Mama yang sebelumya telah menjalani proses bersalin operatif dengan SC atau Sectio Caesarea, mungkin sempat berangan-angan ingin apakah bisa jika pada persalinan berikutnya bersalin secara normal? Apakah mungkin atau tidak?
Menjawab rasa penasaran Mama, berikut Popmama.comrangkumkan informasi mengenai bisakah melahirkan normal setelah caesar?
1. Mengenal Vaginal Birth After Cesarean Delivery
freepik/drobotdean
Dilansir dari my.clevelandclinic.org, VBAC atau Vaginal Birth After Cesarean adalah suatu tindakan melahirkan secara normal melalui vagina setelah sebelumnya operasi caesar.
Operasi caesar yang dimaksud di sini meliputi tindakan pembuatan sayatan bedah melalui perut, kemudian melalui rahim Mama, hingga bayi dapat dilahirkan melalui jalan sayatan tersebut.
Editors' Pick
2. Apakah melahirkan secara normal setelah sebelumnya caesar aman?
Pexels/danielrech
Salah saru kekhawatiran terbesar dari banyak orang mengenai VBAC ini adalah, karena sayatan bedah menghasilkan bekas luka di area rahim.
Ada kekhawatiran bahwa tekanan persalinan dapat menyebabkan rahim dengan bekas luka sayatan tersebut, kemudian akan terbuka di sepanjang bekas luka SC sebelumnya.
Namun, dijelaskan American Pregnancy Association, pada penelitian mereka menunjukkan bahwa 60% hingga 80% wanita yang menjalani operasi caesar berhasil melahirkan melalui vagina pada kehamilan berikutnya, namun tentu dengan kondisi dan kriteria tertentu yang telah dipertimbangkan.
3. Siapa saja yang boleh memilih VBAC?
Freepik/Tirachardz
Berikut beberapa kondisi yang diperbolehkan ketika seseorang ingin mencoba VBAC, antara lain:
Tidak pernah menjalani dua kali persalinan sesar sebelumnya dengan sayatan melintang yang rendah.
Tidak memiliki bekas luka atau kelainan rahim lainnya.
Tidak pernah mengalami ruptur uteri sebelumnya.
Ibu yang memiliki bekas sayatan horizontal di dalam rahim.
Sedang hamil bayi kembar dan pernah operasi caesar sebelumnya, tapi bukan dengan sayatan vertikal.
Tulang panggul berukuran cukup besar yang memungkinkan bayi keluar dengan mudah.
Belum pernah melakukan operasi mayor pada rahim, seperti miomektomi untuk mengangkat fibroid rahim.
Tidak memiliki kondisi medis yang membuat persalinan melalui vagina menjadi berisiko, misalnya plasenta previa, fibroid, maupun lainnya.
4. Orang yang tidak diperbolehkan melakukan VBAC
Freepik/freepik
Selanjutnya, berikut merupakan beberapa kriteria VBAC yang tidak disarankan untuk dilakukan, ketika Ibu memiliki beberapa kriteria di bawah ini:
Janin Makrosomia (besar)
Kehamilan Posterm (Lebih dari 40 minggu)
Persalinan Macet
Kehamilan Triplets (Kembar tiga) atau lebih
Berusia lebih dari 35 tahun
Obesitas
Preeklamsia
Kenaikan BB berlebih selama hamil
Janin kembar
5. Apa saja manfaat VBAC?
Pexels/andreapiacquadio
Dilansir dari marchofdimes.org, tindakan VBAC juga memiliki beberapa manfaat yang spesifik bagi Mama, diantaranya:
Tidak perlu melakukan operasi.
Waktu pemulihan menjadi lebih singkat daripada setelah menjalani operasi caesar.
Kehilangan darah lebih sedikit.
Risiko lebih rendah mengalami infeksi dan komplikasi lain, seperti masalah dengan plasenta, plasenta previa dan plasenta akreta.
Jika Mama berencana untuk memiliki banyak anak, risiko komplikasi akibat operasi berulang juga menjadi lebih kecil, termasuk meminimalisir timbulnya jaringan parut atau cedera pada usus atau kandung kemih.
Setidaknya, jarak waktu paling ideal yang dianjurkan dokter jika seseorang ingin melahirkan normal setelah sesar atau VBAC adalah minimal 2 tahun dari persalinan awal yang dilakukan dengan SC.
Namun, untuk benar-benar mengetahui kebolehan tindakan VBAC, serta apakah seseorang benar-benar memenuhi kriteria untuk dapat dilakukannya VBAC, haruslah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Itu tadi, informasi mengenai bisakah seseorang melahirkan normal setelah sesar? yang telah dirangkumkan Popmama.com!