Definisi Anak Yatim menurut Islam Beserta Hak-Haknya
Menurut Islam, yatim memiliki arti sedih atau sendiri
6 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapakah yang dimaksud dengan seorang anak yatim? Apa saja hak-haknya dalam Islam?
Pada dasarnya, yatim berasal dari bahasa arab yang berarti sedih atau bermakana sendiri. Adapun menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan seorang anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh bapaknya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut yatim adalah ketika seorang anak tersebut telah baligh dan dewasa.
Hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam sebuah hadis yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan individu disebut yatim, Ibnu Abbas pun menjawab:
"Dan kamu bertanya kepada saya tentang seorang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah balig dan menjadi dewasa,"
Nah, setelah mengetahui definisi anak yatim piatu menurut Islam, alangkah baiknya jika kita juga mengetahui hak-hak anak yatim dalam Islam.
Apa saja?
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa detailnya.
1. Dididik dan diberi makan
Menurut Islam, individu yang menghardik seorang anak yatim piatu dan tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin, dicap sebagai pendusta agama yang ancamannya berupa api neraka dan termasuk dosa paling berat dalam islam.
Hal tersebut juga telah dijelaskan dalam Alquran surat Al Ma'un ayat 1-3
“Tahukah kamu individu yang mendustakan agama, itulah individu yang menghardik seorang anak yatim piatu, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada individu miskin.” - QS. Al Ma’un, ayat 1-3
Editors' Pick
2. Diurus dalam keseharian
Selain dari Alquran, hak-hak anak yatim juga ternyata sudah diatur di dalam hadis. Salah satunya tercantum dalam hadis riwayat Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang keutamaan mengurus seorang anak yatim piatu.
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini."
Kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya.
Hal tersebut menjelaskan bahwa kedudukan orang yang menanggung anak yatim sangatlah luar biasa di surga.