Suami di Palembang Telantarkan Istri yang Sakit Kanker hingga Tewas
Motifnya pelaku sakit hati karena ditolak berhubungan badan
30 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang istri di Palembang berinisial S (25) tewas usai ditelantarkan suaminya, W (26), karena menolak untuk berhubungan badan. Mirisnya, terungkap bahwa S tengah mengidap kanker paru-paru, tetapi tidak mendapatkan perawatan yang baik dari W.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengungkapkan, korban mengidap kanker paru-paru yang mana titik klimaksnya terjadi pada bulan Desember 2024.
Bukannya merasa kasihan, pelaku justru menelantarkan korban hingga membuatnya meninggal dunia. Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar suami di Palembang telantarkan istri yang sakit kanker paru hingga tewas.
1. Pelaku enggan menyuapkan makanan ke istrinya yang sudah tidak berdaya
Awalnya, pelaku mencoba memberikan makanan kepada korban usai melihat fisik sang istri yang melemah pada 9-16 Januari 2025. Namun, pelaku hanya menaruh makanan di samping tempat tidur korban, tanpa menyuapinya.
W tidak mau lagi menyuapi makanan kepada S lantaran istrinya menolak untuk berhubungan badan. Korban dibiarkan begitu saja di dalam kamar rumahnya yang berada di Jalan Abikusno Kecamatan Kertapati, Palembang.
Editors' Pick
2. Korban berulang kali menolak ajakan berhubungan badan dari pelaku
Puncak masalah terjadi pada 17 Januari 2025, pelaku melihat kondisi korban semakin memprihatinkan. Kemudian, pelaku mencoba menghilangkan bau badan istrinya yang sudah lama tidak mandi.
W lalu memandikan S korban pagi harinya. Pada dini harinya, W mengajak istrinya untuk berhubungan badan, tetapi ditolak.
Harryo mengungkapkan kalau ajakan berhubungan badan dari W sudah sering ditolak S sebelum kejadian, mengingat kondisi fisik S yang tidak memungkinkan. Karena sering ditolak korban, W yang sakit hati membiarkan korban dalam kondisi lemah.