Marco Barasuara: Sejak Punya Anak, Jadi Pengin Cepat Pulang
Drummer Barasuara sekaligus Papa muda ini bagikan 5 tips menjadi orangtua yang baik
21 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Barasuara adalah salah satu grup musik Indonesia bergenre Indie rock - pop blues yang aktif sejak tahun 2012. Anggota Barasuara antara lain Iga Massardi (vokal/gitar), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal).
Barasuara merilis album perdana mereka yang berjudul Taifun pada tahun 2015. Sampai hari ini, Millennials banyak yang menyukai karyanya.
Salah satu personil Barasuara, juga ada yang sudah menikah dan memiliki buah hati. Bagaimana ya, kalau sedang padat jadwal untuk tampil di berbagai acara tapi terus teringat si Kecil yang berada di rumah?
Marco Steffiano, drummer Barasuara yang satu ini memang tergolong masih sangat muda untuk menjadi seorang Papa.
Namun, tak disangka, Marco ternyata sudah mahir mengurus dan mendidik putri kecilnya yang masih berusia 8 bulan. Suami dari Indah Devina ini mengaku bahwa ia kini sudah bisa memandikan, dan menyuapi anaknya.
Diwawancarai di kator IDN Media, ia juga mengatakan bahwa kini hidupnya berubah sejak memiliki putri pertama.
"Semua dari hidup saya berubah sejak punya anak, sebelumnya kan saya benar-benar sendiri, semuanya tentang saya. Saya mau tidur 24 jam kalau nggak mengganggu orang lain ya nggak masalah. Cuma sekarang nggak tahu kenapa setelah punya anak, fokus saya nomor satu anak dan sekarang setelah selesai kerja bawaannya jadi pengin cepat pulang," ungkap Papa milenial yang satu ini.
"Saya bersyukur karena anak ini secara tidak langsung mengubah semua sifat-sifat negatif saya. Saya jadi pengin berubah karena dia. Saya juga jadi lebih berpikir buat jadi orang yang lebih baik, gara-gara dia," tambahnya lagi.
Indah sekali, bukan?
Nah, masih berkaitan dengan hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 5 tips menjadi Papa yang baik ala Marco.
1. Memahami keinginan anak, bukan selalu tentang orangtua
Setelah menjadi orangtua baru, Marco memiliki prinsip bahwa ia hanya ditugaskan untuk mendidik anak, bukan mendikte anak untuk menjadi apa yang ia inginkan.
"Tugas kita sebanarnya cuma mendidik dia agar memiliki bekal ke depan, bukan berarti mendikte," ujarnya pada tim Popmama.com.
Sebagi orangtua yang baik, memang sudah seharusnya Papa dan Mama tidak memaksakan anak menjadi seperti apa yang orangtua inginkan.
Pasalnya, memaksakan sesuatu kepada anak hanya akan berakibat negatif terhadap tumbuh kembangnya kelak.
Beberapa dampak negatifnya antara lain:
- Anak tidak dapat mengatasi rasa kecewa atau kegagalan dengan baik
- Menurunnya kepercayaan diri anak
- Mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah
Editors' Pick
2. Sayangnya nggak perlu dibikin-bikin
Anak membutuhkan kasih sayang, namun mereka tidak mengerti kata 'cinta' dalam bentuk apapun. Jadi, mengatakan 'Papa sayang kamu' pada si Kecil saja rasanya percuma.
Untuk itu, tunjukanlah cinta dan kasih sayang papa dengan pelukan, kelitikan, dan ciuman hangat yang membuatnya merasa dicintai.
Beberapa papa mungkin merasa aneh atau kaku untuk melakukan ini, tapi percayalah ini adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan cinta papa pada anak.
3. Ketika ingin marah, lakukanlah dengan cara yang benar
Banyak orangtua yang salah saat memarahi anaknya. Jika terus menerus seperti itu, maka dampak buruk bisa aja mengintai perkembangannya kelak.
Maka dari itu, Marco tak ingin salah langkah saat memarahi atau menegur sang Anak. Saat ingin memarahinya, pastikan orangtua melakukan beberapa cara berikut:
- Hindari membentak, mengeluarkan kata kasar, menyepelekan anak, dan merasa diri paling benar
- Hindari memarahi anak dalam keadaan emosional
- Ubah percakapan untuk meminta apa yang orangtua mau dengan kalimat yang positif
4. Jangan pernah lupa meluangkan waktu untuk anak
Kesuksesan menjadi Papa yang baik bukannya karena memiliki keahlian pada salah satu bidang tersebut, tetapi dalam memiliki fleksibilitas berganti peranan pada waktu yang tepat.
Peter Lim, penulis buku Little Miracles – The Journey to Parenthood berkata, “Hadiah terbaik seorang Papa untuk anak adalah keberadaannya.”
Untuk anak, mendapatkan mainan yang mahal tidak sepenting kehadiran seorang papa disisinya ketika dibutuhkan.
Maka dari itu, jangan pernah lupa untuk meluangkan waktu bersama si Kecil, ya!
5. Selain menjadi Papa, jadilah teman yang baik pula
Peran seorang Papa bukanlah status saja. Sebagai orangtua, Papa juga harus bisa menjadi sahabat yang baik untuk anak.
Pola pikir dan emosi pun dituntut agar bisa menyesuaikan diri dengan karakter sang Anak. Di sinilah salah satu tantangan menjadi Papa.
Agar menjadi teman yang baik bagi anak, Papa bisa melakukan beberapa hal berikut:
Berpikir seperti lampu lalu lintas
Papa harus tahu kapan menjadi lampu merah untuk memberikan larangan dengan alasan yang baik.
Papa juga harus menjadi lampu kuning yang mengizinkan anak melakukan apa yang diinginkan tetapi dengan syarat tertentu agar anak tahu batasan.
Terakhir, jadilah lampu hijau ketika Papa merasa apa yang anak inginkan sejalan dengan pikiran.
Setia berada di sampingnya
Beradalah di samping anak layaknya seorang sahabat. Jangan ragu untuk menemaninya ketika bermain, ajarkanlah mereka ketika membaca buku, menonton, atau menggambar.
Gandeng tangannya ketika Papa berjalan di sampingnya.
Temani mereka ketika memilih baju dan mainannya, bahkan tuntunlah mereka ketika memulai sesuatu hal baru seperti menabung atau membeli sesuatu.
Berteman dengan lingkungannya
Kenali siapa teman-teman bermain dan berteman anak, bahkan Papa pun perlu kenal langsung dengan orangtua dari teman-temannya.
Beri pengertian khusus untuk anak ketika Papa mencium sesuatu yang kurang baik dalam pergaulannya.
Sesekali Papa pun perlu bertukar informasi dengan orangtua teman-teman anak juga guru di sekolahnya agar tetap tahu perkembangan.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai Marco Steffiano, drummer Barasuara yang kini sudah menjadi seorang Papa baru. Semangat dan semoga tetap bisa menjadi papa yang baik untuk si Kecil!
Baca juga:
- Jadi Papa Siaga, Tarra Budiman Ungkap Manfaat Pijat Bayi dan ASI
- Alasan Mengapa Papa Perlu Ajak Bayi Bicara Sejak dalam Kandungan
- Papa Bisa Lebih Awet Muda Dibanding Mama, Kenapa Begitu?