Cara Memilih Penolong persalinan yang Tepat untuk melahirkan
Semakin mendekati taksiran persalinan, sudah menentukan mau bersalin dimana? Simak berikut ini!
31 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak memasuki trimester dua kehamilan, mungkin Mama sudah mulai merencenakan akan bersalin dimana dengan metode apa dan lain sebagainya.
Walaupun segala sesuatunya dapat terjadi dan berubah sesuai dengan kondisi saat hari persalinan nanti. Namun, tidak ada salahnya juga jika Mama merencanakan segala sesuatunya mulai dari sekarang.
Berikut telah Popmama.com rangkumkan untuk Mama beberapa hal terkait cara memilih penolong persalinan yang tepat untuk melahirkan.
1. Apa itu penolong persalinan?
Berdasarkan Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual, bahwa tenaga penolong persalinan Tenega kesehatan yang menolong persalinan meliputi dokter spesialis ginekologi dan obstetri, dokter umum, bidan dan perawat yang dilatih kebidanan.
Umumnya, dalam hal mempersiapkan rencana bersalin, Ibu akan menentukan 2 pilihan utama untuk bersalin yaitu dengan dokter atau dengan bidan.
Biasanya pemilihan penolong bersalin ini juga akan sekaligus mengacu pada dengan metode apa harapannya Mama ingin bersalin.
Contohnya jika Mama memilih ingin bersalin di bidan, tentu besar harapan Mama ingin bersalin dengan metode persalinan pervaginam atau bersalin normal.
Editors' Pick
2. Tentukan keinginan Mama mengenai sosok penolong dan tempat bersalin yang diimpikan
Keputusan bersalin tentu bukanlah keputusan yang mudah, karena segala sesuatunya harus dipikirkan dengan matang, sedangkan berbagai kemungkinan perubahan pun bisa terjadi saat hari bersalin nanti.
Tetapi setidaknya dengan memproyeksikan keinginan bersalin mulai dari sekarang, Mama akan bisa lebih leluasa untuk memersiapkan diri dan juga yang tak kalah penting adalah anggaran bersalin.
Contoh, jika Mama berencana ingin bersalin di rumah sakit A, dengan harapan bisa bersalin normal, dan menganggap apabila di hari H nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka proses perubahan keputusan bersalin akan lebih mudah, karena Mama bisa langsung bersalin SC di rumah sakit yang sama.
Keputusan tersebut, tentu kemudian akan berlanjut pada pilihan, sebaiknya Mama bersalin di rumah sakit apa? Dan kira-kira berapa biaya diperlukan?
Hal yang sama ketika Mama memutuskan untuk bersalin di Praktek Mandiri Bidan, dengan harapan ingin proses persalinan menjadi lebih tenang selayaknya di rumah, berbeda dari nuansa rumah sakit, tentu hal ini kemudian akan menggiring Mama untuk membuat keputusan di PMB mana Mama akan bersalin, ditolong oleh bidan siapa? dan hal-hal lainnnya, termasuk usaha-usaha yang Mama lakukan untuk bisa bersalin secara normal di bidan.
Mama, harus mulai menyadari bahwa penentuan keputusan ini juga akan berkaitan dengan seberapa besar budget bersalin yang harus dikeluarkan, menggunakan layanan asuransi seperti apa, atau suasana bersalin seperti apa yang nanti akan Mama dapatkan, seperti ditemani oleh siapa saja dan lain-lain.
3. Pahami kondisi yang tidak terduga
Mama boleh berencana, tetapi tetap harus terbuka dengan segala kemungkinan yang ada. Banyak orang yang tentu menginginkan untuk bersalin dengan metode normal saja.
Segala cara mungkin dilakukan agar impian melahirkan dengan cara normal itu bisa diraih dengan lebih mudah. Namun, selalu akhirnya kita hanya bisa berusaha ya, Ma? Hasilnya nanti tetaplah ada di tangan Tuhan.
Melalui memahami kondisi ini, setidaknya apapun keputusan bersalin yang Mama pilih, nantinya tidak akan membuat Mama kecewa, karena sudah ikhlas dan paham sejak awal bahwa segala keputusan berada di tangan Tuhan.
Setidaknya Mama sudah berusaha optimal dan berupaya untuk mewujudkan impian bersalin tersebut.
Selain itu, melalui memahami kondisi ini, Mama dan keluarga juga bisa mempersiapkan segala sesuatunya, seperti dana darurat, kendaraan, siapa saja yang mendampingi saat persalinan dengan lebih matang.
4. Pilihlah penolong persalinan dan tempat bersalin yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
Hal yang terpenting dari semuanya adalah memilih penolong persalinan dan tempat bersalin yang memang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Mama sekeluarga.
Bersalin tidak harus di tempat yang mahal dengan pelayanan yang VIP, untuk bisa mendapatkan proses persalinan yang mengesankan, menyenangkan, dan bayi yang sehat.
Sejatinya, semua penolong persalinan seperti yang tertuang dalam Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tadi, sudah diembankan amanah untuk bisa bekerja setulus hati, memenuhi tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sesuai perannya sebagai tenaga medis.
Selanjutnya, Mama hanya perlu membuat keputusan yang disesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan Mama dan keluarga.
Itulah Ma, tadi informasi mengenai cara memilih penolong persalinan yang tepat untuk melahirkan yang telah dirangkumkan oleh Popmama.com. Semoga dapat membantu Mama ya!
Baca Juga:
- Apakah Ibu Hamil dengan Panggul Sempit Bisa Melahirkan Normal?
- Normalkah Ibu Hamil Mengalami Morning Sickness di Malam Hari?
- 10 Hal yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil agar Bisa Melahirkan Normal