Najelaa Shihab Ungkap Cara Jaga Kesehatan Mental bagi Anak & Orangtua
Agar orangtua dan anak tetap waras di rumah
31 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa pandemi saat ini, semua orang diminta untuk membatasi aktivitas di luar rumah.
Hal itu membuat seluruh anggota keluarga tetap bersama selama 24 jam dalam 3 bulan belakang ini.
Tentu hal ini membutuhkan adaptasi dalam menyesuaikan peran saat di rumah.
Yang mungkin biasanya memiliki peran sebagai Mama selama 12 jam di rumah, sebagian waktunya dihabiskan sebagai perempuan karir di kantor.
Tapi begitu di masa pandemi seperti sekarang membuat peran sebagai Mama dan istri di rumah menjadi full 24 jam.
Hal itu tentu terasa berat bagi sebagian Mama dan membutuhkan penyesuaian.
Jadwal dan kebiasaan yang berubah terkadang membuat stres sehingga emosi lebih cepat tersulut.
Pada hari Senin, 18 Mei 2020 kemarin pasangan Ankatama dan Esha Mahendra melakukan siaran live bersama Najelaa Shihab yang membahas tentang manajemen stres orangtua dan anak di saat pandemi ini.
Apa saja yang mereka bahas? Popmama.com telah merangkumkannya untuk Mama.
Editors' Pick
Cara Mengontrol Emosi saat Intensitas Bersama Keluarga Full 24 Jam
Menurut Najelaa Shihab, saat sedang emosi, cobalah untuk menerima diri. Terima diri yang sedang emosi dan sadari bahwa itu bukan hal yang baik.
Sebab, emosi itu bisa menular dan berdampak pada emosional anak.
Apabila emosi Mama positif maka emosi anak juga akan ikut positif. Begitu juga sebaliknya.
Lalu, ketahui bahwa emosi itu muncul mungkin disebabkan oleh ekspektasi yang terlalu tinggi sehingga membuat stres.
Turunkan ekspektasi yang menginginkan segala sesuatunya serba sempurna.
Tidak masalah kalau ada kekurangan sedikit. Tidak masalah kalau rumah berantakan untuk semetara waktu. Tidak masalah untuk anak bermain kotor-kotoran.
Terima segala kekurangan dengan hati lapang agar pikiran menjadi lebih waras.
Bangun Komunikasi yang Baik antar Pasangan
Dalam keluarga Najelaa Shihab ada metode yang bernama I Message untuk menyatakan perasaan di dalam hati.
Metode ini adalah metode komunikasi yang lebih menggunakan ungkapan kebutuhan bukan keputusasaan.
Lebih memilih berkata, "Aku tuh butuh banget loh kamu bantu. Aku sedih kalau kamu gak mau bantu aku," daripada, "Kamu tuh ya gak pernah mau bantu aku. Kamu tuh gak mau mengerti aku."
Pilih cerita sudut pandang kita, bukan ungkapan yang malah menuduh.
Kunci komunikasi antar pasangan adalah saling percaya. Percaya bahwa pasangan kita memahami maksud kiya dan akan berubah.
Jika ada satu hal negatif yang mau disampaikan, harus siapkan minimal lima hal positif dari pasangan kita. Agar kita tidak banyak menuntut tanpa memberi apresiasi.
Hal ini akan membuat tingkat stres di rumah lebih bisa dikendalikan karena komunikasi antar pasangan yang baik.
Sehingga dampaknya adalah orangtua bisa lebih baik dalam pengasuhan anak.