Seperti Apa Teknik Pembibitan Vagina?
Ada cara yang lebih aman untuk meningkatkan microbiome pada bayi kok, Ma
3 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang bisa dilakukan ketika ingin melahirkan. Proses lahir yang paling banyak dipilih adalah vaginal birth atau persalinan normal dan proses C-Section atau caesar.
Kedua proses ini sebenarnya sama saja, karena tujuan dari proses melahirkan adalah mengutamakan keselamatan bayi dan Mama.
Namun, ada keuntungan sendiri dari proses melahirkan secara normal. Keuntungan yang didapat ialah tubuh bayi akan melewati saluran vagina sehingga kulitnya terpapar bakteri baik di vagina.
Sedangkan proses melahirkan secara caesar tidak melalui proses ini, sehingga bayi rentan terkena alergi seperti asma.
Melansir dari situs kesehatan WebMD, ada teknik bernama penyemaian vagina atau vaginal seeding yang dirancang untuk mengatasi masalah alergi pada bayi ketika lahir secara caesar.
Meski praktek ini masih kontroversial di kalangan kedokteran, bahkan beberapa ahli mengatakan proses ini mungkin saja berbahaya. Namun ada beberapa perempuan di Inggris yang memilih proses ini ketika melahirkan.
Lalu seperti apa sebenarnya pembibitan vagina? Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.
1. Apa itu pembibitan vagina?
Pembibitan vagina adalah pembaluran cairan vagina ke bayi baru lahir yang melalui proses caesar. Teknik ini dinamai proses swab yang dilakukan selama proses caesar berlangsung.
Pada saat proses caesar berlangsung, dokter akan menempatkan kasa penyeka di vagina. Saat bayi sudah berhasil dikeluarkan, dokter akan membalurkan kasa tadi ke seluruh wajah dan tubuh bayi termasuk bagian mata dan mulut. Tujuannya untuk memberikan bayi bakteri yang sama seperti saat melahirkan melewati saluran vagina.
Seperti yang telah diketahui, bayi yang lahir dengan proses caesar akan cenderung memiliki alergi seperti asma dan penyakit lainnya.
Selain itu, ada salah satu kemungkinan bayi akan memiliki sistem imun yang lebih rendah jika tidak terkena bakteri baik yang ada di vagina saat proses melahirkan.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui proses caesar memiliki lebih sedikit jumlah bakteri yang dikenal sebagai microbiome, daripada bayi yang lahir melalui vaginal birth.
Namun, para ahli belum merekomendasikan prosedur ini karena belum memiliki bukti kuat dan membutuhkan penelitian lanjutan untuk memastikan teknik ini benar-benar bekerja.
Editors' Pick
2. Ada kesamaan antara bayi lahir normal dan bayi lahir caesar dengan pembibitan vagina
Ada satu studi yang meneliti manfaat pembibitan vagina. Dari 15 bayi yang lahir secara caesar, peneliti mengungkapkan 4 bayi yang melakukan swab dengan cairan vagina selama sekitar satu jam.
Satu bulan kemudian, mereka masih memiliki bakteri baik di kulit seperti bayi yang lahir melalui vaginal birth. Sedangkan hal itu tidak terjadi pada 11 bayi lain yang tidak melakukan swab.
Tetapi studi tersebut tidak terlalu kuat untuk mengatakan prosedur ini aman dan efektif. Penelitian lain menunjukkan, perbedaan antara bakteri caesar dan lahir normal akan menghilang degan sendirinya pada saat mereka berusia 6 minggu.
Hal ini menunjukkan tubuh bayi akan membuat penyesuaian alami dengan lingkungannya.
3. Bahaya yang mungkin terjadi saat pembibitan vagina
Sebuah jurnal tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal BMJ memperingatkan bahwa manfaat dari pembibitan vagina masih kekurangan bukti dan prosedur tersbut dapat menyebabkan masalah serius.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan, ada kemungkinan bayi akan berpotensi terkena infeksi dari vagina.
Jika ibu hamil diketahui memiliki infeksi vagina seperti Streptococcus Grup B, herpes, klamidia, atau gonore, hal ini tentu akan menyebarkan infeksi pada bayi.
Meski kemungkinan terjadi hanya kecil, tetapi infeksi ini bisa menyebabkan infeksi mata atau neonatal sepsis hingga infeksi darah yang membahayakan nyawa.
Oleh karena itu, seorang perempuan yang memiliki masalah kesehatan seperti infeksi vagina sebaiknya melakukan perawatan kesehatan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum memiliki bayi.
4. Cara meningkatkan microbiome pada bayi secara alami
Untuk saat ini, ACOG masih belum merekomendasikan pembibitan vagina kecuali pembibitan tersebut menjadi bagian dari uji klinis yang diawasi ketat oleh dokter.
Tidak perlu pembibitan vagina, meningkatkan bakteri baik atau microbiome pada bayi bisa dilakukan dengan cara lain, yaitu:
- Memberikan ASI eksklusif pada bayi karena sekitar 30% dari bakteri baik balam perut bayi berasal dari ASI yang diberikan Mama.
- Melakukan kontak skin to skin dengan bayi setelah melahirkan karena diketahui 10% bakteri baik berada di kulit sekitar payudara.
- Tidak langsung memandikan bayi selama 12 jam.
- Jangan menggunakan antibiotik yang tidak perlu.
Itu dia cara alami meningkatkan bakteri baik di kulit bayi baru lahir, sebaiknya tetap konsultasikan ke dokter kandungan cara seperti apa yang aman dan baik dilakukan.
Baca juga:
- Cara Memantau Detak Janin Saat Kehamilan dan Jelang Persalinan
- Jelang Persalinan, Westny Dj Menikmati Setiap Momen Kehamilannya
- Melahirkan dengan Bantuan Forceps, Ketahui Persiapan dan Risikonya