Perawatan Mencegah dan Mengatasi Payudara Bengkak pada Busui
Yuk, cegah bendungan payudara dengan langkah berikut ini!
8 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang menyusui, mungkin pernah mendengar atau mungkin mengalami sendiri permasalahan bengkak pada payudara. Rasanya sangat tidak nyaman dan nyeri ya, Ma?
Bahkan, bagi sebagian orang kondisi ini dapat menyebabkan demam hingga badan meriang. Bengkak pada payudara sendiri ialah kondisi ketika Air Susu Ibu (ASI) berada di beberapa titik ductus/saluran payudara dan membendung pada area tersebut.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya efek prolaktin pada payudara yang menyebabkan payudara menjadi bengkak akibat pembuluh darah yang membesar untuk memfasilitasi suplai payudara ke kelenjar-kelenjar Mamae, serta dapat diakibatkan pula karena payudara yang jarang disusui atau jarang dipompa untuk mengeluarkan isinya.
Jika sudah begini, selain nyeri yang dirasakan, kondisi payudara membendung juga dapat bermanifestasi menjadi penyakit yang lebih serius dikemudian hari. Apabila mengalami inflamasi atau infeksi karena bakteri.
Selanjutnya, payudara bengkak yang tidak diobati dapat menjadi radang atau inflamasi sehingga menyebabkan Mastitis.
Kemudian, apabila kondisi mastitis pada payudara juga tidak diobati, maka payudara yang meradang ini akan menjadi sarang tumbuhnya kuman dan bakteri, sehingga timbulah Abses Payudara atau payudara yang mengeluarkan Nanah.
Akan tetapi, Mama yang sedang menyusui atau justru sedang mengalami kondisi ini tidak perlu khawatir.
Berikut telah Popmama.com rangkumkan langkah perawatan untuk atasi dan cegah payudara bengkak pada busui!
Yuk, disimak!
1. Susui secara sering dan berganti-ganti payudara
Dilansir dari Khasanah dan kawan-kawan dalam bukunya, Buku Ajar Asuhan Nifas dan Menyusui, pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai dengan keinginannya (on demand). Bayi dapat menentukan sendiri kebutuhannya.
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam.
Menyusui secara sesering mungkin dan berganti-ganti payudara, akan sangat bermanfaat untuk mengosongkan payudara Mama secara sempurna dan merata, sehingga mencegah adanya bendungan ASI yag tersisa pada area-area tertentu di kelenjar payudara.
Menyusui yang dijadwalkan juga tidak dianjurkan dan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya, sehingga susuilah segera dan setiap bayi menginginkannya.
Editors' Pick
2. Lakukan Kompres hangat-dingin payudara
Dilansir dari beaumont.org, pembengkakan payudara biasanya juga terjadi di dua sampai lima hari setelah bayi lahir.
Payudara Mama biasanya akan terasa penuh, kencang, bersuhu hangat, dan terasa lembut selama kurang lebih dua hingga tiga hari. Pada waktu ini pula ASI yang sudah diproduksi akan segera masuk ke ductus atau kelenjar-kelenjar payudara sehingga suplai darah ke payudara Mama juga akan meningkat.
Proses tersebut, biasanya akan membuat payudara sangat penuh sehingga areola (area cokelat di sekitar puting Mama) bahkan dapat menjadi terlalu besar untuk dilekatkan ke mulut bayi.
Jika, Mama menemui hal semacam ini, cobalah untuk sedikit memerah atau memompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui untuk melunakkan areola sehingga mulut bayi akan lebih mudah untuk melekat ke puting.
Selain itu, Mama juga dapat melakukan kompres hangat-dingin pada area payudara. Kompres hangat payudara Mama selama 10 menit sebelum menyusui dan kompres dingin selama 10 hingga 15 menit setelah menyusui.
Kompres hangat bermanfaat untuk melebarkan saluran pembuluh darah dan ASI sehingga membantu ASI masuk ke dalam saluran di payudara dengan lebih lancar.
Sedangkan, kompres dingin setelahnya berperan untuk mengurangi pembengkakan.