Kondisi Mama Drop saat Baru Melahirkan, Kenali Postpartum Collapse
Kenali postpartum collapse atau menurunnya kondisi Ibu secara tiba-tiba pasca melahirkan!
29 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan sering kali disebut sebagai suatu periode kritis yang dialami oleh seorang perempuan.
Dikenal sebagai kritis karena pada momen ini perempuan berisiko tinggi untuk mengalami berbagai permasalahan, hambatan, bahkan bertarung nyawa yang dapat berujung pada risiko kematian akibat proses persalianan ini.
Pada perjalanannya, proses persalinan akan dilaksanakan sedemikian rupa agar berhasil melahirkan bayi dengan selamat dan Ibu yang sehat, serta harapannya Ibu juga dapat pulih dengan cepat.
Berbagai metode persalinan yang ada juga disesuaikan dengan kondisi serta indikasi yang dialami Ibu selama kehamilan, didasarkan atas riwayat penyakit serta pengalaman bersalin yang pernah dijalani sebelumnya.
Hal ini dilakukan, semata-mata agar proses persalinan dapat berjalan lancar serta menghindari risiko seminimal mungkin. Walaupun berbagai upaya pemeriksaan dan preventif telah dilakukan bahkan sejak kehamilan, seperti cek kehamilan rutin, pemeriksaan penunjang laboratorium, dan lain sebagainya.
Namun, ternyata ada suatu situasi penurunan kondisi Ibu yang dapat terjadi secara mendadak dan dapat dialami oleh sebagian kecil Ibu pasca persalinan, atau yang secara medis disebut sebagai Postpartum Collapse.
Apa itu postpartum collapse dan apa saja penyebabnya?
Simak informasinya telah dirangkumkan oleh Popmama.com berikut ini!
1. Definisi Postpartum Collapse
Dilansir dari National Library of Medicine, Postpartum Collapse atau penurunan kondisi ibu secara tiba-tiba pasca persalinan adalah suatu kondisi yang dapat terjadi pada Ibu pasca melahirkan sebagai akibat dari beragam faktor, dimana kondisi ini merupakan kasus obstetri langka yang sangat jarang terjadi dan sangat berisiko tinggi pada kematian Ibu.
Disebutkan pula dalam Journal of Medical Case Reports pada penelitian yang berjudul Postpartum Maternal Collapse—A Frst-Time Presentation of Severe Mitral Stenosis: A Case Report, belum ada penjelasan yang pasti mengenai bagaimana etiologi atau penyebab pasti seseorang dapat mengalami kondisi ini.
Namun, penurunan kondisi Ibu secara mendadak ini seringkali dijumpai sebagai akibat dari penyakit tromboemboli, penyakit jantung, sepsis sebagai respon dari kekebalan tubuh terhadap infeksi, maupun kondisi medis lainnya.
Pada situasi terjadinya penurunaan kondisi Ibu pasca bersalin yang terjadi secara tiba-tiba ini, keselamatan Ibu hanya bergantung pada tindakan resusitasi cepat atau penggantian cairan oleh tenaga medis, mengembalikan tanda-tanda vital Ibu dalam kondisi normal, diagnosis yang cepat dan tepat, serta pemberian terapi yang sesuai dengan target penyakit.
Editors' Pick
2. Emboli air ketuban sebabkan postpartum collapse
Salah satu sebab terjadinya postpartum collapse yang pertama adalah terjadinya emboli air ketuban. Apa itu?
Emboli air ketuban ialah suatu kondisi ketika air ketuban Ibu masuk dan bercampur ke dalam aliran darah sehingga ikut mengalir pada peredaran darah tubuh Ibu, biasanya terjadi selama atau 30 menit pasca melahirkan.
Kondisi ini adalah salah satu komplikasi persalinan yang amat jarang terjadi, dan sulit untuk dicegah maupun dideteksi, sehingga apabila seorang Ibu mendapati kondisi ini, ia akan langsung mengalami penurunan kondisi secara tiba-tiba yang biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Sesak napas atau napas berat
- Mual dan muntah
- Keringat dingin
- Kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis)
- Dada berdebar
- Kejang
- Penurunan kesadaran atau pingsan
- Perdarahan
Pasien yang mengalami kasus emboli air ketuban harus segera ditangai oleh dokter, untuk distabilkan tanda-tanda vitalnya, beberapa penanganan yang akan diberikan antara lain seperti terapi oksigen, transfusi darah, serta pemberian obat-obatan yang disesuaikan dengan kondisi Ibu.
Kasus emboli air ketuban ini merupakan salah satu kondisi yang amat berbahaya jika dialami oleh Ibu pasca melahirkan, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, gagal nafas, syok, bahkan henti jantung.
Walaupun belum diketahui sebab pasti dari kasus emboli air ketuban tersebut. Beberapa faktor diduga kuat dapat meningkatkan risiko terjadinya permasalahan ini antara lain :
- Usia ibu hamil di atas 35 tahun
- Gangguan plasenta, misalnya plasenta robek dan plasenta previa
- Preeklampsia
- Masalah pada air ketuban, misalnya jumlah air ketuban berlebih (polihidramnion)
- Metode persalinan dengan operasi caesar atau bantuan forceps
- Persalinan dengan metode induksi untuk memicu proses kelahiran
- Kehamilan kembar
- Cedera pada perut atau rahim
- Reaksi alergi terhadap air ketuban