5 Tips Persiapan Puasa untuk Ibu Menyusui
Menyusui saat berpuasa? Jangan takut, yuk simak informasi berikut ini agar siap!
8 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak terasa sebentar lagi kita akan segera memasuki bulan Ramadan ya, Ma. Jika menyambut bulan puasa tahun kemarin Mama hanya berdua dengan Papa, mungkin menyambut bulan Ramadan tahun ini, ada yang personilnya bertambah karena hadirnya sang buah hati tercinta.
Bulan Ramadan memang selalu penuh cerita ya, Ma! Bulan dimana semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala di bulan yang penuh berkah. Selain puasa, banyak dari Mama yang tentu akan kembali menemui aktivitas harian bangun dini hari untuk berperang di dapur mempersiapkan menu sahur menjelang waktu Imsak. Nah, adakah Mama yang tim mempersiapkan sahur sejak malam hari sebelumnya? Cerita puasa selama bulan Ramadan memang tidak ada habisnya, ya!
Untuk Mama yang kini menyambut bulan suci Ramadan bersama dengan kehadiran baru si kecil, mungkin sedang bimbang untuk memilih tetap menjalankan ibadah puasa atau tidak karena masih memberikan ASI secara eksklusif.
Beberapa dari Mama banyak yang bingung apakah dengan berpuasa dapat menyebabkan ASI menjadi tidak lancar? Apakah akan berkurang kadar nutrisinya? Atau justru akan membuat Mama menjadi lemas karena menyusui tanpa adanya asupan makanan untuk Mama?
Hal-hal seperti ini sering kali menjadi dilema bagi banyak Mama baru, untuk membuat keputusan ikut berpuasa atau tidak pada Ramadan tahun ini.
Bagi Mama yang masih dilema, Mama tidak perlu khawatir berikut Popmama.com telah merangkumkan Tips Persiapan Puasa untuk Ibu Menyusui agar Mama siap menyambut bulan yang suci!
1. Ketahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) Mama untuk mendukung nutrisi selama memberikan ASI
Tips Persiapan Puasa untuk Ibu Menyusui yang pertama adalah dengan mengetahui Angka Kecukupan Gizi (AKG) kaitannya dengan kebutuhan kalori Mama selama menyusui.
Dikutip dari pakar gizi sekaligus dosen program studi ilmu gizi UPN Veteran Jakarta, Avliya Quratul Marjan, saat mengisi Webinar Kolaborasi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan Prodi Gizi UPN Veteran Jakarta Tahun 2020 lalu, ada beberapa komponen gizi makro dan mikro yang harus Mama penuhi untuk mendukung pemberian ASI, dikutip dari AKG 2019 Kemenkes, diataranya :
Mama yang berusia 19-29 tahun
1. Kebutuhan zat gizi harian Mama periode menyusui 6 bulan pertama
- Kebutuhan Energi : 2580 Kkal
- Protein : 80 g
- Karbohidrat : 405 g
- Besi : 18 mg
- Kalsium : 1200 mg
- Folat : 500 mikrogram
- Zink : 13 mg
- Serat : 37 g
- Vitamin C : 120 mg
- Air : 3150 ml
2. Kebutuhan zat gizi harian Mama periode menyusui 6 bulan kedua
- Kebutuhan Energi : 2650 Kkal
- Protein : 75 g
- Karbohidrat : 415 g
- Besi : 18 mg
- Kalsium : 1200 mg
- Folat : 500 mikrogram
- Zink : 13 mg
- Serat : 38 g
- Vitamin C : 120 mg
- Air : 3000 ml
Mama yang berusia 30-49 tahun
1. Kebutuhan zat gizi harian Mama periode menyusui 6 bulan pertama
- Kebutuhan Energi : 2480 Kkal
- Protein : 80 g
- Karbohidrat : 385 g
- Besi : 18 mg
- Kalsium : 1200 mg
- Folat : 500 mikrogram
- Zink : 13 mg
- Serat : 35 g
- Vitamin C : 120 mg
- Air : 3150 ml
2. Kebutuhan zat gizi harian Mama periode menyusui 6 bulan kedua
- Kebutuhan Energi : 2550 Kkal
- Protein : 75 g
- Karbohidrat : 395 g
- Besi : 18 mg
- Kalsium : 1200 mg
- Folat : 500 mikrogram
- Zink : 13 mg
- Serat : 36 g
- Vitamin C : 120 mg
- Air : 3000 ml
Editors' Pick
2. Komponen zat gizi yang harus terpenuhi dan perannya selama memberikan ASI
Pakar sekaligus dosen ilmu gizi UPN Veteran Jakarta, Avliya Quratul Marjan, juga menambahkan terdapat beberapa jenis zat gizi makanan yang harus dipenuhi oleh Mama untuk mendukung produksi ASI serta komponen zat gizi pembentuk ASI sehigga menyusui menjadi lebih mudah dan anak pun mendapatkan nutrisi yang sesuai, berikut beberapa zat komponen tersebut beserta peranannya, antara lain:
- Protein dan lemak. Dibutuhkan untuk meningkatkan sintesis enzim dan hormon dalam tubuh ibu yang berperan selama menyusui yaitu prolaktin dan oksitosin.
