Banyak orang memiliki dorongan seksual yang tidak dapat mereka kendalikan. Rasa tak mudah puas ketika melakukan hubungan seks sebenarnya umum, karena memang tidak di setiap bercinta kamu dapat merasakan klimaks.
Namun akan berbeda jika kamu curiga memiliki dorongan seks yang tidak biasa atau jika seks menghalangi kehidupan sehari-hari, maka mungkin kamu memiliki kelainan hiperseksualitas.
Memiliki keinginan untuk berhubungan seks adalah hal yang normal, dan banyak yang menganggap seks sebagai bagian penting dari kehidupan.
Namun, beberapa kebiasaan seks berpotensi berbahaya. Jika kamu mengalami masa sulit karena dorongan atau kebiasaan seksual, ketahuilah bahwa kamu perlu mengatakan hal itu pada pasanganmu.
Lalu bagaimana cara mengatakan kalau kamu adalah perempuan hiperseks ke pasangan kamu? Berikut Popmama.com coba memberikan masukan agar masalah kamu bisa teratasi.
1. Apa itu hiperseks?
Pixabay/StockSnap
Gangguan hiperseksualitas adalah fantasi seksual, dorongan, dan perilaku yang berulang dan intens. Orang dengan gangguan hiperseksualitas dapat menghabiskan banyak waktu berfantasi dan terlibat dalam perilaku seksual, demikian dilansir dari laman Betterhelp.
Gangguan hiperseksual juga sering dikaitkan dengan keadaan mood dysphoric seperti kecemasan dan depresi atau respons terhadap trauma dan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan lainnya.
Orang yang menderita kelainan ini umumnya tidak memedulikan risiko fisik atau emosional yang mereka timbulkan bagi diri mereka sendiri atau orang lain.
Banyak orang umumnya keliru mengira gangguan hiperseksualitas dengan individu yang memiliki gairah seks yang luar biasa tinggi, tetapi ternyata masalah ini jauh lebih kompleks.
Kamu bahkan memiliki keinginan untuk terus melakukan kegiatan seks hingga ada dorongan melakukan hal tidak semestinya.
Editors' Pick
2. Dorongan melakukan kebiasaan seks tertentu
Pixabay/Joshuatkd
Orang yang memiliki gangguan hiperseksualitas kecanduan kebiasaan seks tertentu, seperti orang yang kecanduan minum alkohol.
Hubungan mereka dengan seks itu menyengsarakan dan tidak sehat, itu menempatkan hubungan mereka dengan orang lain dalam risiko dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan gangguan tersebut.
Orang dengan gangguan hiperseksualitas dapat mencoba mengendalikan pikiran dan perilaku mereka, tetapi banyak yang gagal.
Perhatikan apakah kamu punya dorongan seksual yang tidak biasa? Apakah ada bentuk kegiatan seks tertentu yang kamu sukai namun itu tidak melibatkan pasangan kamu? Kenali dirimu terlebih dulu.
3. Apa penyebab perempuan mengalami hiperseksual?
Pixabay/mjps
Ada banyak teori tentang penyebab gangguan hiperseksual. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala gangguan ini sampai mereka dewasa, tetapi beberapa mungkin menunjukkan tanda-tanda sebagai anak-anak atau remaja.
Penyebab yang telah dieksplorasi meliputi:
Kadar hormon yang sangat tinggi seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin
Sejarah penyalahgunaan zat tertentu
Ketidakseimbangan androgen
Gangguan kesehatan mental lainnya termasuk gangguan bipolar
Kecanduan seks diperkirakan memengaruhi 3-6 persen orang dewasa di Amerika, angka tersebut menyaingi jumlah orang yang mengalami kardiovaskuler di negara tersebut.
Jika kamu berurusan dengan gangguan hiperseksualitas, kamu tidak sendirian.
Sayangnya di Indonesia gangguan hiperseks pada perempuan masih tabu dan terkesan memalukan. Padahal kamu memerlukan pertolongan jika merasa memiliki tanda-tandanya.
