6 Proses Emosi yang Normal Terjadi setelah Keguguran
Kenali tahapan emosi yang dialami Mama pasca keguguran
2 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehilangan buah hati dengan alasan apapun adalah hal menyedihkan yang sudah pasti mengguncang kehidupan setiap orangtua, bahkan ketika si Kecil pergi sebelum sempat melihat dunia. Sangat banyak kasus keguguran yang memberi dampak emosional mendalam pada rumah tangga, khususnya pada Mama.
Butuh waktu yang berbeda-beda bagi setiap mama untuk memproses emosi dan menyembuhkan luka kehilangan. Namun, semua penyembuhan memiliki titik awal yang sama. Ya, mengenali dan menerima emosi yang dirasakan.
Untuk membantu tahap awal proses penyembuhan Mama, berikut Popmama.com paparkan enam proses emosi yang normal Mama rasakan pasca keguguran.
1. Penyangkalan
Pada awalnya, akan terasa mustahil untuk memahami apa yang terjadi. Mama akan merasa terkejut atau tidak percaya. Hingga akhirnya menyangkal atas apa yang telah terjadi.
Mama mungkin merasa tidak percaya dengan semua kejadian yang sudah terjadi.
2. Bersalah
Setelah itu, Mama akan berusaha memproses apa yang terjadi dan cenderung akan menyalahkan diri sendiri karena merasa bahwa seharusnya Mama bisa melakukan sesuatu yang lebih untuk mencegah keguguran terjadi.
Yang harus Mama pahami adalah keguguran bukan salah siapa pun. Mama adalah perempuan hebat yang bisa melalui semuanya. Tidak akan ada yang menyalahkan Mama atas peristiwa keguguran yang terjadi.
Editors' Pick
3. Marah
Berangkat dari rasa bersalah dan terlepas dari apapun penyebab terjadinya keguguran, Mama cenderung akan merasa marah. Baik pada diri sendiri, pasangan, dokter, atau bahkan Tuhan. Perasaan seolah hidup tak adil mulai memenuhi batin.
Kemarahan adalah emosi normal yang dirasakan saat sesuatu terjadi tidak sesuai harapan.
4. Depresi
Tidak sedikit mama yang mengalami keguguran juga mengalami berbagai gejala depresi seperti kehilangan minat atau kesenangan dalam kegiatan sehari-hari, perubahan kebiasaan makan atau tidur, hingga kesulitan berkonsetrasi dan mengambil keputusan.
Di sinilah peran pasangan sangat dibutuhkan. Sebagai pasangan, Papa perlu menyadari setiap perubahan yang terjadi pada Mama. Pastikan Papa turut serta menjaga kesehatan mama dan memeehatikan kebutuhan mama setiap hari.
5. Iri
Pandangan mama terhadap ibu hamil lainnya akan berubah menjadi rasa cemburu atau iri. Mama mungkin merasa seolah-olah kemana pun Mama pergi, bayi dan ibu hamil pasti selalu muncul.
Tidak jarang Mama merasa bahwa ini adalah cara dunia meledek Mama dengan terus mengingatkan akan insiden buruk kehilangan buah hati dalam kandungan.
6. Rindu yang mendalam disertai rasa cemas
Setelah beberapa waktu, Mama akan mengalami perasaan rindu yang mendalam dan penuh rasa cemas untuk bisa bersama dengan bayi mama.
Pada tahap ini, Mama akan sering berhalusinasi dan membayangkan apa yang akan Mama lakukan dengan bayi mama saat ini apabila ia masih ada.
Perlu diingat bahwa semua emosi di atas normal dirasakan oleh Mama yang mengalami keguguran dan orang-orang terdekat yang terikat secara emosional dengan Mama dan janin. Ambil waktu yang diperlukan untuk berduka, tidak perlu terburu-buru untuk bangkit. Apabila beban yang Mama rasakan terasa sangat menyakitkan, bicaralah dengan orang terdekat atau psikolog ahli. Jangan khawatir, Mama tidak sendirian.
Tetap semangat ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Fakta “Rainbow Baby,” Kehamilan yang Terjadi setelah Keguguran
- Memaknai Liburan setelah Keguguran, Mama Harus Kembali Semangat!
- Fakta Penting seputar Keguguran, Semua Bukan Salah Mama