Postpartum Haemorrhage, Bukan Perdarahan Biasa setelah Melahirkan
Serba-serbi komplikasi persalinan berbahaya, perdarahan postpartum
20 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama yang sudah pernah melahirkan mungkin familiar dengan istilah postpartum haemorrhage (PPH) atau perdarahan postpartum. Komplikasi persalinan berupa pedarahan berlebih pada saluran genital pasca melahirkan ini adalah penyebab morbiditas dan kematian ibu nomor satu di dunia.
Sebagian besar kematian akibat perdarahan postpartum terjadi selama 24 jam pertama pasca persalinan. Namun keadaan ini dapat diantisipasi dan dicegah dengan beberapa upaya.
Simak informasi lengkapnya dalam artikel Popmama.comberikut ini mengenai perdarahan setelah melahirkan.
Penyebab PPH
Penyebab utama komplikasi ini dipicu oleh kurang kuatnya kontraksi rahim untuk menghentikan perdarahan dari pembuluh darah di area plasenta yang melekat sebelumnya. Bagian plasenta yang tertinggal di dalam rahim juga dapat memicu perdarahan terus menerus.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum seperti adanya robekan pada serviks atau jaringan vagina, robekan pada pembuluh darah di rahim, terbentuknya hematoma, inversi rahim, kelainan pembekuan darah, dan plasenta bermasalah.
Editors' Pick
Siapa yang Berisiko Mengalami PPH?
Sebagian perempuan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan lainnya. Mama perlu waspada ketika memiliki kondisi berikut ini:
- Plasenta yang terlepas terlalu cepat dari rahim (Abruptio Plasenta)
- Plasenta berada di bagian terlalu bawah dari rahim hingga menutupi serviks (Plasenta Previa)
- Rahim yang lebih besar dari ukuran normal karena terlalu banyaknya air ketuban atau janin berukuran besar
- Berusia di atas 40 tahun
- Gangguan tekanan darah tinggi akibat kehamilan
- Memiliki kehamilan kembar atau lebih
- Persalinan lama
- Obesitas
- Sudah beberapa kali melahirkan sebelumnya
- Melahirkan secara caesar (normal untuk mengalami perdarahan selama persalinan caesar, namun jika perdarahan mama sangat banyak di luar batas wajar maka dapat disebut juga postpartum haemorrhage)
Gejala PPH yang Perlu Diwaspadai
Wajar bagi Mama untuk mengalami perdarahan dalam 24 jam pertama hingga enam minggu setelah persalinan. Namun jika jumlah darah yang keluar sangat banyak dan mulai tidak terkontrol, itu adalah salah satu gejala PPH. Selain perdarahan berlebih, waspadai juga gejala PPH berikut ini:
- Tekanan darah menurun,
- detak jantung meningkat,
- jumlah sel darah merah terus berkurang,
- pembengkakan dan rasa sakit di vagina serta area sekitar perdarahan apabila sumber perdarahan berasal dari hematoma.
Ketahui gejala PPH minor adalah perdarahan mulai 500-1000ml per hari dan dianggap PPH mayor ketika perdarahan sudah lebih dari 1000ml per hari.
Penanganan PPH
Tentu saja penanganan medis utama adalah diagnosis sesegera mungkin untuk mengetahui penyebab perdarahan dan cara yang tepat untuk menghentikannya secepat mungkin. Dalam mencegah deteriorasi, tindakan penggantian cairan tubuh dan darah harus dilakukan secara bersamaan.
Beberapa penanganan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Memijat perut bagian rahim untuk merangsang kontraksi (dilakukan oleh ahli atas izin dokter)
- Membersihkan sisa-sisa plasenta dari rahim
- Konsumsi obat anjuran dokter untuk membantu rahim berkontraksi lebih
- Menyusui bayi dapat merangsang puting sehingga tubuh mama menghasilkan zat oksitosin dan kontraksi pada rahim
- Gunakan balon tampon, uterine packing, atau uterine artery embolization untuk menekan pembuluh darah agar perdarahan berhenti
- Tindakan operasi seperti laparotomi atau pengangkatan rahim apabila keadaan sudah sangat parah
Cara Mencegah PPH
Untuk mencegah pengalaman PPH, Mama bisa mempersiapkan diri dengan mengetahui risiko PPH sejak dini. Selain itu, hal-hal ini dapat membantu menghindari PPH:
- Mama disarankan untuk memberi jarak 2-3 tahun sebelum hamil kembali dari anak sebelumnya
- Lakukan pengecekan kondisi kesehatan tubuh secara berkala sebelum dan selama kehamilan
- Perhatikan kebutuhan nutrisi baik mulai dari sebelum dan selama kehamilan hingga melahirkan. Perbanyak konsumsi makanan dan minuman kaya protein, zat besi, dan kalsium untuk membangun stamina agar kuat menghadapi berbagai komplikasi yang mungkin terjadi
- Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, usahakan untuk menjaga tingkat hemoglobin stabil dan hindari kondisi anemia. Perbanyak asupan kaya zat besi dan protein serta suplemen nutrisi yang dianjurkan oleh dokter
- Pastikan Mama memilih rumah sakit dengan fasilitas lengkap yang siap untuk menghadapi situasi komplikasi apapun selama 24/7 dan ahli yang mampu menangani situasi darurat
Semakin cepat penyebab perdarahan setelah persalinan diketahui maka semakin cepat pula penanganannya. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila ada kejanggalan yang Mama rasakan setelah persalinan ya, Ma.
Baca juga:
- Waspada Postpartum Psikosis, Mama Harus Tahu
- 6 Keluhan Pasca Melahirkan dan Cara Mudah Mengatasinya
- Kenali Berbagai Macam Pereda Rasa Sakit saat Persalinan