Demi terciptanya rumah tangga yang harmonis, diperlukan kerja sama antar suami dan istri. Semua peran harus melakukan tugasnya masing-masing agar seimbang dan demi kebahagiaan keluarga.
Dalam ajaran agama Islam, istri diharuskan untuk selalu menghormati suami karena perannya sebagai pemimpin keluarga. Namun, peran istri juga tidak kalah penting lho, Ma. Pasalnya istri harus bisa dijadikan teman diskusi untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga.
Dalam sebuah pernikahan, suami bertanggung jawab penuh atas hidup pasangannya. Jika suami bertugas untuk mencari nafkah, istri pun punya peran untuk melayani suami.
Sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk mematuhi dan taat kepada suami. Namun, bukan berarti istri tidak mempunyai kuasa atas dirinya. Seorang istri bisa menentukan apapun yang mereka mau, namun tetap harus mendapatkan izin suami terlebih dahulu.
Seorang istri juga harus selalu mendiskusikan pilihan mereka kepada suaminya. Hal ini dilakukan sebagai tanda hormat kepada suami. Jadi, di dalam hubungan suami istri tidak menunjukan bawahan atau atasan.
Sebagai sebuah keluarga, pasangan suami dan istri juga perlu mengingat bahwa mereka memiliki peranan masing-masing. Namun, seorang suami memiliki peran lebih sebagau kepala keluarga, sementara tanggung jawab istri berada di tangan suami.
Dalam agama Islam telah dijelaskan dalam Alquran, yaitu, “maka istri-istri yang saleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” - (QS. An Nisa: 34).
2. Bisa menyenangkan suami
Freepik/freepik
Kewajiban istri kepada suami yang perlu diingat, yakni menyenangkan hatinya. Mama bisa melakukan ini dengan cara-cara yang sederhana, seperti memasak makanan kesukaannya, menghabiskan waktu bersama dan memberikan tampilan sesuai dengan keinginan suami.
Menyenangkan hati suami juga bisa dengan berusaha untuk menciptakan sebuah keluarga yang rukun dan harmonis.
Perintah ini juga tertanam dalam hadis Abu Harairah RA, beliau mengatakan kepada Rasulullah bahwa, “Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya”.
3. Selalu menjaga nama baik suami
Freepik/freepik
Setiap rumah tangga pasti ada saja permasalahan yang muncul, sehingga harus dihadapi bersama. Ketika ada masalah dengan suami, maka seorang istri tidak diperkenankan untuk mengumbarkan masalah rumah tangganya kepada orang lain. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga aib rumah tangga dan nama baik suami.
Sebagai istri, Mama sebaiknya tetap menjaga aib suami dan masalah kehidupan rumah tangga berdua saja. Jangan pernah mengumbar kejelekan atau aib suami diketahui oleh orang lain.
Perlu diingat kalau suami merupakan seorang kepala keluarga, jika namanya jelek itu membuktikan rumah tangga yang dijalaninya sedang tidak berjalan dengan baik.
4. Bisa pelan-pelan meredakan kemarahan suami
Pexels/Yan Krukau
Selama menjalani pernikahan, ada kalanya terjadi masalah dalam rumah tangga. Terkadang suami pun ada masalah dengan teman, saudara, keluarga, bahkan pekerjaan. Sebagai seorang istri sudah kewajibannya untuk menemani dan menenangkan suami agar tidak stres menghadapi masalah.
Jika emosi suami tidak dapat tertahankan akan mempengaruhi rumah tangga. Jadi, sebaiknya ketika suami sedang menghadapi masalah, Mama bisa melakukan sesuatu untuk menenangkan hatinya. Menyenangkan suami ada banyak caranya, seperti memasak makanan kesukaan, mendengarkan keluh kesah, bahkan dengan menghabiskan berbagai momen berdua.
Sudah kewajiban seorang istri untuk terus menemani suami dalam keadaan apapun, termasuk saat sedang terkena musibah atau suasana hatinya tidak stabil.
5. Melayani suami di atas ranjang
Freepik/lookstudio
Kewajiban lainnya, seorang istri harus melayani pasangannya di atas ranjang. Seorang harus bisa menyenangkan hati suami secara batin ketika sedang melakukan hubungan seks. Hal ini bertujuan untuk menjaga keintiman dan keharmonisan hubungan rumah tangga.
Namun, istri bisa menolak untuk berhubungan intim ketika sedang haid, sakit, nifas dan kondisi-kondisi tertentu. Jadi, dalam kehidupan rumah tangga tidak boleh ada paksaan dalam melakukan hubungan intim. Suami juga harus bisa mengerti ketika istrinya sedang sedang merasa sakit dan tidak dapat berhubungan badan.
6. Selalu memberikan senyuman manis
Pexels/Mikhail Nilov
Senyum adalah hal sederhana yang bisa bikin suami bahagia. Oleh karena itu, senyum menjadi kewajiban seorang istri kepada suaminya dalam pernikahan menurut Islam.
Di balik senyum yang tulus terdapat kelapangan jiwa, kerendahan hati, dan semangat penghormatan kepada orang lain. Rasulullah sendiri mengingatkan agar manusia tidak mengecilkan senyum di hadapan orang lain.
Melansir dari NU Online, Rasulullah pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah RA untuk senantiasa senyum dan menjaga air muka di hadapan suami. Pasalnya, senyum seorang istri terhadap suami memiliki ganjaran besar dari Allah SWT.
"Wahai Fatimah, tiada seorang istri yang tersenyum di hadapan suaminya kecuali Allah akan memandangnya dengan pandangan kasih (rahmat).”
