Dampak Jika Ibu yang Baru Melahirkan Mengalami Penyiksaan
Bayangkan seorang Ibu yang baru saja melahirkan, harus mendapat siksaan, bagaimana dampaknya?
25 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, kabar mengejutkan datang dari pasangan artis Alshad Ahmad dan Tiara Andini. Bagaimana tidak?
Keduanya yang selalu tampak harmonis tiba-tiba diguncang dengan kabar tidak sedap, bahwa ternyata sang kekasih Alshad Ahmad, sudah pernah menikah dan telah memiliki seorang anak dari mantan kekasihnya yang bernama Nissa Asyfa.
Hal ini diketahui publik setelah Nissa Asyifa membuat pernyataan yang menghebohkan publik melalui akun sosial medianya.
Setelah lama tidak muncul, Nissa tiba-tiba mengunggah sebuah foto kelahiran bayi, dan secara berurutan membagikan kisahnya melalui instagram stories, mengatakan bahwa selama ini ia telah menerima berbagai kekerasan secara mental, batin, hingga fisik dari sosok 'seseorang' dan keluarganya yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Awalnya, publik tidak berani menduga lebih jauh bahwa sosok tersebut ternyata adalah kekasih dari penyanyi Tiara Andini, Alshad Ahmad.
Namun, baru-baru ini beredar pula data perceraian Alshad Ahmad dengan Nissa Asyfa yang kemudian membuat banyak orang yakin, bahwa sosok 'seseorang' dan keluarga yang digadang-gadang menyiksa Nissa Asyfa pada saat masa kehamilan dan persalinannya tersebut adalah benar artis Alshad Ahmad.
Lalu, bagaimanakah sebenarnya dampak yang akan ditimbulkan apabila Ibu yang baru saja melahirkan mengalami penyiksaan? Simak informasi yang telah dirangkumkan oleh Popmama.com berikut ini!
1. Pemulihan fisik menjadi lebih lama
Dilansir dari familydoctor.org, Ibu postpartum atau pasca melahirkan akan mengalami pemulihan fisik yang cukup lama dengan berbagai perubahan kondisi tubuh yang juga mungkin dialaminya.
Beberapa Ibu biasanya akan merasakan beberapa hal seperti konstipasi, nyeri pada area perut, vagina hingga anus, retensi cairan atau kondisi dimana otot-otot pada sistem perkemihan Ibu masih beradaptasi setelah melalui tekanan akibat persalinan sehingga belum bisa berfungsi maksimal untuk memberikan sinyal menahan atau mengeluarkan urin.
Kondisi-kondisi semacam ini adalah bentuk upaya pemulihan kondisi fisik Ibu pasca persalinan.
Tentu hal ini bukanlah hal yang mudah atau dapat disepelekan. Bayangkan ketika Ibu sedang dalam fase ini, kemudian ia mendapatkan penyiksaan secara fisik dari pasangan atau orang-orang di sekitarnya, khususnya pada area-area sensitif tadi, tentu hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan pemulihan fisik Ibu, yang dapat berujung pada kondisi serius dan mengancam nyawa.
Editors' Pick
2. Psikologi dan kesehatan mental Ibu terganggu
Mungkin Mama sudah sedikit familiar dengan ungkapan baby blues, sebuah kondisi gangguan kesehatan mental yang banyak dijumpai pada Ibu pasca bersalin.
Dilansir dari mayoclinic.org, baby blues sendiri sebenarnya merupakan suatu kondisi perubahan suasana hati yang mendadak dan tidak terduga yang dialami oleh Ibu pasca melahirkan.
Kondisi ini biasanya ditemukan pada beberapa Ibu 2 sampai 3 hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga 2 minggu lamanya.
Sejatinya baby blues memang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon drastis yang dialami Ibu sebelum dan setelah melahirkan, sehingga perubahan hormon ini sedikit banyak juga berpengaruh pada kondisi psikologis Ibu.
Para Ibu juga biasanya mengalami kondisi ini akibat masih merasa kaget akan peran baru yang harus diembannya.
Selain itu, salah satu faktor yang tidak kalah penting ialah adanya lingkungan yang supportif dalam mendukung Ibu untuk menjalani peran barunya.
Contohnya, suami yang bersedia berpartisipasi aktif dalam bergantian mengurus anak atau mengurus rumah, kemudian lingkungan keluarga yang memberikan dukungan kasih sayang dan kehangatan bagi Ibu dan bayi, hal ini akan sangat bermanfaat bagi Ibu agar terhindar dari baby blues.
Sebaliknya, jika Ibu ternyata merupakan korban dari tindak kekerasan justru bertepatan ketika ia baru saja melahirkan, maka bisa dibayangkan seperti apa rasa sakitnya.
Setelah berjuang fisik selama sembilan bulan lebih lamanya, belum lagi perjuangan beradaptasi dengan newborns yang tentu tidak mudah, harus disambut dengan berbagai kekerasan fisik yang diterimanya.
Sudah pasti, Ibu yang dalam kondisi ini akan berisiko sangat besar untuk mengalami gangguan kesehatan mental, seperti baby blues yang beregenarasi menjadi kondisi yang lebih serius lagi, seperti depresi postpartum atau psikosis.