Pernahkah Mama mendengar cerita dari rekan atau kerabat, pada momen pengalaman bersalin mereka, sejak awal dikatakan pembukaan persalinan terus meningkat, dan kemajuan persalinan juga tergolong baik.
Namun, pada saat pembukaan menuju lengkap, tenaga medis justru mengurungkan proses bersalin secara normal dan menyarankan Ibu untuk bersalin dengan metode Sectio Caesarea karena beberapa alasan. Apakah Mama pernah mendengar cerita semacam ini?
Jika Iya, ada baiknya Mama menyimak lebih lengkap informasi yang telah dirangkumkan oleh Popmama.com mengenai sebab kondisi seseorang tak segera melahirkan meski sudah masuk pembukaan akhir berikut ini!
Tahapan-Tahapan Persalinan
Freepik/Holllak
Sebelum melangkah pada pembahasan yang lebih jauh, sebaiknya Mama mengenali terlebih dahulu, beberapa tahapan persalinan berikut ini.
Dalam tahapan persalinan ada yang dikenal sebagai Kala I, Kala II, Kala III, hingga Kala IV persalinan. Kala I disebut fase pembuakaan. Kala II disebut fase pengeluaran janin. Kala III disebut fase pengeluaran placenta atau ari-ari.
Terakhir Kala IV merupakan fase sejak keluarnya placenta hingga 2 jam setelahnya. Kala I adalah suatu fase yang disebut fase pembukaan, akan terjadi pembukaan mulai dari 0 cm hingga pembukaan lengkap yakni 10 cm.
Pada kala I, akan kembali terbagi atas 2, yaitu kala I fase laten dan Kala I fase aktif. Dimana pada Kala I Fase Laten Mama akan mengalami pembukaan dari 0 hingga 3 cm. Sedangkan, di kala I Fase Aktif Mama akan mengalami pembukaan dari 4 cm hingga 10 cm atau pembukaan lengkap.
Editors' Pick
Kala I Fase Laten
freepik/gpointstudio
Hal yang harus dipahami adalah, pada kala I fase laten saja, untuk mencapai pembukaan hingga 3 cm ini membutuhkan waktu hingga 8 jam dan bisa lebih.
Bagi Mama yang baru merasakan pengalaman bersalin untuk pertama kali, waktu pembukaan ini bisa menjadi lebih lama dibandingkan Mama yang sudah pernah mengalami persalinan sebelumnya.
Bahkan dikatakan untuk pembukaan mencapai 3 cm ini saja bisa memakan waktu hingga 14 jam bagi Ibu yang sudah berpengalaman melahirkan normal sebelumnya, dan 20 jam bagi Ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Kala I Fase Aktif
Pexels/Andreapiacquadio
Selanjutnya, pada Kala I fase aktif, yaitu untuk mencapai pembukaan mulai dari 4 cm hingga pembukaan lengkap akan memakan waktu selama kurang lebih 6 jam, dimana pada fase ini juga akan terbagi atas 3 tahapan, yaitu :
Fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm.
Fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm.
Fase deselerasi, dimana dalam waktu 2 jam terjadi pembukaan 9 cm menjadi 10 cm
Kenali Persalinan Lama dan Persalinan Macet
Pexels/Vlada Karpovich
Kondisi Mama yang sudah mendekati pembukaan lengkap namun justru disarankan untuk beralih metode bersalin, bisa jadi karena Mama mengalami 2 kondisi berikut ini :
Persalinan Lama Dilansir dari bidankita, pesalinan lama adalah suatu kondisi, ketika Mama awalnya sudah memasuki tahapan persalinan Kala I fase aktif, namun di tengah perjalanan ternyata pertambahan pembukaan serviks Mama menurun yakni hanya kurang 1cm/jam nya selama paling sedikit 4 jam.
Persalinan Macet Sedangkan, persalinan macet adalah suatu kondisi ketika Mama awalnya sudah memasuki tahapan persalinan Kala I fase aktif, namun kemudian tidak ditemukan lagi adanya kemajuan pembukaan jalan lahir atau pembukaan serviks selama 2 jam atau bahkan lebih. Hal ini biasanya disebabkan karena kontraksi rahim yang tidak adekuat.
Kondisi semacam ini adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa baik bagi Ibu maupun janin ya, Ma! Komplikasi pada Ibu dapat meliputi terjadinya trauma obstetrik, sedangkan pada janin dapat menyebabkan asfiksia atau janin kekurangan oksigen. Oleh karenanya, evaluasi dan pemantauan secara berkala terus dilakukan selama proses bersalin Ibu.
Biasanya beberapa tindakan akan ditawarkan oleh dokter untuk dilakukan, seperti metode induksi melalui penyuntikan oksitosin agar kontraksi Mama menjadi lebih adekuat atau apabila kondisi tidak memungkinkan biasanya akan segera ditawarkan untuk dilakukan pengalihan metode bersalin dengan tindakan operasi.
Apa yang Dapat Dilakukan Jika Mengalami Persalinan Macet atau Persalinan Lama?
Pexels/Andreapiacquadio
Ma, ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini, namun berikut beberapa hal yang dapat Mama lakukan ketika menemui kejadian semacam ini, antara lain:
Tetap tenang dan atur pernapasan. Panik hanya akan meningkatkan hormon adrenaline Mama yang justru menekan pengeluaran hormon oksitosin yang dalam hal ini sangat berperan untuk menimbulkan kontraksi sehingga menjadi semakin adekuat. Oleh karenanya, usahakan untuk tetap tenang bisa melalui mengatur napas Mama.
Rehidrasi. Cukupi kebutuhan air Mama, apapun yang terjadi, momen bersalin nantinya akan mengeluarkan banyak energi Mama, supaya Mama tidak sampai kekurangan energi dan kelelahan, maka penuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup.
Beri tambahan ruang atau Creating Space dan cobalah untuk bergerak. Cobalah untuk melakukan beberapa posisi, gerakan, atau gaya yang sekiranya bisa membantu Mama mendukung kemajuan pembukaan. Mintalah bantuan pada Bidan untuk menuntun Mama melakukan gerakan-gerakan tersebut dan menemukan posisi ternyaman.
Manfaatkan gaya Gravitasi. Mama juga bisa memanfaatkan gaya gravitasi untuk melakukan beberapa posisi atau gerakan agar pembukaan semakin maju. Mintalah bantuan pada bidan untuk melakukan beberapa teknik atau gaya tersebut.
Itulah Ma beberapa informasi yang telah dirangkumkan oleh Popmama.com mengenai sebab kondisi seseorang tak segera melahirkan meski sudah masuk pembukaan akhir.