Memaafkan Orang Lain Berdampak Baik Bagi Kesehatan
Yuk, saling memaafkan supaya hubungan baik tetap terjalin dan kesehatan pun selalu terjaga
24 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat lebaran, sudah menjadi tradisi untuk saling bermaaf-maafan. Walau sebenarnya, saling memaafkan bisa dilakukan kapan saja.
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu tak luput dari berbuat kesalahan terhadap orang lain. Oleh karena itu, kita perlu saling bermaafan.
Selain untuk menjaga hubungan, memaafkan orang lain berdampak baik bagi kesehatan. Profesor psikologi di Luther College, di Decorah, Iowa, mengatakan bahwa memaafkan adalah hal yang bersifat psikologis, sosial, dan biologis. Ini merupakan ikatan abadi antara tubuh dan pikiran.
Untuk tahu lebih lanjut Popmama.com akan menjabarkan dampak baik kesehatan setelah memaafkan orang lain.
1. Meningkatkan kesehatan mental dengan terlepasnya beban di dada
Bob Enright, Ph.D., seorang psikolog di University of Wisconsin, Madison, mengatakan bahwa memaafkan memiliki dampak baik kesehatan bagi mereka yang telah mengalami pelecehan emosional pasangan.
Dalam sebuah penelitian pada sekelompok perempuan yang melakukan terapi memaafkan, ditemukan bahwa ada peningkatan efek positif terhadap mereka.
Ketika memaafkan, seseorang dapat melepaskan beban yang tertahan di dadanya.
Jika dilakukan berkali-kali, dapat menghasilkan kesehatan mental yang lebih baik bagi orang tersebut.
Editors' Pick
2. Turunnya tekanan darah setelah rasa marah hilang
Memiliki perasaan marah kepada orang lain dalam waktu yang lama dapat meningkatkan tekanan jantung yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.
Menurut John Hopkins Medicine, kemarahan yang bertahan lama dapat menghasilkan perubahan dalam detak jantung, tekanan darah, dan respon imun. Perubahan tersebut dapat menyebabkan risiko depresi, penyakit jantung, dan diabetes.
Tapi jika memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan pada kita, tubuh akan lebih tenang dan tingkat stres berkurang sehingga mengarah pada kesehatan lebih baik.
Apabila marah meningkatkan tekanan darah maka memaafkan menurunkan tekanan darah.
3. Sistem kekebalan yang lebih kuat setelah melepaskan amarah
John Hopkins Medicine menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh lebih kuat ketika kita memaafkan orang lain dan melepaskan rasa marah yang telah berlarut-larut.
Memaafkan dapat meningkatkan pertahanan diri kita terhadap bakteri, virus, racun, dan zat berbahaya lainnya.
Kemarahan yang berlangsung lama, menempatkan kita dalam mode berkelahi atau lari secara terus menerus sehingga memengaruhi fungsi tubuh.
Jika semakin tua kita semakin positif itu merupakan efek dari memaafkan orang lain terhadap kesehatan.
4. Membantu memaafkan diri sendiri
Para peneliti Baylor University menyatakan bahwa ketika kita memaafkan orang lain, itu juga membantu memaafkan diri sendiri.
Sebuah studi yang disebut Tipping the scales: Perilaku konsiliatif dan moralitas memaafkan diri dan diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, menunjukkan bahwa seseorang yang memaafkan orang lain lebih mungkin untuk memaafkan dirinya sendiri juga.
5. Mengurangi stres ketika tidak memendam rasa marah
Ketika peneliti mempelajari hubungan antara stres, kesejahteraan psikologis, dan memaafkan, ditemukan bahwa orang yang lebih banyak stres sepanjang hidupnya memiliki kondisi kesehatan mental lebih buruk.
Memaafkan dapat menghapus stres dan sakit mental pada tubuh. Selain itu, terungkap bahwa orang yang tidak memendam marah bereaksi terhadap penyebab stres dengan intensitas yang lemah.
Jika seseorang tidak dapat memaafkan orang lain akan merasakan dampak stres yang tak terduga. Ia tidak mempunyai alat untuk melawan stres itu.
Pada hari lebaran ini, ada baiknya Mama dan keluarga saling memaafkan orang lain meskipun terasa sulit. Ini supaya tubuh memiliki dampak baik dari memaafkan tersebut.
Baca juga:
- 6 Alasan untuk Tidak Memaafkan Pasangan yang Pernah Selingkuh
- Mendidik Sedari Kecil, Begini Cara Mudah Mengajari Anak Minta Maaf
- Istri Memaafkan Suami yang Telah Menyuruh Orang untuk Membunuhnya