Kenapa Suami Bisa Lebih Cepat Tidur Nyenyak Setelah Bercinta?
Sudah terasa enaknya, setelah itu istri ditinggal tidur. Siapa yang sering ketemu kejadian begini?
27 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kadang saat lagi enak-enak tidur, istri diganggu dengan suami. Ternyata ia mendekati dan ingin mengajak bercinta. Istri patuh tentu akan melayani. Maka tahap demi tahap dilalui sebagai pemanasan sebelum berhubungan seks.
Namun, setelah semuanya berjalan bahkan bercinta sudah semakin panas dan akhirnya selesai, ada yang menjadi pertanyaan. Kenapa seringkali suami bisa lebih cepat tidur nyenyak setelah bercinta, bahkan istri ditinggal saja di sudut ranjang.
Berikut Popmama.com bagikan penjelasannya, simak yuk Ma.
1. Terjadi secara natural
Manusia hidup memang untuk memiliki keturunan. Berhubungan seks adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi bagi pria, tidur menjadi cara untuk dirinya beristirahat dan mengisi ulang tenaga setelah melakukan hubungan seks.
Bagi sebagian pria ini sengaja dilakukan untuk menyiapkan tenaga dan menjaga mood untuk memulai ronde selanjutnya. Meski tidak semua pria sama, tapi ini terjadi secara natural.
Editors' Pick
3. Pengaruh setelah orgasme
Salah satu fase penting dari berhubungan seks adalah merasakan orgasme. Pada perempuan, pengaruh pasca orgasme justru membuat jadi sangat fokus. Hal ini karena untuk mencapai orgasme, perempuan benar-benar perlu fokus untuk mencapai kepuasan.
Ini membuat perempuan jadi buta terhadap stimulan lain secara fisik atau mental.
Sementara pada pria, setelah mereka orgasme biasanya mereka mengalami masa pemulihan (refraktori), yang membuat mereka tidak dapat kembali terangsang dengan cepat.
Kelelahan juga bisa membuat pria “menyerah” dan ingin langsung tidur.
Sebaliknya, perempuan belum tentu bisa mencapai orgasme setelah berhubungan seks, tapi juga tidak memiliki proses pemuliihan seperti laki-laki.
Perempuan juga kadang menginginkan babak selanjutnya untuk bisa mencapai orgasme sementara suami hanya ingin tidur atau duduk diam sekedar untuk berisitirahat.
2. Suami lebih lelah dibandingkan istri setelah bercinta
Aktivitas seksual menghabiskan energi baik bagi sang suami maupun istri. Pada umumnya hubungan seks terjadi pada malam hari.
Aktivitas seks sebenarnya adalah usaha kedua pihak. Namun bagi pria, cenderung lebih melelahkan secara fisik.
Mark Leyner dan Billy Goldberg, M.D., penulis buku Why Do Men Fall Asleep After Sex?, menjelaskan lebih lanjut bahwa pengerahan tenaga saat berhubungan seks dan setelah klimaks menguras habis glikogen penghasil energi yang ada dalam otot. Dan karena pria memiliki lebih banyak massa otot daripada perempuan, maka pria menjadi lebih lelah setelah berhubungan seks.
Jadi setelah berhubungan seks akan dianggap wajar bila seorang pria merasa mengantuk.
Baca juga:
4. Pria lebih mudah orgasme daripada perempuan
Andai bisa mencapai orgasme, istri biasanya ingin segera bersih-bersih ke kamar kecil. Lebih cepat bergeraknya daripada suami. Namun ini tidak selalu terjadi secara mudah.
Penelitian yang menggunakan pemindaian tomografi emisi positron (PET) menunjukkan untuk mencapai orgasme, persyaratan utamanya adalah melepaskan “semua ketakutan dan kecemasan.”
Melakukan hal itu, selain menghabiskan energi mental, juga cenderung merilekskan perasaan yang mungkin dapat menjelaskan kecenderungan seseorang untuk lebih cepat tidur setelah berhubungan seks.
Pria cenderung lebih mudah orgasme daripada perempuan.
Selama orgasme berlangsung, ada syaraf yang bekerja. Salah satunya adalah nucleus accumbens, suatu wilayah otak yang berhubungan dengan kenikmatan dan penghargaan melalui pelepasan dopamin.
Biasanya dopamin juga bisa dilepaskan oleh rangsangan zat, seperti amfetamin dan kafein, nikotin, dan cokelat.
Ini yang mungkin menjadi salah satu faktor mengapa orgasme bisa terasa melelahkan. Saat semua saraf otak dirangsang secara bersamaan, hal ini dapat mengaburkan perbedaan antara masing-masing fungsi saraf.
Kemudian ini juga jadi penyebab suami bisa lebih cepat tidur nyenyak dibanding istri setelah bercinta yang sering terjadi.
5. Perempuan punya keinginan yang lebih besar untuk bermesraan setelah bercinta
Setelah orgasme, baik pria maupun perempuan melepaskan zat kimia oksitosin, prolaktin, gamma amino butyric acid (GABA), dan endorfin.
Masing-masing berkontribusi pada perasaan santai dan mengantuk setelah seks. Hormon oksitosin diketahui memiliki beberapa efek, termasuk pembentukan perilaku ngemong, stimulasi kontraksi otot polos rahim saat persalinan dan stimulasi letdown ASI pada perempuan.
Hal ini juga disebut sebagai “hormon berpelukan” karena cenderung menimbulkan kebutuhan untuk memperkuat ikatan batin dengan pasangan.
Tapi dalam sebuah penelitian, oksitosin terbukti justru dapat menumpulkan perilaku intim pria karena memicu pelepasan melatonin, hormon pemicu ngantuk.
Prolaktin adalah faktor lainnya yang menjadi alasan kenapa pria lebih cepat tidur setelah seks.
Prolaktin dipercaya bisa meringankan gairah seksual setelah orgasme dan melepaskan pikiran dari seks.
Tingkat prolaktin naik saat tidur, dan binatang percobaan yang disuntikkan hormon ini bisa langsung kecapekan dan mengantuk setelahnya. Jadi prolaktin sepertinya bisa jadi penyebabnya.
Itulah alasan mengapa suami bisa lebih cepat tidur setelah bercinta dibandingkan istrinya. Jangan bersedih Ma, lebih baik lakukan yang terbaik agar kamu bisa mencapai orgasme pada saat hubungan seks yang pertama.