Alasan Seseorang Kembali Bersama Pasangan Meski Telah Disakiti
Sebaiknya dipikirkan baik-baik agar hal buruk yang sudah berlalu tidak terulang kembali
18 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin Mama pernah mengalami situasi di mana harus kembali bersama Papa meski telah disakiti. Dari sudut pandang keluarga, teman, atau kerabat, pasti menganggap itu adalah pilihan yang buruk. Wajar, mereka tidak ingin Mama kembali bersedih akibat disakiti.
Tapi, mungkin Mama memiliki pandangan lain sehingga memberikan kesempatan kedua pada Papa. Kadang seseorang memutuskan kembali bersama meskipun alasan tersebut tidak masuk akal secara logika.
Shelby Sells, ahli dalam psikologi manusia yang berfokus pada hubungan modern, membagikan alasan seseorang kembali bersama pasangan meski telah disakiti. Popmama.com menyusunnya sebagai berikut.
1. Kembali bersama pasangan itu lebih mudah
Alasan pertama seseorang kembali bersama pasangan meski telah disakiti adalah karena mudah. Mama dan Papa saling mengetahui kesukaan satu sama lain serta kebiasaan baik dan buruk masing-masing. Dan kembali pada sesuatu yang sudah Mama kenal lebih mudah.
Menurut Sells, seseorang terbiasa dengan rasa sakit yang disebabkan oleh pasangannya sehingga sudah tidak kaget jika mengalaminya lagi. Dia secara sadar tahu kemungkinan akan terluka lagi dan tidak masalah dengan hal itu.
Ketika seseorang berjauhan dengan pasangan, mudah untuk teringat kembali kenangan indah dan membuat kenangan buruk tampak samar. Menekan ingatan negatif adalah cara yang digunakan untuk melindungi dirinya dari trauma yang dialami kembali.
Kembali bersama pasangan pun lebih mudah daripada harus memulai hubungan baru. Banyak energi dan usaha yang harus dilakukan ketika mencoba berhubungan dengan orang lain.
Ditambah, ada perasaan bahwa dirinya tidak layak untuk mendapatkan cinta yang lebih baik. Itu akibat berulang kali kembali ke hubungan toxic sehingga memicu rasa rendah diri.
Ini memilukan, setiap orang pantas mendapatkan cinta dan persahabatan yang sehat.
Editors' Pick
2. Tidak mampu mengatasi rasa kesepian
Kebanyakan orang tidak mampu mengatasi rasa kesepian setelah berpisah dengan pasangan. Apakah Mama salah satunya?
Ya, perpisahan memang tidak mudah. Mama akan merasa sendiri tanpa ada Papa yang menemani dan menghibur.
Sepanjang waktu, Mama hanya akan mempertanyakan keputusan berpisah dengan orang yang dicintai, memikirkan kenangan bahagia, dan hal-hal baik yang dilakukan Papa. Hal-hal buruk dan alasan Mama berpisah dengan Papa pun terlupakan.
Shelby memaparkan bahwa seseorang takut berakhir sendirian dan memulai hubungan baru dengan orang lain. Akibatnya, itu menjadi alasan seseorang kembali bersama pasangan meski telah disakiti. Lebih baik berdua meski disakiti daripada sendirian.