Editors' Pick
7. Mencari rida suami dengan menaatinya
Pexels/Yan Krukau
Di dalam pernikahan, suami bisa menjadi surga atau neraka bagi istrinya. Istri yang tidak diridai suaminya karena tidak taat bisa disebut istri yang durhaka atau kufur nikmat. Perlu diingat kalau rida suami menjadi rida Allah SWT.
Hadis riwayat Bukhari Muslim menyatakan Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa perempuan merupakan penghuni neraka terbanyak karena sebagian besar dari mereka durhaka pada suaminya.
Maka dari itu, istri harus berusaha mendapatkan rida suami dengan berbagai macam cara. Misalnya melakukan hal yang menyenangkan hati suami, membantu menyelesaikan pekerjaannya, memenuhi kebutuhannya, dan sebagainya.
8. Meminta izin kepada suami
Freepik/pch.vektor
Istri wajib meminta izin kepada suaminya saat melakukan hal-hal tertentu, seperti ingin keluar rumah, berpuasa sunah, menggunakan uang suami, dan mempersilakan orang lain masuk ke rumah.
Sangat penting bagi istri meminta izin terlebih dulu kepada suami karena semua dosanya ditanggung oleh suami. Setiap langkah seorang istri menjadi beban suaminya, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun sebaliknya, dosa suami bukanlah dosa istri. Sekali pun suaminya berbuat maksiat, maka istri tidak akan diberatkan perbuatan suaminya.
9. Istri wajib amanah
Pexels/Jack Sparrow
Di antara kewajiban istri atas suaminya adalah menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami, seluruh rahasia, dan bersungguh-sungguh dalam mengurus urusan rumah.
Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "dan perempuan adalah penanggung jawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban."
Selain itu, seorang istri juga wajib menjaga dan mengasuh anak-anak sebagai amanah yang dipercayakan kepada dirinya.
10. Tinggal di rumah yang sudah ditentukan suaminya
Freepik/prostooleh
Setelah menikah, suami wajib memberikan tempat tinggal yang layak untuk istrinya. Maka dari itu, istri juga wajib tinggal di rumah yang sudah ditentukan oleh suaminya.
Kewajiban seorang suami memberi nafkah baru berlaku ketika istri tinggal menetap bersamanya. Dengan kata lain, kewajiban suami memberi nafkah belum berlaku bila sah secara akad, tetapi belum tinggal bersama.
11. Mendoakan suami
Pexels/Pavel Danilyuk
Doa seorang istri dalam Islam adalah doa yang segera terkabul. Allah SWT akan mengabulkan doa istri yang meminta kebaikan untuk suaminya dalam hal apa pun.
Berdoa untuk suami dengan penuh rasa ikhlas dan keridaan juga membuka pintu rezeki untuk keluarga.
12. Menundukkan pandangan kepada laki-laki lain
Freepik
Menjaga pandangan ini memiliki tujuan untuk mengendalikan pandangan mata dengan iman bukan dengan syahwat agar menghindari diri dari pandangan yang diharamkan, pikiran buruk, dan perbuatan tidak baik.
Sebab, pandangan yang tidak terjaga bisa menimbulkan tindakan maksiat. Oleh karena itu, jika istri tidak sengaja melihat sesuatu yang diharamkan, hendaklah mengalihkan pandangannya.
Salah satu contoh ketika beradu pandangan dengan yang bukan mahramnya. Setan sudah meletakkan tipu daya di matanya yang akan membuatnya menikmati berbagai kelebihan yang ada dan membujuk untuk jatuh kepada kemaksiatan.
13. Tampil elok di depan suami
Pexel/August de Richelieu
Sebagai perempuan, istri tidak boleh meremehkan kebersihan dirinya. Sebab, kebersihan adalah sebagian dari iman. Ia harus mengikuti sunah membersihkan diri dan menggunakan minyak wangi agar selalu harum di hadapan suaminya.
Berhias untuk suami juga suatu kewajiban selagi dalam batas-batas yang tidak dilarang oleh syariat, seperti mencukur alis, menyambung rambut, membuat tato, dan lainnya.
14. Menghormati keluarga suami
Freepik/Pressfoto
Selain wajib taat kepada suami, seorang istri juga harus bersikap baik dan sabar kepada keluarga suami. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan rida serta pahala dari Allah SWT.
Terlebih, seorang laki-laki yang telah menikah dan memiliki keluarga kecil baru, mereka harus tetap mengutamakan mamanya. Maka dari itu, seorang istri juga wajib menghormati keluarga suami, termasuk mertuanya.
15. Mensyukuri kebaikan suaminya
Pexels/Monstera
Rasulullah SAW telah memperingatkan para istri perihal adab terhadap suami untuk selalu mensyukuri selalu kebaikannya. Dengan mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah akan menambahkan dengan berbagai kenikmatan lainnya.
Seperti firman Allah pada surah Ibrahim ayat 7, yang berbunyi:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'”
Selama suami sudah berusaha menempuh jalan untuk mendatangkan rezeki dari Allah, sebagai istri harus menghargainya dengan cara berterima kasih. Sikap seperti ini akan semakin menumbuhkan saling sayang di antara pasangan.
Itulah beberapa kewajiban seorang istri pada suami dalam Islam. Semoga informasi ini dapat membantu Mama memenuhi kewajiban sebagai istri.
Informasi ini diharapkan bisa berguna demi terjalin hubungan rumah tangga yang rukun dan harmonis ya, Ma.