Waspada Postpartum Psikosis, Mama Harus Tahu
Demi keselamatan mama dan bayi, ketahui gejala dan penanganan yang tepat sedini mungkin!
21 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut riset Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015, sebanyak 19,8% ibu di negara berkembang mengalami gangguan mental depresi setelah melahirkan. Tidak sedikit ibu yang akhirnya mengakhiri hidupnya atau bertahan tanpa pengobatan yang berimbas pada tumbuh kembang anaknya.
Mama mungkin sudah sering mendengar istilah baby blues dan depresi pasca melahirkan (postpartum depression) sebelumnya. Namun tahukah Mama tentang postpartum psikosis?
Simak informasi lengkapnya dalam paparan Popmama.com berikut ini!
Apa Itu Postpartum Psikosis?
Postpartum psikosis adalah salah satu gangguan mental serius yang biasanya terjadi beberapa minggu setelah melahirkan, namun gejala awalnya dapat terjadi segera setelah proses persalinan.
Pada dasarnya, psikosis berarti kehilangan kemampuan untuk membedakan antara apa yang nyata dan tidak nyata. Meski tergolong jarang terjadi, gangguan ini bisa jadi sangat menakutkan, terutama untuk Mama yang belum pernah mengalaminya.
Editors' Pick
Penyebab Postpartum Psikosis
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab Mama bisa mengalami postpartum psikosis, di antaranya adalah:
- Perubahan hormonal yang cepat pasca melahirkan
- Stres fisik yang ekstrim pasca melahirkan, terutama jika Mama memiliki kondisi medis lainnya
- Predisposisi genetik – perempuan dengan riwayat keluarga yang pernah mengalami postpartum psikosis atau gangguan bipolar memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami postpartum psikosis pasca melahirkan
- Kurang tidur dalam skala ekstrem pada periode awal setelah kelahiran bayi
Gejala Postpartum Psikosis
Mama bisa jadi terkena postpartum psikosis apabila mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Merasa bingung dan linglung untuk mengidentifikasi hari, waktu, dan sulit mengenali orang lain
- Sulit berkonsentrasi dan kepala dipenuhi terlalu banyak pikiran
- Kecemasan ekstrem hingga sulit untuk berdiam diri
- Suasana hati yang cepat berubah antara terlalu santai, mudah risih, atau depresi
- Insomnia – merasa tidak butuh banyak istirahat dan bisa berhari-hari tidak tidur
- Mengalami delusi – pikiran-pikiran tidak nyata yang seringkali bersifat paranoid
- Berhalusinasi atau seolah mendengar, melihat, atau mencium aroma hal-hal yang sebenarnya tidak ada
- Perasaan tidak dapat mengendalikan diri sendiri seperti biasanya, seolah ada orang lain yang mengendalikan tindakan dan pemikiran
- Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan bayi
Penanganan Postpartum Psikosis
Perlu diketahui bahwa postpartum psikosis adalah sebuah gangguan psikologis darurat yang perlu segera ditangani untuk keselamatan mama dan bayi. Pengalaman ini bisa jadi sangat traumatis. Pengidapnya akan merasa berduka, takut, hingga bingung sepanjang prosesnya. Apabila Mama merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk mendapat perawatan khusus.
Berdasarkan kondisi dan situasi, pengidap postpartum psikosis dapat dirawat di salah satu antara dua unit. Unit pertama adalah unit kejiwaan mama dan bayi, di mana si Kecil akan tetap bersama Mama. Sementara unit kedua adalah unit kejiwaan orang dewasa umum, di mana bayi akan dirawat sementara oleh pasangan, keluarga atau kerabat sampai Mama sudah cukup sehat untuk pulang.
Selain perawatan dengan konsumsi obat, metode terapi elektrokonvulsif (ECT) dengan efektivitas yang lebih cepat dan maksimal menuju pemulihan umum digunakan.
Apa yang Bisa Dilakukan oleh Orang Terdekat?
Selain memastikan konsumsi obat sesuai resep dokter, akan cukup sulit bagi orang terdekat untuk membantu pengidap postpartum psikosis, karena kecenderungannya untuk menolak bantuan dan berpikir bahwa orang-orang sebenarnya berniat untuk menyakitinya.
Sebab itu, penting bagi orang terdekat untuk berkonsultasi juga dengan psikolog atau psikiater mama mengenai bagaimana cara terbaik untuk membantu Mama agar segera pulih tanpa membuat Mama merasa semakin tidak nyaman dan ketakutan.
Itulah informasi mengenai psikosis postpartum setelah melahirkan. Perlu ditekankan bahwa postpartum psikosis adalah kondisi sakit mental yang serius dan berbahaya.
Jadi apabila setelah melahirkan Mama mulai merasakan gejala-gejala yang telah dipaparkan di atas, jangan ragu untuk segera mengomunikasikan dengan orang terdekat dan mencari bantuan profesional.
Baca juga:
- Euforia Postpartum, Perasaan Bahagia Ekstrem yang Harus Diwaspadai
- Ini Lho Perbedaan Depresi Postpartum dan Baby Blues
- Apakah Mama akan Mengalami Depresi Postpartum pada Kehamilan Kedua?