Tahukah, Ma? Selain bayi yang perlu untuk kontrol dengan mendatangi tenaga medis seperti dokter atau bidan selama masa kehamilan. Mama juga perlu untuk mengunjungi tenaga kesehatan, khususnya setelah Mama bersalin atau selama masa nifas.
Dijelaskan oleh pakar kebidanan, Azizah dan kawan-kawan melalui bukunya, Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, masa nifas adalah periode setelah ibu bersalin, yang dihitung sejak lahirnya bayi hingga 6 minggu atau sekitar 42 hari yang ditandai dengan berhentinya perdarahan. Masa Nifas juga disebut sebagai masa kritis bagi ibu setelah melahirkan, sekitar 50% dari kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum atau pasca bersalin akibat perdarahan serta penyakit komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan.
Oleh karenanya, perlu bagi Mama untuk mengetahui berbagai informasi lebih lanjut seputar Kunjungan Masa Nifas untuk Deteksi Kondisi Pasca Bersalin Mama yang telah Popmama.com rangkumkan, yuk disimak!
Program Kunjungan pada Masa Nifas
Freepik/Partystock
Dijelaskan oleh pakar kebidanan, Sumarni dalam bukunya, Asuhan Kebidanan Ibu Postpartum, kunjungan nifas adalah program yang diusung oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang mana merupakan bagian dari program asuhan postpartum, yaitu sebuah usaha dengan upaya kolaboratif antara orangtua, keluarga, dan tenaga ahli profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan yang komprehensif bagi Ibu pasca bersalin.
Dilansir dari promkes.kemkes.go.id, Ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan masa nifas atau pemeriksaan selama masa nifas minimal 4 kali dalam 42 hari tersebut dengan mendatangi bidan atau dokter.
Kunjungan Nifas Pertama (KF 1) : pada 6 jam-2 hari pasca persalinan.
Kunjungan Nifas Kedua (KF 2) : pada 3 hari sampai dengan tujuh hari pasca persalinan.
Kunjungan Nifas Ketiga (KF 3) : pada 8 hari sampai dengan 28 hari pasca persalinan.
Kunjungan Nifas Keempat (KF 4) : pada 29 hari sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Editors' Pick
Tujuan Dilakukannya Kunjungan Nifas
freepik/lifestylememory
Dilansir dari promkes.kemkes.go.id, tujuan dari kunjungan nifas itu sendiri adalah sebagai wadah untuk melakukan deteksi dini kondisi Ibu pasca bersalin, meningkatkan kesehatan Ibu dan bayi secara fisik maupun mental, mengobati atau merujuk apabila ditemukan atau terjadi komplikasi pada Ibu maupun bayi. Selanjutnya, pemberian wawasan mengenai perawatan kesehatan diri Ibu selama masa nifas, serta pelayanan program Keluarga Berencana (KB).
Hal-hal yang akan Dilakukan saat Kunjungan Nifas
freepik/partystock
Dilansir dari pakar kebidanan, Azizah dan kawan-kawan, dalam bukunya, Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, terdapat beberapa hal yang akan dikaji oleh tenaga kesehatan dan yang akan Mama dapatkan selama pelayanan pada kunjungan nifas, diantaranya :
Pada Kunjungan Nifas Pertama (KF 1)
Tenaga kesehatan akan mengkaji adanya sebab perdarahan masa nifas dan melakukan pencegahan bila pendarahan berlanjut.
Tenaga kesehatan akan mengkaji fungsi pencernaan Mama, apakah Mama mengalami kendala dalam hal BAK maupun BAB dan lainnya Mama atau keluarga akan diberikan konseling mengenai cara mencegah pendarahan masa nifas.
Mama akan didukung untuk meneruskan pemberian ASI apabila tidak ada kendala.
Tenaga kesehatan akan memastikan dan mengajarkan cara agar bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya hipotermi atau kehilangan panas bayi.
Pada Kunjungan Nifas Kedua (KF 2)
Tenaga kesehatan akan memastikan proses involusi uteri Mama atau kembalinya rahim Mama ke kondisi semula berjalan normal, rahim berkontraksi dengan baik, dan memastikan tidak ada perdarahan maupun tanda infeksi.
Mama akan dinilai apakah ada tanda demam, infeksi atau kondisi abnormal lainnya
Mama akan dibantu agar bisa dengan baik dan agar tidak menemui kesulitan saat menyusui.
Mama akan diberikan konseling khususnya mengenai cara perawatan tali pusat pada bayi, dan cara agar bayi tetap hangat sehari-hari.
Mama akan diajarkan cara perawatan payudara dalam kaitannya memperlancar pemberian ASI.
Mama juga akan diberikan pelayanan kaitannya dengan kondisi mental psikis akan peran barunya sebagai Ibu.
Pada Kunjungan Nifas Ketiga (KF 3)
Tenaga kesehatan akan kembali mengkaji kondisi kesehatan Mama khususnya ada tidaknya demam dan keluhan lainnya, serta mengkaji proses alami kembalinya rahim Mama menjadi semula.
Memastikan Mama mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat dan melihat status pemulihan kondisi fisik Mama.
Pada Kunjungan Nifas Keempat (KF 4)
Tenaga kesehatan akan menanyakan dan menampung keluhan dan penyulit yang Mama alami selama masa nifas.
Mama akan mendapatkan layanan konseling dan informasi untuk menggunakan KB.
Pedoman bagi Mama untuk Mendapatkan Informasi Seputar Perawatan Masa Nifas
yankes.kemkes.go.id
Melihat pentingnya berbagai perawatan dan informasi seputar masa nifas. Menjadi sebuah kewajiban Mama untuk selalu belajar dan memperbanyak infromasi kaitannya dengan berbagai hal yang harus dilakukan, agar Mama bisa melalui masa nifas dengan mudah tanpa hambatan.
Bagi Mama yang belum mengetahui, sebenarnya segala informasi yang berkaitan dengan kebutuhan Mama selama masa nifas, kebutuhan bayi, bahkan sampai bentuk dukungan seperti apa yang Papa bisa berikan kepada Mama selama melewati fase kehamilan, persalinan, dan nifas ada dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang sudah pasti Mama miliki ketika pertama kali check-up kehamilan di trimester pertama.
Buku KIA merupakan buku resmi yang diedarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang di dalamnya mencakup berbagai informasi kebutuhan Mama termasuk kebutuhan selama masa nifas seperti pemenuhan kebutuhan nutrisi, perawatan masa nifas, informasi mengenai tanda bahaya pada masa nifas dan tatalaksananya jika Mama mengalaminya di rumah, pantangan-pantangan masa nifas, dan lain sebagainya.
Itulah Ma, beberapa hal seputar Kunjungan Masa Nifas untuk Deteksi Kondisi Pasca Bersalin Mama yang telah Popmama.com rangkumkan spesial untuk menambah wawasan Mama. Semoga Mama bisa melalui fase Nifas tanpa halangan ya!