema road trip
Dok. Tulang Belulang Tulang

Selama menonton film Tulang Belulang Tulang, mata penonton akan dimanjakan dengan keindahan Danau Toba yang menjadi lokasi utama. 

Danau Toba seolah menjadi sesuatu yang majestic lantaran ada semacam makna simbolis antara pemilihan latar dan permasalahan keluarga Cian. 

Perjalanan yang dilalui keluarga Cian juga mengajarkan penonton terkait kekayaan tradisi masyarakat Batak. Meski adanya konflik, Tulang Belulang Tulang menawarkan perpaduan antara tawa humoris dan emosi yang menyentuh hati. 

Demikian review film Tulang Belulang Tulang. Apakah Mama tertarik atau sudah menonton film satu ini?

Baca juga:

The Latest