Demi Anak, Papa Tunggal Kenakan Baju Istrinya Saat Hari Ibu di Sekolah
Menyentuh dan mengharukan!
16 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada (12/9/19) yang lalu, seorang Papa tunggal asal Thailand, Chatchai Panuthai memastikan kedua anaknya yang bernama Imsome (3) dan Ozone (5) tidak melewatkan kemeriahan acara Hari Ibu di sekolahnya.
Ya, demi anak-anak tercintanya, Papa yang satu ini rela mengenakan baju perempuan agar terlihat seperti istrinya atau Mama dari anak-anaknya tersebut.
Melihat kesungguhan hati dari Panuthai, Mama lain yang anaknya juga bersekolah di sana, Kornpat Ae Sukhom pun menangkap seluruh kejadian haru tersebut dan mengunggahnya di Facebook untuk menginspirasi orangtua tunggal lainnya di seluruh dunia.
Video yang ia unggah di akun Facebook bernama Kornpat Ae Sukhom pada (13/9/19), memperlihatkan kejadian menyentuh Papa dan anak di acara Hari Ibu sekolah.
Jika biasanya anak-anak berlutut di kaki Mama mereka sebagai tanda terima kasih atas semua yang telah dilakukan, namun video tersebut justru memperlihatkan bagaimana sedihnya Imsome dan Ozone yang berlutut di kaki sang Papa guna memberikan tanda terima kasih mereka.
Video yang diunggah oleh Sukhom kini menjadi viral hingga telah dilihat oleh 6.000.000 orang di seluruh dunia. Mengetahui adanya berita mengharukan tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi menariknya.
Editors' Pick
1. Tanggapan Panuthai saat mengetahui videonya viral
Mengetahui video yang diunggah oleh Mama dari teman anaknya tersebut kini menjadi viral, Panuthai pun memberikan tanggapannya.
Ia mengatakan bahwa saat itu dirinya sempat malu berpakaian seperti perempuan, namun demi anak-anaknya, ia pun rela melakukan itu semua.
"Saya seorang Papa tunggal sehingga saya hanya ingin memastikan bahwa kedua putra saya bahagia. Saya agak malu, tetapi tak apa jika itu bisa membuat anak-anak saya bahagia merayakan Hari Ibu bersama teman sekelas mereka," jelas Panuthai.
Sangat menyentuh sekali pengorbanan Papa yang satu ini!
2. Penjelasan Sukhom terkait pentingnya Hari Ibu di Thailand
Dilansir dari unilad.co.uk, rekan orangtua Panuthai, Kornpat Sukhom (36) yang juga menghadiri acara tersebut dengan anaknya menyatakan bahwa Panuthai merupakan sosok Mama sekaligus Papa terbaik yang pernah ada.
"Saat Hari Ibu di Thailand, setiap Mama diwajibkan untuk bergabung dalam acara ini bersama anak-anak mereka di sekolah. Karena Panuthai telah bercerai dengan istrinya yang kini sudah tinggal di Eropa, maka sebagai gantinya ia lah yang muncul ke sekolah dan mengenakan gaun untuk menggantikannya dalam perayaan tersebut. Dia hanya ingin agar anak-anaknya tidak tersisih karena Mama mereka yang telah meninggalkan mereka," jelas Sukhom.
3. Tips menjadi orangtua tunggal yang baik
Berperan menjadi Mama tunggal mungkin sudah biasa dan banyak dilakoni perempuan. Tetapi menjadi Papa tunggal hanya beberapa saja yang mampu melakoninya.
Namun tenang saja, Papa tunggal pasti bisa kok menjalani peran tersebut.
Berikut beberapa tipsnya:
- Buat anak merasa aman
Sebagai seorang Papa tunggal, salah satu tanggung jawab terbesar yang dimiliki adalah memastikan anak merasa aman.
Pastikan anak merasakan bahwa Papa peduli terhadap kehidupannya dan masa depannya kelak. Buat mereka paham bahwa Papa akan selalu mendampingi mereka saat menghadapi masalah.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar anak tidak merasa kesepian dan ketakutan dalam menjalani hidupnya. Pastikan Papa tunggal siap memberikan 24 jam sehari untuk kepentingan anak, apapun bentuknya.