4. Tanda-tanda perempuan mengalami hiperseksual
bustle.com
Orang dengan gangguan hyperseksual dapat memiliki derajat atau kombinasi gejala yang berbeda-beda dan kamu perlu mengetahuinya.
Ini bukan daftar lengkap semua tanda dan gejala. Ini adalah gejala yang paling umum dan sering dilaporkan:
Masturbasi yang berlebihan menjadi salah satu tanda awal paling umum dari hiperseksualitas pada perempuan. Pecandu seks akan sering melakukan masturbasi beberapa kali sehari.
Memiliki minat untuk melakukan perilaku seksual yang tidak semestinya seperti menonton pornografi sambil secara bersamaan melakukan hubungan seks melalui telepon.
Memiliki pikiran obsesif yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Orang dengan gangguan hiperseksualitas berfantasi secara terus-menerus dan memiliki pikiran seksual yang menjadi kebutuhan penting bagi dirinya.
Mereka mungkin mulai menutup diri dari orang yang mereka cintai, kehilangan fokus, menjadi tidak tertarik pada hobi lain, dan berhenti berkomunikasi dengan anggota keluarga dekat.
Pecandu seks sering menghabiskan banyak waktu merencanakan kegiatan seksual, termasuk dimana menonton film porno, kapan melakukan masturbasi, dan lebih parah jika pasangannya tidak bisa memenuhi kebutuhannya dia akan menjadwalkan untuk mencari gantinya meski sekedar "rekreasi".
Jika pasangannya masih dinilai mampu melayani keinginannya, perempuan hiperseks biasanya banyak menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan kegiatan seksual dengan pasangannya dan bersikukuh tetap pada jadwal yang sudah ia tetapkan.
Orang hiperseks mungkin sering menggunakan layanan seks seperti obrolan web, operator seks telepon, acara webcam, dan situs porno, atau mereka dapat menonton film dan acara televisi yang eksplisit secara seksual.
Terobsesi dengan seseorang yang tidak dapat dijadikan partner berhubungan seks adalah tanda lain dari gangguan hiperseksualitas. Ketika seseorang tidak dapat dijangkau, seperti seseorang yang menikah, tidak tertarik, atau tidak pantas, pecandu seks bisa terus berfantasi meski sudah tahu ia tak akan bisa melakukan itu dengan orang tersebut.
Tanda perempuan hiperseks yang paling bahaya adalah ketika seseorang tahu mereka tidak boleh terlibat dalam perilaku, tetapi mereka tidak bisa berhenti.
Jika kamu mengalami tanda-tanda hiperseks tersebut atau bahkan orang yang kamu kenal mengalaminya, segera periksa ke psikolog. Konsultasikan gejala yang dirasakan agar ini bisa teratasi dengan tepat.
5. Bagaimana cara mengatakan yang sebenarnya ke pasangan kamu?
Unsplash/mahkeo
Tidak perlu malu, lebih baik pasangan kamu mengetahui apa gangguan yang kamu alami. Jika itu belum terbukti hiperseksual, namun kamu memiliki beberapa tanda-tanda hiperseksual maka bicarakan ke pasangan kamu.
Jika kamu kurang percaya diri, segera ceritakan permasalahan yang kamu alami ke psikolog yang mungkin bisa menjadi tempat berkosultasi.
Jika kamu merasa sudah mantap, katakan saja apa adanya kepada pasangan kamu.
Beri tahu pasangan gejala hiperseks yang kamu rasakan
Ceritakan mana hal yang membuat kamu tidak nyaman, atau hal yang maasih bisa kamu toleransi
Sampaikan apa yang kamu harapkan untuk ke depannya
Katakan juga mengenai harapan kamu terkait apa yang kamu inginkan dari pasangan kamu
Mungkin pasangan kamu justru bisa memberikan terapi kepada kamu untuk berperilaku lebih normal. Merasa cukup dengan hubungan seksual yang semestinya, seminggu 2-3 kali. Jika pasangan kamu juga kesulitan, maka segera konsultasikan ke psikolog atau dokter yang tepat.