- Zat besi. Dibutuhkan untuk pembentukan sel jaringan dan sel darah pada bayi.
- Asam folat. Dibutuhkan untuk pembentukan jaringan dan sel syaraf.
- Kalsium. Dibutuhkan untuk mendukung produksi ASI dengan kalsium yang tinggi yang mana jika tidak tercukupi dari makanan maka akan diambil dari tubuh ibu.
- Vitamin C dan D. Membantu mendukung penyerapan zat besi dan kalsium.
3. Fakta menyusui selama berpuasa di bulan Ramadan
Menyusui selama bulan suci Ramadan, memang tak henti-hentinya menjadi pembahasan publik khususnya bagi para Mama yang baru saja mengawali peranannya sebagai Ibu menyusui merasa dilema tentu wajar, karena setiap Mama ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.
Namun, juga ingin untuk bisa menunaikan kewajibannya sebagai umat untuk beribadah kepada-Nya. Rupanya terdapat beberapa fakta mengenai kegiatan menyusui selama Mama berpuasa yang bisa Mama jadikan acuan agar Mama tidak perlu merasa dilema atau bingung lagi.
Dikutip dari Jurnal Pediatrics International, seorang peneliti bernama Rakicioglu dan kawan-kawan dalam penelitiannya tahun 2006 menyebutkan, komposisi zat gizi makro dalam ASI Ibu yang berpuasa selama bulan Ramadan tidak mengalami penurunan, hanya zat gizi mikro seperti Zink, Magnesium, dan kalium yang mengalami penurunan signifikan, namun hal ini juga dapat diatasi dengan memenuhi asupan nutrisi harian sesuai kebutuhan Ibu menyusui pada jam-jam di luar waktu berpuasa.
Oleh karenanya, jika Mama menyusui saat sedang berpuasa, Mama haruslah memerhatikan asupan makanan dan air, agar komposisi ASI tetap baik. Namun, jika memang tidak memungkinkan bagi Mama untuk berpuasa, maka tidak ada salahanya untuk tidak berpuasa.
4. Tips asupan Ibu menyusui yang sedang berpuasa
Beberapa tips yang juga diberikan, agar Mama dapat menjalankan rutinitas sebagai Ibu menyusui dengan mudah di tengah bulan suci Ramadan, diantaranya :
- Mama tetap bisa menerapkan 3 kali makan yaitu saat berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur dengan konsumsi air putih 12-13 gelas per hari.
- Konsumsi suplemen vitamin, mineral, dan booster ASI jika diperlukan.
- Konsumsi makanan yang tinggi antioksidan untuk melindungi tubuh seperti Jeruk dan alpukat
- Jika anak terbiasa minum ASIP, maka usahakan selalu power pumping di malam hari agar produksi ASI tetap lancar.
- Perbanyak sayur-sayuran sebagai booster ASI seperti daun katuk, edamame, daun kelor, pepaya, daun bangun-bangun, dan bayam.
- Perbanyak konsumsi buah dengan kandungan air yang tinggi seperti melon, semangka, jeruk, pir dan jangan lupa untuk mengonsumsi asupan protein hewani yang cukup.
5. Tanda Mama harus berhenti puasa ketika menemui hal-hal berikut ini
Selain berbagai penjelasan serta beberapa tips di atas, pakar gizi, Avliya juga menambahkan, terdapat hal-hal yang juga perlu Mama perhatikan kaitannya dengan kondisi darurat dimana Mama harus berhenti berpuasa selama masih menyusui, yaitu jika Mama menemukan tanda-tanda berikut:
- Ubun-ubuh bayi terlihat cekung (menunjukkan bayi mengalami dehidrasi)
- Bayi masih sangat rewel meski sudah disusui dalam waktu lama
- Air seni bayi sangat keruh dan berbau tidak sedap
- Bayi terlihat sangat lemas dan tidak aktif
- Ibu mengalami rasa haus yang sangat tidak tertahankan
- Ibu mengalami kondisi kepala pusing dan sangat lemas meski sudah beristirahat
Itulah Ma, beberapa hal mengenai tip persiapan puasa untuk ibu menyusui agar Mama siap menyambut bulan yang suci.
Semoga melalui tips yang dibagikan oleh Popmama.com ini Mama dapat menjadi lebih semangat, percaya diri, dan tidak dilema menyambut aktivitas beribadah puasa ya, Ma!
Baca Juga :
- Ini Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui dalam Islam, Wajib Nggak Ya?
- Jelang Melahirkan, Bolehkah Ibu Hamil Puasa?
- Resep Pho Daging Sapi ala Devina Hermawan, Segar untuk Buka Puasa!