Entah dia sedang kesulitan menghadapi ujian atau bertengkar dengan temannya, ataupun saat dia sedang sakit, selalu sediakan waktu untuk menemaninya.
Buatlah anak merasa dirinya merupakan prioritas dalam hidup Papa. Namun, jangan pernah mencoba untuk menutupi kenyataan bahwa kehidupan keluarga single parent tidak sama dengan keluarga yang masih lengkap orangtuanya.
Berikan pemahaman yang benar terhadap apa saja perbedaan yang ada dan bagaimana mengatasinya.
Jelaskan juga bahwa meskipun ada perbedaan-perbedaan, namun kasih sayang yang diberikan oleh Papa sebagai seorang single parent tidaklah kurang bila dibandingkan Papa dan Mama di keluarga yang lain.
- Lakukan kegiatan bersama
Cara terbaik untuk membangun hubungan yang harmonis antara Papa dan anak adalah dengan meluangkan waktu untuk melakukan sebuah kegiatan bersama.
Kebersaamaan ini akan membawa kedekatan emosional antara Papa dan anak. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk pengasuhan anak, interaksi dalam jarak dekat ketika di rumah maupun perhatian yang ditunjukkan ketika berada di kantor.
Papa harus menyadari bahwa anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, berhak mendapatkan perhatian sama banyaknya seperti mereka juga dalam pengasuhan seorang Mama.
Selain itu, tidak ada salahnya jika Papa sedikit bercerita tentang hal-hal yang dilakukan sehari-hari seperti pekerjaan yang dilakukan, orang-orang yang bekerja bersama Papa dan sebagainya kepada anak.
Dengan mendengar cerita tersebut, anak pun akan lebih mengenal diri Papa.
- Ayah tunggal dan karier
Laki-laki biasanya dibesarkan dengan pemahaman bahwa mereka akan menjadi pencari nafkah saat mereka dewasa. Maka dari itu, pekerjaan merupakan salah satu bagian penting dari rasa percaya diri dari seorang laki-laki.
Bagi seorang Papa tunggal, tanggung jawab ganda dalam mengurus keluarga dan menjalani karier tidak boleh dianggap beban.
Namun, peran ganda tersebut harus menjadi pemicu untuk lebih sukses dalam berkarier sehingga kian banyak kebutuhan anak yang dapat terpenuhi. Demi anak, single dad harus mengubah beberapa hal dalam hidupnya.
- Hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk
Sebagai seorang single dad, dengan sendirinya semua yang Papa lakukan akan menjadi contoh perilaku yang akan diambil oleh anak.
Oleh karena itu, Papa wajib menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki seperti merokok, minum minuman keras atau berkata-kata kasar agar tidak menjadi contoh perilaku yang buruk bagi anak.
- Jangan kritik hubungan masa lalu
Jika Papa menjadi single parent karena perceraian, jangan pernah menjelek-jelekkan Mama dari sang Anak di depannya.
Hal ini akan menyebabkan munculnya pemahaman negatif dari sang Anak terhadap hubungan antara laki-laki dan perempuan. Jika ini terjadi, tentu pengaruhnya sangat buruk terhadap mental anak saat ia dewasa nanti.
- Pahami kebutuhan anak
Kebutuhan anak akan berubah seiring bertambahnya umur. Cobalah untuk memahami perubahan apa saja yang terjadi dan bagaimana bimbingan tepat yang harus Papa berikan.
Selalu tunjukkan bahwa Papa memiliki perhatian terhadap masalah-masalah yang ia miliki, meskipun masalah tersebut tidak pelik. Perhatian Papa akan memberikan kepercayaan diri terhadapnya.
Nah, itulah ketiga informasi menarik seputar seorang Papa yang rela kenakan baju perempuan demi anak-anaknya.
Sangat menyentuh dan menginspirasi, ya!
Baca juga:
- Jadi Papa Siaga, Tarra Budiman Ungkap Manfaat Pijat Bayi dan ASI
- Rekomendasi 7 Film Keluarga untuk Rayakan Hari Ayah
- 11 Hal Menyenangkan Untuk Mama Saat Hari Ibu